Nurhayati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

PENDAMPINGAN GURU MENGGUNAKAN MEDIA 3D LIFELIQE PADA MASA PTM TERBATAS MELALUI GOWATA

ABSTRAK

Makalah ini bertujuan untuk memberikan alternatif solusi sebagai salah satu alternatif solusi pendampingan guru dalam penggunaan media 3D lifeliqe pada masa PTM terbatas melalui GOWATA (Google Classroom, Whatsapp, dan Tatap Muka). Metode dalam makalah ini menggunakan studi emperis dan pustaka. Hasil dari pendampingan guru dalam penggunaan media 3D lifeliqe pada PTM terbatas melalui GOWATA dapat disimpulkan, (1) Pendampingan melalui GOWATA merupakan pendampingan dengan metode flipped classroom, yaitu metode pendampingan terbalik, dengan teknik mendampingi guru membuka link tutorial dalam penggunaan media 3D lifeliqe dan mempelajari materi media 3D lifeliqe pada google classroom dan whatsapp guru pada sekolah binaan, (2) GOWATA merupakan kombinasi pendampingan luring secara langsung tatap muka dan pendampingan daring melalui google classroom dan whatsapp group. Pendampingan guru dalam penggunaan medi 3D Lifeliqe melalui GOWATA sangat tepat untuk guru-guru di sekolah binaan, karena google classroom sebuah layanan untuk sekolah, whatsaap mudah diunduh di setiap android dan tatap muka adalah pendampingan langsung yang berada dalam satu ruangan dan waktu sama sehingga interaksi antara pengawas dan guru efektif, (3) Media Lifeliqe merupakan platform pembelajaran online dengan konten 3D interaktif yang diverifikasi secara ilmiah. Lifeliqe untuk sekolah merupakan kurikulum sains digital yang dapat meningkatkan hasil belajar sekaligus membantu guru dengan pengembangan prosesional. Guru dan siswa dapat menjelajahi perpustakaan sains digital terbesar dalam 3D di dunia dan membuat siswa terlibat (engaged) penuh dengan materi lifeliqe.

