Nurhasanah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan H20-H365, Jangan Seperti Abu Lahab

Tantangan H20-H365, Jangan Seperti Abu Lahab

13 Juni 2021

Anakku..

Ibu ingin berkisah pada kalian tentang salah satu paman Nabi Muhammad S.A.W.

Paman Nabi yang hidup di masa kerasulan ada empat. Hamzah bin Abdul Muthalib dan Al-Abbas bin Abdul Muthalib adalah yang beriman kepada risalah islam. Abu Thalib bin Abdul Muthalib adalah yang menolong dan mwnjaga rasulullah. Ia tidak pernah menentang dakwahnya, namun ia tidak menerima Agama Islam yang beliau bawa. Terakhir adalah Abdul Uzza bin Abdul Muthalib yang menentang dan memusuhi Rasulullah. Bahkan ia menjadi tokoh orang -orang musyrik yang memerangi beliau dalam berdakwah.

Anakku..

Abdul Uzza bin Abdul Muthalib...siapa gerangan beliau?

Ya, ia adalah nama asli dari Abu Lahab bin Abdul Muthalib.

Bagi penduduk Makkah jahiliah, Abu Lahab sangat terkenal karena ia memiliki segalanya, harta hasil bisnisnya selalu melimpah, kedudukan yang terhormat karena terlahir dari nasab yang mulia dan ia adalah sosok yang luwes bergaul sehingga tak mengherankan pada saat itu ia selalu menjadi idola, sosok idaman dan panutan.

Abu Lahab jugalah yang sangat sibuk menyambut kelahiran keponakannya dengan menyembelih unta, ia juga yang mencari ibu susuan untuk ponakannya itu, yang kita kenal dengan Nabi Muhammad. Sayangnya, semua itu berubah sesaat Nabi Muhammad mengikrarkan diri sebagai rasulullah, rasa sayang yang dipupuk bertahun-tahun itu berubah menjadi kebencian. Ia menolak kerasulannya. Permusuhannya ditularkan kepada seluruh keluarga dan kaumnya. Seluruh aktivitas Rasulullah yang menyangkut risalah dan kenabiannya selalu dihalangi, diteror, diboikot dan digagalkan. Bisa dipahami mengapa ALLAH sangat murka kepada Abu Lahab karena mengusik utusan-Nya yang sedang menyampaikan risalah islam. Allah sangat murka sampai akhirnya mengeluarkan firmanNya lewat surah Al-lahab.Allah mencabut kekuasaan dan gemerlap hidup Abdul Lahab, ditenggelamkan secara tiba-tiba dengan paksa dalam kehinaan yang tak beujung. Harta yang melimpah dan kedudukan yang melekat didiri Abu Lahab tak berarti apa-apa dihadapan Allah.

Tragis!!! Itulah gelar yang ia dapat. Ia menghembuskan nafas terakhir ditengah derita nyeri yang menyelimuti setiap inchi tubuhnya. Ia meregang nyawa dengan tubuh bau menyengat. Tak seorangpun keluarga, teman, sahabat atau kerabat yang saat itu pernah mengelu-ngelukannya mau menguburkannya jenazahnya. Konon, jenazah Abu Lahab terkubur dalam tumpukan batu yang sengaja dilemparkan dari kejauhan ke arah jenazahnya untuk menghindari baunya. Tidak dikubur secara layak, apalagi ada penghormatan terakhir. Naudzubillah...

Anakku,

Kisah Abu Lahab juga melekat pada kisah Fir'aun, Nambrudz dan Qorun. Orang- orang yang diberi kekuasaan oleh Allah dan oleh Allah pula kekuasaan itu dicabut secara paksa dan dihinakan secara tiba-tiba. Bahkan kehinaan mereka berlaku sepanjang masa, bahkan melebihi waktu kejayaannya. Apa yang tidak mungkin jika Allah menghendaki..KUN FAYAKUN..

Tidak mungkin ada yang bisa mengelak. Tidak terkecuali dengan kedudukan, jabatan dan kehormatan serta kekuasaan yang dimiliki seseorang. Apalagi digunakan untuk memperkaya diri atau apalah. Tetaplah ingat bahwa saat berada dalam titik kenyamanan itu, pastilah banyak yang ingin menjadi kaki tanganmu. Namun saat terjatuh, mereka akan menyingkir dan tak kan satu kebaikanpun yang melekat pada dirimu.

Anakku,

Abu Lahab memang sudah tiada, tapi orang-orang seperti Abu Lahab berpotensi besar untuk lahir dan berketurunan sampai akhir zaman.

Maka anakku, jangan lupa untuk selalu mengingat Allah dalam langkahmu untuk meraih mimpi yang indah.

Beberapa sumber dilansir dari harian Republika

Gambar diambil dari internet

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

13 Jun
Balas

Terimakasih pak Dede Saroni sudah berkunjung.. salam literasi

13 Jun

Terimakasih Admin

13 Jun
Balas



search

New Post