Nurhayati

Guru PAI SMPN 8 Banjar Belajar menjadi manusia yang bermanfaat untuk sesama. Mengabdi sebagai pendidik merupakan pekerjaan mulia. Khairunnaas anfa'uhum ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Mantan Teman

Hari ke 152

Pagi tadi sekira matahari sepenggalah naik, sudah dapat berita mengejutkan dari sahabat jauh. Dia bercerita tentang teman kuliahnya dulu. Meskipun mereka berjauhan, namun mereka masih bisa saling berbagi cerita. Tunggu ya cerita mereka.

“Wa lihat statusnya mantanmu”

“Dimana? Mantan yang mana?”

“Alah suka pura-pura kamu mah”, Haris nyolot.

“Lha siapa? Yang jelas deh kalo ngomong. Pagi-pagi udah bikin teka-teki.”

“Dimana? FB po WA?” Halwa nyrocos penasaran juga

“WA. Cb buka saja”, balas Haris

“Ih.. Aku mah di blokir. Coba screenshot. Anu apa sih?”, Halwa tambah antusias

“Aku candain, ta' sangkut ke karo org Banjarmasin”. Iki lho”. Lanjut Haris

“Aku mah sudah dianggap ilang dr peredarannya. Kasihan kan?”. Opo jare maksude? Itu mah u bojone lah.. Bukan untukku. Kok aku sing baper ? Kamu mah berteman ya. Balas gak? Halwa mengirim emot menangis.

“Hadoohhh... Balas lahh. Lmyn dowo.” Balas Haris ketika ditanya chattingannya dengan dia.

“Trims pagi ini sudah bisa tertawa sendiri nih. Mana ? Kirimke jal. Pasti dia gak mau ngaku da.” Tuduh Halwa.

“Ho oh gk mau, jaim dia.” Haris membalas.

“Karena memang sudah dibuang jauh, Ris, bojone hanya cemburu padaku. Itu dulu ketika dia tlp aku bilang gitu.” Halwa ge er.

“Istriku itu hanya cemburu padamu, Wa? Ah.. yang bener aja. Kamu aja kali yang siuka GR an..” Tapi.. Cieee lah..

“Ih.. Kok mbok kirimke potoku ki piye? Ah ngawur kamu.” Halwa protes, ketika Haris memberitahu.

“Membekas bingitss. Kan aku ngelingke deweke. Pasti nyesel ya? Kayaknya dia seneng liat kamu senyum padanya, Wa.”

“Aku senyum pada dia? Yang mana? Kamu suka gitu deh.”

“Lha potomu kalo dia liat kan seolah-olah dikau tersenyum padanya.”

“Udah ah.. Moh lah.. Meweklah. Sedih. Ketika aku mulai mau seneng, dia sudah sama cewek lain.” Rutuk Halwa.

“Kamu mah kelamaan nahan sihh. Peragu ya?”, Tanya Haris

“Bukan peragu sih. Waktu itu aku malu. Dia pinter. Trus di omong sama temannya dia juga.

Kamu baru aja masuk sudah oacaran.”

“Ris, Kata dia kami kena kutukan. Pertempuran Kediri-Pasundan. Apa ya namanya. Dia dulu nyuruh aku untuk baca, biar nyadar katanya.”

“Perang Bubat judulnya. Ada buku judulnya Perang Bubat. Aku sudah baca.” Sambung Halwa

Haris sotoy. “Perang paragreg kalii”

“Ih… Bukan. Perang Bubat. Perang Paregreg aku blm baca. Tar coba cari di buku digital.”

: https://jatim.sindonews.com/berita/7636/1/serangan-kerajaan-sunda-ke-majapahit-usai-perang-bubat-dan-prasasti-horren. ” Iki yo?”

“Ho oh.. Kuwi. Makanya kita gak bisa bersatu. Katanya.. Cie....lah pokoke.” Halwa menghibur diri.

“Luka lama susah sembuh, dia yg kelamaan nunggu. Tp tetep terkenang... ya?”

“Lah aku yg cm setaun aja, dulu juga tahu kalo dia itu ngejar kamu owk. Kamu aja yg peragu Wa.”

“Btul, Ris. Yg jlas alasanku waktu itu aku malu. Dia pinter aku gak.” Kenang Halwa

“Halwa.. Perasaan itu urusan hati. Kalo rasa diukur dr pinter atau tdk, itu gk relevan Wa...” Haris mengajari tentang rasa. Sotoy pisan lah dia.

“Ya itu yg terjadi. Kami contohnya. Dia orgnya setia. Baik banget.”

“Tahu kalo aku gak bisa Makul ilmu falak dan ilmu waris, ketika ujian dia nungguin di depan kelasku.”

“Namanya juga❤️❤️”, Goda Haris.

“Waktu itu dia sedang dekat dg seseorang. Gak tahu siapa. Tapi juga kuatir kalo aku gak lulus (lagi), krn aku ngulang.”

“Ahh gitu aja mundur.” Haris meledek.

“Yap. Karena aku malu. Semua teman bilang spt kamu. Kan dia nanti yg ngajari, dia yg mbantu. Tp aku gak bisa.” Halwa mulai meleleh.

“Kayaknya ada rasa penyesalan. Wahh mbayangke masa lalu ki. Ojo mewek. Makin jelek kamu lho.”

“Lho.. kok malah cerita tentang kita. Kamu parah deh, Wa”.

Hi..

"Emang kamu jadi pacaran sama dia?"

"Enggak !".

"Ealah.. di dengerin lama, endingnya gak drama."

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post