Kata Kunci : PTM Terbatas, Media 3D Lifeliqe, GOWAT

A. PENDAHULUAN

Pengaruh pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia dalam bidang pendidikan salah satunya sejak bulan Maret tahun 2020, pemerintah meniadakan pembelajaran tatap muka dengan mengalihkan pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan melalui daring. Dampak negatif pembelajaran daring, siswa kurang semangat mengikuti pembelajaran, sulitnya mengerjakan tugas dan memahami materi karena keterbatasan komunikasi antara siswa dan guru, kesenjangan capaian hasil belajar terutama untuk siswa dari sosio ekonomi kurang dengan fasilitas android berbeda dan kendala sinyal jaringan internet pada wilayah daerah tertinggal. Daring sebagai salah satu solusi supaya kegiatan belajar dan mengajar tetap berjalan, tapi ada kekhawatiran jika pembelajaran daring terus dilakukan yakni learning loss dikalangan siswa. Le Thu Huong and Teerada Na Jatturas. 2020, dalam artikelnya yang berjudul “The Covid-19 Induced Learning Loss – What Is It and How It Can be Mitigated?” menguraikan kondisi dunia pendidikan di masa pandemi memberikan dampak kepada siswa mengalami learning loss, yakni suatu situasi dimana peserta didik kehilangan pengetahuan dan ketrampilan baik umum atau khusus atau kemunduran secara akademis, yang terjadi karena kesenjangan yang berkepanjangan atau ketidakberlangsungannya proses pendidikan. Penjelasan Mendikbud Ristek Dikti Nadiem Makarim pada rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, tanggal 25 Agustus 2021 menguraikan solusi mengatasi learning loss, dengan mengijinkan sekolah yang berada pada daerah level 1, 2, dan 3 cepat melaksaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sesuai dengan SKB 4 menteri tentang panduan pembelajaran dalam situasi pandemi Covid-19. Prosedur penentuan jumlah hari dan jam PTM terbatas dengan pembagian rombongan belajar (shift) sesuai isi SKB 4 menteri ditentukan oleh satuan pendidikan dengan tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan warga satuan pendidikan. Surat edaran Bupati Musi Rawas tanggal 10 Agustus 2021, tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di kabupaten Musi Rawas, dengan mengijinkan PTM terbatas di satuan pendidikan dengan kapasitas maksimal 50% dari jumlah siswa. Diperkuat etentuan dengan surat edaran Gubernur Sumatera Selatan tanggal 27 Agustus 2021 tentang PTM terbatas, telah mengijinkan satuan pendididkan PTM terbatas diwilayah PPKM level 1,2,3 dengan 5 kpembelajaran PTM terbatas dapat dikombinasikan dengan pembelajaran jarak jauh dan tetap mempertimbangan kesehatan dan keselamatan pendidik(siswa) dan tenaga kependidikan(guru) serta peserta didik menjadi prioritas dilengkapi surat peserta didik yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas harus mendapat izin tertulis dari orang tua/wali. Hasil pemantauan sekolah binaan mulai aktif melaksankan PTM terbatas tanggal 6 September 2021 sesuai panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 menggunakan tiga strategi yakni, pengaturan jumlah hari tatap muka, alokasi waktu jam tatap muka pembelajaran dan pembagian rombongan belajar (shift) pada setiap sekolah berbeda, sesuai hasil kesepakatan rapat dewan guru dengan kepala sekolah. Dalam masa transisi alokasi waktu jam tatap muka pembelajaran 30 menit. Sedangkan dalam Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah bab 4 tertulis persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran yang benar alokasi waktu jam tatap muka pembelajaran untuk jenjang SMA/MA 45 menit. Dengan terbatasnya waktu pembelajaran tatap muka terbatas penggunaan media pembelajaran merupakan suatu kebutuhan, guru binaan berharap solusi dapat menggunakan media pembelajaran yang dapat menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan konstektual, lebih interaktif, efisien dalam waktu dan meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu media yang dapat menjadikan proses pembelajaran lebih jelas dan konstektual yakni lifeliqe. Tapi kenyataan guru-guru di sekolah binaan belum terbiasa menggunkan media pembelajaran yang berbasis teknologi, maka perlu pendampingan oleh pengawas pembina. Semangat guru untuk belajar menggunakan lifeliqe mengusulkan kepada pengawas agar pendampingan dilaksanakan secara tatap muka terbatas di sekolah. Untuk mengefektifkan pelaksanaan pendampingan secara tatap muka terbatas, pengawas pembina menggunakan metode flipped classroom (pembelajaran terbalik). Metode flipped classroom merupakan metode pendampingan di mana guru sebelum belajar dalam tatap muka mempelajari materi dan mempraktikan penggunaan media lifeliqe lebih dahulu di rumah sesuai arahan dan bimbingan pengawas. Metode ini membuat kegiatan pendampingan menjadi lebih efektif dan efisien, karena proses pendampingan yang dilakukan secara tatap muka akan 6 berfokus pada kegiatan presentasi praktik menggunakan media lifeliqe oleh guru yang sudah mahir dan memberikan bantuan kepada guru yang belum mampu menggunakan media lifeliqe. Pada masa PTM terbatas pengawas dituntut mampu menggunakan berbagai media komunikasi dan strategi pendampingan, supaya tetap ada interaksi antara pengawas dengan kepala sekolah dan guru di sekolah binaan. Pemilihan media komunikasi tentunya sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah, yaitu jaringan listrik dan sinyal internet. Media komunikasi yang tepat sesuai dengan sekolah binaan yaitu melalui Google Classroom Whatsapp dan Tatap Muka (GOWATA). Pendampingan guru oleh pengawas pada masa PTM terbatas melalui media komunikasi GOWATA sangat tepat karena aplikasi google classroom sebuah layanan yang dibuat oleh google untuk sekolah, untuk kegiatan bersama setiap orang yang mempunyai akun google atau gmail dan selalu digunakan oleh guru untuk kegiatan mengajar, aplikasi whatsaap mudah diunduh di setiap android, dan tatap muka adalah pendampingan langsung yang berada dalam satu ruangan dan waktu yang sama sehingga interaksi antara pengawas dan guru efektif. Dari uraian pentingnya pendampingan guru dalam penggunaan media lifeliqe melaui GOWATA pada masa PTM terbatas, maka tujuan pembuatan makalah ini yaitu sebagai salah satu alternatif solusi pendampingan guru dalam penggunaan media 3D lifeliqe pada masa PTM terbatas melalui GOWATA. Berikut ini dibahas lebih detail (1) GOWATA (Google Classroom, Whatsappp dan Tatap Muka) dan (2) Media 3D lifeliqe

