Hensi Nurhayati

Hensi Nurhayati lahir di Seluma. Tinggal di Kota Bengkulu. Mengajar disebuah SMPN di kota Bengkulu....

Selengkapnya
Navigasi Web

Saat Perjuangan Sedang di Uji

Tantangan berikutnya

Pada awalnya Inda dan Andi bahagia di tahun pertama pernikahan dengan berjuta rencana yang telah dirancangnya, seperti tidak ada masalah yang akan menerpa pernikahan mereka.

Ditahun berikutnya lahir lah anak pertama yang sehat dan lucu, berapa bulan setelah lahirnya anak mereka, rumah tangganya sedang diuji, suami indah sudah sering pulang larut malam dan besoknya lagi pergi lagi seolah olah dia sangatlah sibuk. Suaminya sering bersama teman temanya dibandingkan dirumah menemani dia dan anak nya.

Setiap suaminya pergi indah menitipkan anaknya ke rumah orang tuanya maklum Inda juga kerja sebagai honorer..betapa inda shok dan sedih meratapi pernikahan nya seperti ini ,tidak terbayang sebelunya...sekali kali dia hanya bisa menangis meratapi nasibnya namun semua kelu kesahnya tidak pernah terdengar oleh orangtuanya dia selalu menyimpan rapi masalah nya didalam hati yang terdalam seolah-olah dia baik baik saja walau dia berdua saja dirumah bersama anak pertamanya..." Cukup ini yang bisa menghiburku " ungkapnya dalam hati.

Suatu malam si indah merasa takut sekali maklum rumah yang ditinggali nya kata tetangganya anker, waktu itu hari sudah malam sedangkan suaminya belum juga pulang kerumah biasalah dia pulang subuh atau paginya...tiba tiba seluruh tubuhnya merinding karena malam itu hujan rintik rintik jadi rasa itu membuat dia sangat takut... karena dia baru tau cerita tentang rumah yang ditinggali nya, hari sudah malam, sepinya mencekam, terniat olehnya untuk meninggalkan rumah itu menuju rumah orang tua nya yang jauhnya kira kira 300 meter lumayan jauh si...jika ditempuh dengan berjalan kaki....namun keinginan nya itu diurungkannya, kenapa? Kerena dia tidak ingin orang tua tau bahwa suaminya sering tidak pulang kerumah....aaah sudahlah " aku harus berani bisik hatinya" lalu dia masuk kekamar dikunci pintu kamarnya" aku harus berani demi sianak".

Jampun berlalu namun suaminya tidak kunjung pulang, direbahkan tubuhnya ke kasur dipeluknya sang anak baik baik berusaha memejamkan mata, dihapusnya rasa takut walau rasa itu sudah diubun ubun......berharap semua baik baik saja.....inilah perjuangan yang memang harus dipertaruhkan demi sang buah hati, pasti semua akan berlalu." Gerutu hatinya....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lanjutkan Bu

20 Feb
Balas

Yo mbak....hehe

20 Feb



search

New Post