Bagi sebagian orang tua , sudah merupakan suatu keinginan dan kebanggaan melihat buah hatinya dapat berdiri tegap di sebuah podium dengan menggunakan toga dan dapat menyandang gelar sarjana. Demikian juga aku , yang mengharapkan hal itu menjadi sebuah kenyataan. Harapan besar ini yang kutunggu - tunggu .

Dan kabar itupun datang , ketika anakku mengatakan " Ma...aku lulus ,selesai sudah tugas tugasku . Laporan PPL sudah beres , skripsi sudah rampung dan ujian skripsipun sudah selesai. Pertama yang kuucapkan mendengar kabar itu adalah ALHAMDULILLAH , syukur tiada henti padamu ya Allah....kau mudahkan putraku menjalani semua ini. Senang , bahahagia , haru campur aduk perasaan ini.

Namun, dibalik kebahagiaan ini ada perasaan yg membuat risau . Rasa sedih ketika putraku menyodorkan jadwal persiapan yudisium dan wisuda bulan ini. Apa yang kupikirkan semula jadi nyata, ia harus melaksanakan wisuda secara daring. Tak bisa kubayangkan hal ini. Yang biasanya wisuda dilaksanakan di gedung mewah , didampingi kedua orang tua dan keluarga ,bisa bersalaman langsung dengan rektor ,dekan dan para dosen. Ini terjadi karena masih pandemi. Siapa yang mau dengan keadaan ini . Ku hanya bisa berdoa semoga pandemi cepat berlalu dan semoga anakku dapat mengaktualisasikan ilmunya pada bidangnya . Aamiin