B. MASALAH UTAMA DAN PEMBAHASAN

1. Media Lifeliqe

Media Lifeliqe merupakan platform pembelajaran online dengan konten 3D interaktif yang diverifikasi secara ilmiah. Lifeliqe memperkenalkan kurikulum sains digital pertama yang melibatkan siswa dengan model 3D interaktif dan yang selaras dengan standar sains generasi berikutnya dan common core. Secara keseluruhan lifeliqe mencakup 700+ rencana pelajaran dan 1.300 model 3D dan AR interaktif yang mencakup topik sains K-12. Lifeliqe juga tersedia dalam ekstensi VR dan MR yang melengkapi kurikulum NGSS- 7 nya. Kurikulum sekolah menengah lifeliqe berkorelasi dengan butu teks sains yang paling umum digunakan di Amerika Serikat (AS) seperti Pearson. Korelasi lifeliqe terintegrasi dengan office 365 dan G Suit for Education, yang memudahkan pengajar untuk melengkapi atau bahkan mengganti instruksi buku teks dengan kurikulum 3D yang selaras dengan NGSS.

NGSS(Next Generation Science Standart) merupakan standar pendidikan internasional yang terintegrasi dari 3Dimensi. Tujuan dari NGSS untuk meningkatkan pendidikan sains bagi semua peserta didik. Standar NGSS memberikan kesempatan bagi pendidik untuk merancang proses pembelajaran dikelas yang merangsang minat sains peserta didik, dan mempersiapkannya untuk kuliah, karir dan kehidupan bermasyarakat.

Virtual Reality (VR) atau realitas virtual, menghadirkan dunia virtual didepan mata dan berpikir itu nyata, Augmented Reality (AR) memindahkan dunia virtual ke dalam dunia nyata, sedangkan Mixed Reality (MR) atau realitas campuran adalah kebalikan dari AR yaitu memasukan dunia nyata ke dalam dunia virtual. Secara ringkas VR artinya apa yang kita lihat adalah sesuatu yang virtual, bukan hal yang nyata atau palsu. AR adalah memindahkan atau memalsukan hal-hal yang virtual ke dalam dunia nyata, sedangkan MR adalah memvirtualisasikan hal yang nyata dan kemudian menempatkannya ke dunia virtual.

Sedangkan common core state standards initiativ adalah prakarsa pendidikan dari tahun 2010 yang merinci apa yang harus diketahui siswa K-12 diseluruh Amerika Serikat dalam seni dan matematika bahasa inggris pada setiap akhir setiap kelas sekolah. Standar Negara Inti Umum berpotensi menjadi reformasi sekolah umum paling revolusioner dan kontroversial dalam sejarah pendidikan umum Amerika Serikat. Sebagian besar guru dan siswa sekolah umum telah terpengaruh secara signifikan oleh penerapannya. Cara siswa belajar dan cara guru mengajar telah berubah karena sifat dari Common Core dan komponen terkait. https://www.greelane.com/id/

Lifeliqe merupakan salah satu media pembelajaran, yaitu alat bantu yang dapat memperjelas materi pembelajaran untuk mencapai tujuan. Sesuai dengan pendapat (Sadiman, 2012) bahwa media sebagai alat bantu proses belajar 8 mengajar guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran agar mudah dicerna dan dipahami oleh siswa, terutama materi pelajaran yang rumit atau kompleks. Lifeliqe untuk sekolah merupakan kurikulum sains digital yang meningkatkan hasil belajar sekaligus membantu guru dengan pengembangan prosesional. Meningkatkan hasil belajar sambil membantu guru dengan pengembangan profesional. Guru dan siswa dapat menjelajahi perpustakaan sains digital terbesar dalam 3D di dunia, dan konten 3D digunakan secara luas di sekolah-sekolah di seluruh dunia. Sumber daya kelas membuat siswa membuat siswa terlibat (engaged) penuh dengan materi lifeliqe.

