Nur Handayani

Guru BK SMA Negeri 9 Yogyakarta...

Selengkapnya
Navigasi Web

JAGA JARAK BAGI ISTRI KEDUA

#TantanganMenulisGurusiana Hari Ke-232

Siang yang terik di akhir pekan itu, membuatku dan misua berkeinginan istirahat minum kopi di kedai pinggir jalan. Sudah dua jam perjalan touring kami untuk mengisi akhir pekan sambal refreshing. Klaten menjadi tujuan kami, sambal menengok bulik yang barusan sakit.

Memasuki desa, terbentang sawah menghampar luas, Warna hijau mendominasi pemandangan di depan mata. Akhirnya kami menemukan sebuah bangunan semi joglo di pinggir jalan, yang menjual aneka makanan ringan dan minuman. Kami putuskan berhenti untuk ngopi sambal menikmati semilir angin sawah. Berharap panas dan penat hilang.

Kami pesan dua kopi pada mbak penjual minuman yang ramah dan cantik. Satu kopi murni untuk misua dan kopi instan untukku. Ditemani beberapa camilan, kami menikmati pemandangan para petani dengan semangat mencangkul atau mencari belut di persawahan. Selain beberapa sepeda motor dan sepeda, di depan warung terparkir juga sebuah mobil.

Rasanya masih ingin berlama-lama di warung pinggir sawah ini. Tapi kami harus segera menengok bulik yang barusan sembuh dari sakit. Tetiba pandanganku tertumbuk pada mbak penjual minuman, yang berbincang-bincang dengan seorang lelaki perlente yang usianya pantas menjadio ayahnya. Ada kerinduan di mata mereka berdua, bagaikan remaja yang sedang merindu.

Dua anak penjual minuman ini kemudian mencium tangan laki-laki perlente yang duduk di samping istrinya (mbak penjual aneka minuman). mencium tangan ayahnya. Selanjutnya bapak itu pamitan pada anak istrinya.. Mereka seperti berat melepas perpisahan yang kesekian kalinya. Mata mereka berkaca-kaca. Sepertinya sebagai istri kedua yang harus rela bertemu dengan suaminya sebentar saja. Karena mereka harus menjaga jarak. Bukan karena takut pada covid-19, tapi ketakutan pada istri pertama.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ha..ha., ahadeeh, ternyata takut istri ketahuan istri pertama, bukannya covid-19..keren critanya..ikutan senyum senyum nih

08 Sep
Balas

Sepertinya istri pertama lebih berbahaya daripada kena Covid-19 ya... hihi

09 Sep



search

New Post