Hari ke 156

“wah TMT? Gak salah nih? Serem ya judulnya”. Begitu komentar awal pertemuan dengan Kepala Kemenag Kota Banjar siang tadi, sesaat menerima cover ‘jabang bayi’. Bermula dengan japri yang disampaikan pagi hari berkenaan permohonan memberikan kata pengantar pada calon ‘jabang buku’ yang telah dua tahun dalam masa penantian. Sama seperti kandungan gajah ya. Lama banget… manusia aja mengandung hanya Sembilan bulan lho.. lha ini jabang buku hingga dua tahun, baru mau akan lahir. Kemana ja tuh.. ??

Kembali ke komentar pak Kemenag. Mungkin beliau salah lihat ya. Dikiranya TTM. Itu tuh.. ‘Teman Tapi Mesra’ Mulan Jameela feat Bunda Maia Estianti. Hingga membuat adrenalin pak Kepala sejenak berdesir.. sir.. Tapi.. TMT juga aneh ya.. Guru PAI menulis judul TMT. Makanya selain dikirimi covernya, dikirimkan pula PDF isi bukunya. Ketika membuka isinya mah, kan ternyata itu lho..

Berhasil! Trik awal penulis dengan judul yang membuat kaget dan penasaran pembacanya, bahkan sejak dari awal. Dari judulnya. Singkat, unik. Judul itu harus mudah diingat dan dihapal ya gaess.. cukup tiga huruf. Mungkin judul ‘calon buku’ paling pendek ya. Apa sih TMT? Penasaran kan? Tanya deh sama pak Kemenag Banjar. Yang jelas sangat bagus isinya, sangat mudah diaplikasikannya.

Sebagai bocoran, TMT adalah sebuah teknik mengajar yang melibatkan siswa secara langsung. Siswa berperan sebagai guru dalam kelompoknya. Siswa yang menentukan nilai hasil belajarnya. Konsep ‘merdeka belajar’ a la TMT deh. TMT itu adalah pengalaman mengajar selama 5-6 tahunan. Praktik baik tentunya. Makanya dibagikan kepada kamu semua. Kamu.. iya kamu.. Asli gak bohong. Siapapun bisa memiliki. Siapapun kamu, guru sekolah tingkat manapun bisa menggunakannya. Gak percaya?? Boleh Tanya sama pak Kemenag ya. Boleh pesan bukunya sama beliau? Boleh..

Lanjut komentar orang nomor satu di lingkungan Kementerian Agama Kota Banjar. Apresiasi bagi guru yang berusaha mengembangkan kemampuannya termasuk menulis. Karena menulis adalah salah satu PKB guru. Tulislah apa saja yang bisa dan mampu. Tulis hal yang positif. Dalam penutup pertemuan perdana dengan kepala yang low profile beliau akan mengajak guru-guru madrasah untuk berkumpul dan menghasilkan karya, salah satunya adalah karya berupa tulisan.

Yang bikin keren, beliau telah memiliki beberapa judul buku, dan ada beberapa calon buku yang akan segera terbit. Sebuah motivasi bagi para guru dan siapapun yang ingin punya karya berupa tulisan.

Menjadi guru itu keren. Guru menulis, lebih keren lagi. Makin keren, super keren.. ayo kita buat gerakan menulis. Satu guru satu buku (Sagusabu). Jadilah pemikir yang penulis. Demikian penutup pertemuan perdana siang tadi bersama Pengawas PAI yang anggun.