K-12 merupakan istilah yang digunakan dalam pendidikan dan teknologi pendidikan di Amerika Serikat. K-12 suatu bentuk singkat untuk nilai sekolah publik didukung sebelum ke perguruan tinggi. Nilai TK (K) dan 1 sampai kelas 12, K-1 untuk 4-5 year-olds sampai kelas dua belas K-12 untuk 18-19 years olds. Kerangka K-12 Pendidikan Sains berisikan praktek, konsep crosscutting, dan core ideas, laporan singkat, ilmu pengetahuan, teknik, dan teknologi menyerap setiap aspek kehidupan modern. Yang paling menarik seluruh nilai siswa K-12 harus memiliki kesempatan untuk melakukan penyelidikan ilmiah danproyek rekayasa desain yang berkaitan dengan ide-ide inti disiplin. Hal ini berarti siswa akan berlatih memecahkan ilmiah sepanjang tahun sekolah mereka dan tidak hanya membaca tentang ide-ide ilmiah yang besar dan solusi. Setiap hari semua orang menjadi seorang ilmuwan, memecahkan masalah, harus kreatif dan mencari pola untuk menemukan solusi. Siswa tidak lagi diminta satu jawaban untuk pertanyaan, sebaliknya siswa harus pintar dalam sidang pemecahan masalah, manajemen data dan berkolaborasi untuk menemukan solusi, sepanjang hari semua harus berpikir seperti ilmuwan. https://kuliahparel.wordpress.com/

2. GOWATA (Google Classroom, Whatsaap dan Tatap Muka)

2.1. Google Classroom

Google classroom dirancang untuk mempermudah interaksi antara pengawas kepada kepala sekolah dan guru dalam tatap maya secara ansincronous. Aplikasi ini memberikan kesempatan kepada para pengawas untuk mengeksplorasi gagasan keilmuan yang dimilikinya kepada guru. Hal ini dimanfaatkan oleh pengawas untuk pembinaan dan pendampingan kepada kepala sekolah maupun guru. Adapun fitur yang dimiliki oleh google classroom antara lain : 1. Assigmenments (tugas) Penugasan disimpan dan dinilai pada rangkaian aplikasi produktivitas google yang memungkinkan kolaborasi antara pengawas dan guru atau guru kepada guru. Dokumen yang ada di google drive pengawas dengan guru, file di drive guru dan kemudian diserahkan untuk penilaian. pengawas dapat memilih file yang kemudian dapat diperlakukan sebagai template sehingga setiap guru dapat mengedit salinannya sendiri. 2. Grading (pengukuran) google classroom mendukung banyak skema penilaia yang berbeda. pengawas memiliki pilihan untuk melampirkan file ke tugas dimana guru da pat melihat, mengedit, atau mendapatkan salinan individual. guru dapat membuat file dan kemudian menempelkannya ke tugas jika salinan file tidak dibuat oleh pengawas. pengawas memiliki pilihan untuk memantau kemajuan setiap guru pada tugas di mana mereka dapat memberi komentar dan edit. Berbalik tugas dapat dinilai oleh pengawas dan dikembalikan dengan komentar agar guru dapat merevisi tugas dan masuk kembali. Setelah dinilai, tugas hanya dapat diedit oleh pengawas kecuali jika pengawas mengembalikan tugas masuk. 3. Communication (komunikasi) Pengumuman dapat diposkan oleh pengawas ke arus kelas yang dapat dikomentari oleh guru yang memungkinkan komunikasi dua arah antara pengawas 4. Time-Cost (hemat waktu) pengawas dapat menambahkan guru dengan memberi guru kode untuk mengikuti kelas. pengawas yang mengelola 14 beberapa kelas dapat menggunakan kembali pengumuman, tugas, atau pertanyaan. 5. Archive Course (arsip program) Kelas memungkinkan instruktur untuk mengarsipkan kursus pada akhir masa jabatan atau tahun. Saat kursus diarsipkan, situs tersebut dihapus dari beranda dan ditempatkan di area kelas. Arsip untuk membantu pengawas mempertahankan kelas mereka saat ini. Ketika kursus diarsipkan, pengawas dan guru dapat melihatnya, namun tidak dapat melakukan perubahan apapun sampai 6. Mobile Application (aplikasi dalam telepon genggam) aplikasi seluler google classroom, yang diperkenalkan pada bulan Januari 2015, tersedia untuk perangkat iOS dan android. Aplikasi membiarkan pengguna mengambil foto dan menempelkannya ke tugas mereka, berbagi file dari aplikasi lain, dan mendukung akses offline 7. Privacy (privasi) Berbeda dengan layanan konsumen google, google classroom, sebagai bagian dari G Suite for Education, tidak menampilkan iklan apa pun dalam antar muka untuk guru dan pengawas, dan data pengguna tidak dipindai atau digunakan untuk tujuan iklan.

