Dalam sebuah pergaulan ada beberapa tataran hubungan. Seperti dalam agama Islam, yang juga sudah menjadi lazim di lingkungan keluarga kita. Pertama hubungan darah atau nasab. Yaitu hubungan keluarga karena keturunan. Misalnya hubungan dalam keluarga inti antara anak dengan kedua orang tuanya, dengan kakak-adiknya. Adanya hubungan awal dari keluarga inti tersebut, merembet hubungan darah dengan kakek-nenek dari kedua orang tua, hingga anak-anak dari mereka. Hubungan itu sudah tidak dapat dipisahkan atau di ganggu gugat. Fix mereka semua bersaudara.

Hubungan yang kedua adalah karena susuan. Contohnya seperti Nabi Muhammad saw yang disusui oleh Halimah Sa'diyah waktu bayi. Halimah Sa'diyah menjadi ibunya Nabi, ibu susu. Anaknya Halimah Sa'diyah menjadi saudaranya Nabi Muhammad saw. Apabila anaknya ibu susu itu berlainan jenis kelamin, maka mereka haram dinikahkan atau di dinikahi. Karena mereka saudara sepersusuan. Contoh seperti hubungan Halimah Sa'diyah dengan Nabi Muhammad saw diatas juga dapat kita saksikan dalam kehidupan sekarang. Sollu 'alaa Muhammad.

Om dan tante dari keluarga kandung maupun keluarga sepersusuan juga menjadi bagian dari keluarga itu. Perlakukan mereka seperti memperlakukan orang-tua sendiri. Mereka adalah pengganti orang tua jika dibutuhkan. Dengan mereka pula saling berbagi kesenangan dan kesedihan. Hanya sekarang ada yang selalu sok akrab, mendekati kita ketika sehat apalagi ketika sakit. Bukan sesiapanya kita lagi. Bukan saudaramu, juga bukan saudaraku. Bukan. Jangan percaya jika ngaku-ngaku ya. Semua juga ogah. Gelay.. Hati-hati jika dia mendekatimu. Bahaya dia. Om Icron namanya. Salam sehat!!