Nur Handayani

Guru BK SMA Negeri 9 Yogyakarta...

Selengkapnya
Navigasi Web
KESULITAN BELAJAR

KESULITAN BELAJAR

#TantanganMenulisGurusiana Hari ke-31

Pernah mendapatai siswa kita mengalami kesulitan dalam belajar ? padahal siswa tersebut memiliki tingkat inteligensi (IQ) normal. Bahkan di atas normal, atau sedikit di bawah normal. Pada masa sekarang ini banyak sekali siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Hal tersebut tidak hanya dialami oleh siswa-siswa yang berkemampuan kurang saja. Namun juga dialami oleh siswa-siswa yang berkemampuan tinggi. Selain itu, siswa yang berkemampuan rata-rata juga mengalami kesulitan dalam belajar.

Pada umumnya kesulitan belajar merupakan suatu kondisi terjadinya hambatan-hambatan dalam kegiatan mencapai tujuan, sehingga memerlukan usaha lebih giat lagi untuk dapat mengatasinya. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Hambatan-hambatan ini mungkin disadari dan mungkin juga tidak disadari oleh orang yang mengalaminya.

Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan oleh faktor intelegensi yang rendah (kelainan mental) akan tetapi juga disebabkan oleh faktor-faktor non-intelegensi. Dengan demikian, IQ yang tinggi belum tentu mendapat jaminan keberhasilan belajar. Kondisi ini akan berdampak kurang bagus terhadap kemajuan belajar anak. Oleh sebab itu perlu diupayakan pemecahan masalahnya. Baik oleh guru di sekolah maupun orang tua di rumah. Ini sebagai salah satu wujud kepedulian dan kerja sama dalam dunia pendidikan anak.

Pengertian Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar mempunyai pengertian yang luas dan dalam, termasuk pengertian-pengertian di bawah ini :

1. Learning Disorder (Ketergangguan Belajar)

Menurut Rosyidan, ketergangguan belajar adalah keadaan di mana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respon yang bertentangan. Pada dasarnya orang yang mengalami gangguan belajar, prestasi belajarnya tidak terganggu, akan tetapi proses belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respon-respon yang bertentangan. Dengan demikian hasil belajar yang dicapai akan lebih rendah dari potensi yang dimiliki.

2. Learning Disabilitas (Ketidakmampuan Belajar)

Yaitu ketidakmampuan seorang siswa yang mengacu kepada gejala di mana siswa tidak mampu belajar (menghindari belajar), sehingga hasil belajarnya di bawah potensi intelektualnya.

3. Learaning Disfunction (Ketidakfungsian Belajar)

Menunjukkan gejala di mana proses belajar tidak berfungsi dengan baik meskipun pada dasarnya tidak ada tanda-tanda subnormalitas mental, gangguan alat dria atau gangguan-gangguan psikologis lainnya.

4. Under Achiever (Pencapaian Rendah)

Adalah mengacu kepada murid-murid yang memiliki tingkat potensi intelektual di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.

5. Slow Learner (Lambat Belajar)

Adalah murid yang lambat dalam proses belajarnya sehingga membutuhkan waktu dibandingkan dengan murid-murid yang lain, yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.2

Kesulitan belajar mempunyai pengertian lebih luas dibandingkan dengan pengertian-pengertian di atas. Mereka yang masuk dalam golongan tersebut, akan mengalami kesulitan belajar yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam proses belajar. Jadi seorang siswa dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar, kalau yang bersangkutan tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu atau ukuran kapasitas belajarnya dalam batas waktu tertentu.

Ciri-ciri Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar pada dasarnya suatu gejala yang nampak dalam berbagai jenis manifestasi tingkah laku, baik secara langsung maupun tidak langsung. Gejala ini akan nampak dalam aspke-aspek kognitif, motoris, dan afektif baik dalam proses maupun hasil belajar yang dicapai. Ciri-ciri tingkah laku yang merupakan gejala kesulitan belajar antara lain :

1. Menunjukkan hasil belajar yang rendah, dibawah rata-rata nilai yang dicapai kelompoknya atau di bawah potensi yang dimiliki.

2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan. Mungkin ada murid yang telah berusaha untuk belajar dengan giat, tetapi nilai yang dicapainya selalu rendah.

3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar. Selalu tertinggal dengan kawan-kawannya dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan.

4. Menunjukkan sikap yang kurang wajar seperti acuh tak acuh, menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya.

5. Menunjukkan tingkah laku yang kurang wajar seperti membolos,

datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu

di dalam atau di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak tertib dalam kegiatan belajar mengajar, mengasingkan diri, tidak mau bekerjasama dan sebagainya.

6. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung, mudah tersinggung, pemarah, kurang gembira, dan dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya.3

Sedang menurut Reid, siswa yang teridentifikasi mengalami kesulitan belajar, memiliki ciri-ciri antara lain :

1. Memiliki tingkat inteligensi (IQ) normal. Bahkan di atas normal, atau sedikit di bawah normal.

2. Mengalami kesulitan belajar dalam beberapa mata pelajaran, tetapi menunjukkan nilai yang baik pada mata pelajaran yang lain.

3. Siswa dengan pencapaian hasil belajar di bawah potensi yang dimilikinya (lower achiever).

#TantanganMenulisGurusiana Hari ke-31

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post