2.2. Whatsappp (WA)

Whatsapp merupakan sebuah aplikasi perpesanan (messenger) instan dan lintas platform pada android yang memungkinkan pengguna mengirim dan menerima pesan seperti SMS tanpa menggunakan pulsa melainkan koneksi internet. Aplikasi whatsapp dapat mengirimkan teks, foto, audio, file dan gambar, menelepon, video call, serta membuat story, hanya dapat bekerja untuk sesama pengguna yang memiliki aplikasi whatsapp. Cara kerja whatsapp ini mengandalkan koneksi internet atau Wi-Fi dan aplikasi whatsapp saat tidak tersambung dengan koneksi internet, masih dapat melihat kontak maupun perbincangan dengan teman tidak tersambung dengan koneksi internet, saat mengirim pesan, terdapat tanda jam yang menandakan pesan ditunda pengirimannya sampai terdapat koneksi internet. Kelebihan menggunakan aplikasi whatsapp antara lain aplikasi perpesanan yang mudah dan nyaman digunakan. Bisa menggunakan 15 aplikasi ini di android dan melalui PC atau laptop dengan bantuan google whatsapp web. Kelebihan menggunakan whatsapp web antara lain: 1. Pekerjaan sakan lebih menghemat waktu, karena bisa menyiapkan draft di komputer atau laptop untuk menjawab semua permasalahan tanpa harus berulang-ulang mengetik. 2. Membuat waktu menjadi lebih efisien karena mengetik di keyboard komputer akan terasa lebih cepat dibandingkan melalui android. Selain itu draft hasil ketikan yang sudah dibuat lebih mudah mencarinya melalui folder yang tersimpan. 3. Lebih mudah dan cepat mengirim file seperti foto, video atau dokumen lain. File-file penting biasanya di arsipkan di dalam komputer sehingga langsung bisa mencarinya tanpa harus memindagkan file ke dalam smarphone terlebih dulu. 4. Fitur cepat pencari pesan, dengan menggunakan whatsapp web, pengguna bisa mencari pesan dengan cepat dan mudah. Tinggal ketikkan kata di kotak pencarian pesan di pojok kanan atas, maka pesan yang dicari akan segera tampil. 5. Bisa melihat pesan tanpa android. Meskipun penguna tak membawa android, pengguna tetap bisa melihat pesan melalui whatsapp web, asalkan sudah melakukan login sebelumnya. Sebagai informasi, browser dapat menyimpan login whatsapp di komputer atau laptop dan bisa melakukan logout kapan saja. 6. Lebih ringan dan menghemat kuota internet. Kelebihan menggunakan whatsapp web adalah akses yang lebih cepat. whatsapp web merupakan program yang langsung dibuka melalui browser, jadi bisa dibuka lebih ringan dan menghemat kuota. https://www.nesabamedia.com/

