#TantanganMenulisGurusiana Hari Ke-229

Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita dalam memandang urusan dunia untuk selalu melihat kondisi orang-orang yang ada di bawah. Sehingga apabila kita membanding-bandingkan, kita akan merasa berkecukupan.Sedang dalam urusan akhirat, kita dianjurkan melihat kedudukan orang-orang di atas, seperti amal ibadahnya, ilmunya, dan ketaatannya kepada Allah SWT.

Kita tidak pantas untuk meratapi nasib, berkeluh kesah. Di era pandemi covid-19 Allah sedang menguji hambanya dengan diturunkannya penyakit berupa virus. Bila kita jeli melihat penderitaan orang lain yangn lebih pahit, pandai bercermin pada kesabaran mereka. Kemungkinan kita akan tumbuh kesadaran untuk berlapang dada dan mensyukuri karunia yang diberikan Allah sekalipun sedikit.

Suatu ketika Allah mengutus Jibril menemui kerbau dan menanyakan apakah kerbau senang di jadikan Allah sebagai mahluk kerbau. “Alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah karena telah menjadikan aku sebagai kerbau daripada kelelawar yang mandi dengan kencingnya sendiri,” jawab kerbau.

Kemudian Jibril mendatangi seekor kelelawar dan menanyakan apakah kelelawar senang dijadikan Allah sebagai mahluk kelelawar. “Alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah yang telah menjadikan aku seekor kelelawar, dari pada dijadikan seekor cacing, yang tubuhnya kecil dan berjalan menggunakan perutnya”, jawab kelelawar.

Selanjutnya cacing didatangi Jibril dan ditanyakan apakah cacing senang dijadikan Allah sebagai seekor cacing. “Alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah yang telah menjadikan aku sebagai cacing, dari pada seorang manusia. Jika mereka tidak memiliki iman yang sempurna dan tidak beramal baik, saat hari pembalasan, mereka akan disiksa selama-lamanya”, jawab cacing.