Nurhasanah, S. Pd

" Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tetapi guru bermutu dapat melahirkan ribuan orang hebat". Terdidik wanita, terdidik generasi ( Kata ini ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Dilema Covid- 19

Menyikapi wabah covid- 19 yang kini melanda dunia tidak terkecuali negeri kita tercinta Indonesia. Semua heboh, geger dan panik mulai dari metropolitan hingga pedesaan semua merasakan dampaknya. Dampak yang telah merasuki semua lini kehidupan manusia. Baik itu kehidupan secara sosial maupun personal. Kehidupan yang semakin mengerikan terlebih bagi kaum menengah ke bawah. Apalagi dengan issue lock down yang akan makin di perpanjang. Hal itu tentu membuat fobia yang sangat dalam. Bagaimana jika kelak itu terjadi dalam jangka panjang?

Seruan stay at home makin di galakkan bahkan ada ancaman bagi yang masih seliweran. Nah, seruan inilah yang makin membuat dilema. Menurut seorang teman saya dengan inisial APP, " bukan tidak mau patuh pada aturan, bukan tidak takut dengan corona, bukan pula sok kebal hingga gak kerasan dengan himbauan stay at home, tapi jika bertahan di rumah maka saya akan mati di bunub anak- anak saya karena mereka lapar", ujarnya. Bagaimana mau stay at home jika setiap hari harus menutupi semua kebutuhan anggota keluarga yang lumayan banyak jumlahnya. Anaknya sebanyak 8 orang masih kategori remaja dan anak- anak tentu belum faham dengan yang namanya kompromi. Apapun keadaannya harus tetap makan dan jajan.

Berdasarkan pengalaman tersebut di atas, maka saya berpendapat:

1. Benar jika harus di anjurkan stay at home, lock down, social distance atau apapun itu namanya namun pemerintah harus tetap memperhatikan kebutuhan pokok rakyatnya.

2. Jika itu harus di berlakukan dalam jangka yang relatif panjang maka harga kebutuhan pokok harus tetap stabil, kalaupun naik hendaknya jangan terlalu signifikan, contohnya gula pasir dari harga Rp. 14.000,- per kg naik jadi Rp. 20.000,- itupun sulit untuk di dapatkan.

3. Hasil bumi sebagai hasil dari mata pencaharian rakyat hendaknya haruslah tetap bisa dipasarkan untuk tetap berpenghasilan. Saya sedih mendengar curhatan seorang tetangga bahwa pinang yang bersusah payah dia olah, ternyata tidak tau lagi di jual kemana karena juragan yang biasa membelinya tidak lagi menerima hasil bumi.

4. Pemerintah diharapkan menyediakan sarana air bersih dan handsanitizeir di tempat- tempat umum seperti pasar.

5. Mengontrol secara tegas kepada para pendatang disuatu daerah, agar tercapai target memu

4. Kepada masyarakat agar tetap waspada, jaga kebersihan, jangan menyebar issue tak benar yang sifatnya bisa menimbulkan kepanikan berlebih. Dan yang paling penting tetap berdoa kepada Allah Tuhan YME agar tetap terhindar dari wabah berbahaya ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bu...Mari kita perbanyak Doa, dan terus berikhtiar...

07 Apr
Balas

Tapi covidnya gak mantap kan bu?

07 Apr
Balas



search

New Post