Fungsi dan Manfaat menggunakan whatsapp yaitu: 1. Personal atau Group Chat. Dengan whatsapp pengguna dapat berkirim pesan dengan pengguna lain baik teks, audio, file dokumen, foto dan video. Bukan hanya personal chat saja, tetapi kita juga bisa membuat group chat yang berisi beberapa pengguna whatsapp lainnya. Misalnya kita ingin membuat group chat yang berisi anggota keluarga 16 besar guna mempermudah komunikasi antar keluarga yang terpisah oleh jarak. 2. Media pengawasan. Saat ini orang menggunakan whatsapp sebagai media untuk belajar seperti kursus/les (baik didalam group chat atau personal chat), seminar dan juga workshop secara daring. Cukup dengan membuat group chat kemudian mengundang para partisipan masuk ke grup maka kelas pun dapat dimulai. 3. Media bisnis. whatsapp sering dimanfaatkan juga untuk kegiatan berbisnis misalnya untuk promosi, informasi, dan pemesanan. Para pembisnis yang menggunakan whatsapp dapat mempromosikan bisnisnya secara personal dengan pengguna lain atau dengan mengirimkan informasi bisnisnya ke group chat. Jika seseorang tertarik dengan bisnis tersebut, mereka biasanya akan diarahkan untuk mengontak whatsapp pemilik bisnis untuk informasi lebih lanjut dan juga pemesanan. 4. Berbagi informasi dan berita. Pengguna dapat berbagi informasi dan berita kepada para pengguna whatsapp lainnya dengan mengirimkannya ke personal chat ataupun group chat. 5.Video dan voice call selain dapat berkirim pesan, pengguna juga dapat menelpon pengguna lain dan juga melakukan video call dengannya. Agar video dan voice call Anda berjalan lancar tanpa noise, pastikan koneksi internet Anda stabil. 6. Membuat status/story seperti Instagram, di whatsapp pengguna juga dapat membuat status/story yang dapat dilihat oleh orang. 7. Media komunitas Pengguna dapat memanfaatkan aplikasi whatsapp sebagai tempat perkumpulan suatu komunitas secara daring dan saling terhubung. Pengguna dapat terhubung dengan para anggota komunitas lainnya. https://offeringkaduapsip.wordpress.com/ Fitur terbaru whatsapp dapat melakukan vidio call 50 orang melalui messenger rooms. Pengguna whatsaap versi Beta sudah bisa melakukan panggilan vidio dengan 50 orang peserta melalui messenger rooms, tanpa batas waktu, dapat berbagi layar(screen sharing) 17 menyampaikan presentasi saat rapat dengan rekan kerja. Fitur baru messenger room sudah tersedia untuk ponsel berbasis android. https://www.antaranews.com/ Pengawas memanfaaatkan aplikasi whatsapp untuk membuat WhatsApp Group (WAG) guru dan kepala sekolah di masing-masing sekolah binaan. Melalui WAG pengawas terhubung dengan kepala sekolah dan para guru sehingga pengiriman informasi dan komunikasi mudah dan cepat di sampaikan ke sekolah binaan. 2.3. Tatap Muka Pendampingan tatap muka atau pendampingan langsung secara sinkronous dilaksanakan dalam waktu dan tempat yang sama. Metode tatap muka merupakan pendekatan pendampingan tradisional dimana pengawas lebih menekankan konten dan fakta kepada guru dan berharap guru memahami apapun informasi yang disampaikan. https://www.academia.edu/ Dengan tatap muka, pengawas sebagai pendamping dapat langsung mengetahui sejauh mana wawasan dan hasil kerja guru setelah dilakukan pendampingan. Melalui tatap muka terjadi interaksi antara guru dan pengawas dalam satu ruang dan waktu yang sama, dapat menciptakan kenyamanan berdiskusi, tanya jawab, memberikan ide, sehingga tercipta suatu pendampingan secara kolaboratif dan kooperatif. Hasil pendampingan dengan tatap muka bisa langsung terlihat dengan dibuktikan oleh masingmasing guru mempraktikan hasil kerjanya. Melalui pendampingan tatap muka pengawas dapat menjelaskan konsep penerapan metode flipped classroom secara jelas, mendampingi guru menggunakan aplikasi forum messenger, yang dapat digunakan oleh guru untuk tatap maya dengan group kelas siswa bila ada tambahan penjelasan tentang tugas dan ada pertanyaan-pertanyaan siswa dalam menyelesaikan tugas.

3. Pendampingan Melalui GOWATA Pendampingan berarti bantuan dari pihak luar, baik perorangan maupun kelompok untuk kesadaran dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan pemecahan 18 permasalahan. Kata pendampingan lebih bermakna pada kebersamaan, kesejajaran, karenanya kedudukan antara keduanya (pendamping dan yang didampingi) sederajat, sehingga tidak ada dikotomi antara atasan dan bawahan. Peran pendamping hanya sebatas pada memberikan alternatif, saran, dan bantuan konsultatif, mengembangkan proses interaksi dan komunikasi. Peran pengawas dalam pendampingan hanya untuk memfasilitasi bagaimana memecahkan masalah secara bersama-sama, memberikan alternatif mana yang sesuai untuk diambil, memberikan pencerahan berfikir berdasarkan hubungan sebab akibat yang logis. Dalam pelaksanaannya peran pengawas sebagai pendamping adalah; 1) Motivator, untuk mendorong potensi guru mengembangkan potensinya; 2) Fasilitator, untuk memfasilitasi terjadinya proses saling belajar. Peran sebagai pendamping akan dapat dilaksanakan secara maksimal jika pengawas memahami guru yang didampinginya, karena itu pendamping diupayakan dapat hadir di tengah guru, mengajar dan membimbing dari apa yang pengawas ketahui. Pendampingan guru menggunakan media lifeliqe pada masa PTM terbatas melalui GOWATA dengan tahapan sebagai berikut: 1. Perencanaan 1) Menyusun rencana dan tujuan pendampingan akademik guru mampu menggunakan media lifeliqe dan pengamatan guru mempraktikan penggunaan media lifeliqe. 2) Menyiapkan materi pendampingan berupa link tutorial cara mengunakan media lifeliqe di google classroom dengan menggunakan akun pengawas. 3) Berkoordinasi dengan kepala sekolah tentang pendampingan menggunakan media lifeliqe kepada guru secara daring asynchronous menggunakan aplikasi whatsapp. 4) Menyampaikan kepada guru teknik pendampingan menggunakan media lifeliqe dengan GOWATA. Pengawas mendiskusikan rencana pelaksanaan pendampingan secara daring synchronous dengan vido call dan ansynchronous dengan chating menggunakan aplikasi whatsapp. 19 2. Pelaksanaan; Menggunakan Metode Flipped Classroom 1) Melakukan pendampingan secara ansynchronous di google classroom dengan membimbing guru membuka link tutorial media lifeliqe dengan menggunakan akun pengawas dan membagikan materi pendamping

