Media sosial adalah system komunikasi dan informasi terpopuler saat ini. Para penggunanya bisa sangat mudah berpatisipasi, berbagi informasi, pengetahuan, dan menciptakan forum dan dunia virtual. Tidak hanya sebatas facebook, twitter, whatsapp, telegram, dan Instagram saja, namun kini semakin banyak aplikasi sosial terbaru seperti aplikasi tiktok dan snackvideo yang dapat menampilkan berbagai macam kreativitas penggunanya.

Media sosial saat ini sudah menjadi kebutuhan manusia dan tidak dapat dipisahkan. Mulai dari kota hingga ke pelosok-pelosok desa, dari yang tua, muda, hingga anak balita pun semua sudah mengenal media sosial. Dari bangun tidur hingga akan tidur lagi, tidak lepas dari gadget, HP, atau perangkat lainnya yang dapat untuk digunakan untuk mengakses berbagai aplikasi di media sosial.

Peran media sosial tidak hanya sebagai sarana komunikasi, pertukaran informasi, dan hiburan semata, tetapi juga sebagai bentuk pembelajaran, Dalam dunia Pendidikan, peran media sosial tentunya banyak sekali. Apalagi pada masa pandemi yang melarang kegiatan tatap muka sehingga mengharuskan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan secara daring menggunakan media sosial teleconference, seperti zoom dan Google Meet. Dalam berbagai keterbatasan dan kesulitan yang dialami masing-masing guru, pembelajaran tetap dilaksanakan untuk menghindari terjadinya loss learning.

Untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran, guru juga dapat memanfaatkan media sosial. Dengan begitu pemberian materi pelajaran menjadi bervariasi dan tidak monoton. Selain itu, media sosial dapat digunakan oleh para guru untuk memperluas pertemanan, sebagai media bersosialisasi, media kreativitas, ajang berprestasi, mengasah bakat minat, dan media sosial juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk menambah pundi-pundi pendapatan melalui berjualan secara online.

Terlepas dari manfaatnya yang sangat banyak, seorang guru hendaknya dapat menggunakan media sosial secara bijak, sehingga ia mampu menjadi teladan bagi muridnya. Menyaring informasi dengar benar dan tidak menyebarkan berita bohong atau hoaks. Selain itu guru juga harus berhati-hati dalam memposting foto dan video agar tidak menimbulkan fitnah apalagi CLBK.