C. PENUTUP

Kesimpulan

1. Pendampingan melalui GOWATA merupakan pendampingan dengan metode flipped classroom, yaitu metode pendampingan terbalik, dengan teknik mendampingi guru membuka link tutorial dalam penggunaan media 3D lifeliqe dan mempelajari materi media 3D lifeliqe pada google classroom dan whatsapp guru pada sekolah binaan 2. GOWATA merupakan kombinasi pendampingan luring secara langsung tatap muka dan pendampingan daring melalui google classroom dan whatsapp group. Pendampingan guru dalam penggunaan medi 3D Lifeliqe melalui GOWATA sangat tepat untuk guru-guru di sekolah binaan, karena google classroom sebuah layanan untuk sekolah, whatsaap mudah diunduh di setiap android dan tatap muka adalah pendampingan langsung yang berada dalam satu ruangan dan waktu sama sehingga interaksi antara pengawas dan guru efektif. 3. Media Lifeliqe merupakan platform pembelajaran online dengan konten 3D interaktif yang diverifikasi secara ilmiah. Lifeliqe untuk sekolah merupakan kurikulum sains digital yang dapat meningkatkan hasil belajar sekaligus membantu guru dengan pengembangan prosesional. Guru dan siswa dapat menjelajahi perpustakaan sains digital terbesar dalam 3D di dunia dan membuat siswa terlibat (engaged) penuh dengan materi lifeliqe

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Dirjen GTK Kemdikbud. 2020. Panduan Pembelajaran Jarak Jauh Bagi Guru selama Sekolah Tutup dan Pandemi Covid-19 dengan Semangan Merdeka Belajar. Jakarta.

Jamaludin, Awal Akbar. 2016. Model Pembelajaran tatap Muka. Diunduh pada tanggal 21 Mei 2021 pada https://www.academia.edu/31094187/model_pembelajaran_tatap_muka

Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. 2021. Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

LPPKSPS Kemdikbud. 2020. Panduan Kerja Pengawas Sekolah di Masa Pandemi Covid-19. 2020. Jakarta.

Le Thu Huong and Teerada Na Jatturas. 2020. The Covid – 19 Induced Learning LossWhat Is It and How It Can Be Mitigated ?. 2021. Diunduh 10 September 2021 pada https://www.ukfiet.org/2020/the-covid-19-induced-learning-loss-what-is-itand-how-it-can-be-mitigated/

Mendikbud RI. 2020. Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Jakarta.

Mendikbud RI. 2020. Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). 2020. Jakarta.

Permendikbud RI. 2016. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.Jakarta.

Parlemen Komisi X. 2021. Rapat Kerja Komisi X DPR RI PTM Harus di Pantau Berkala. Diunduh tanggal 6 September 2021 pada https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/34244/t/PTM+Harus+Dipantau+Berkala

PPIP USD. 2020. Konsep Dasar Metode Flipped Classroom. Diunduh tanggal 8 September 2021 pada https://www.usd.ac.id/pusat/ppip/2020/05/04/konsepdasar-metode-flipped-classroom/

Pendidik. 2020. Pandangan Mendalam tentang Standar Negara Inti Umum. Diunduh 4 Oktober 2021 pada https://www.greelane.com/id/sumber/untukpendidik/understanding-the-contentious-common-core-state-standards-3194614/ 25

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post