Nurhayati, S. Pd

Dilahirkan pada tanggal 01 Januari 1980 di Bengkalis. Anak ke tujuh dari pasangan Ibrahim (Alm) dan Zaurah. Menamatkan sekolah SD di SDN 3 Selatpanjang kecamata...

Selengkapnya
Navigasi Web
Membumihanguskan Tiket 1.8jt Sang Editor
Hilang rindu bersama Kakak walau hanya sebentar. The Alana Hotel Surabaya

Membumihanguskan Tiket 1.8jt Sang Editor

Perjalanan mengikuti kegiatan di kelas swasunting dan editor naskah yang ditaja oleh IPP Jatim menimbulkan rasa suka dan duka teramat dalam bagi sang editor MediaGuru yang sangat familiar di kalangan penulis se-antero negeri. Sebut saja namanya Lilik Fatkudiniyah. Sejak saya mulai belajar di kelas MediaGuru dan berkenalan dengannya. Ia sudah seperti adik kandung sendiri. Luar biasa, bukan? Kenapa bisa begitu? Ya… semua dimulai dari hati dan satu frekuensi. Baik, saya akan lanjut cerita tadi.

Kedatangan saya ke Surabaya terdengar olehnya. Informasi dari Mas Yasin Sang Intruktur Nasional MG itupun sangat mengejutkan bagi Lilik. Mendengar berita itu, Lilikpun tanpa piker panjang, langsung telepon by WA. Kala itu pesawat Lion Air JT 970 yang saya tumpangi, baru saja landing dengan sempurna di Juanda Airport. Kontak memang si Adik. Usai keluar dari pesawat dan sambil menunggu bagasi Lilik terus menerus telepon. “Assalamualaikum Kakaaaak…Adeee di Malang ini, Imbuhnya”. “Adeee ke Surabaya ya, jumpa Kakak, ketusnya”. “Emangnya ga jauh Deeek, kasiankan kamu jika jaraknya sangat jauh”. Jawab Lilik : “Tidak kakak… dekat kok, hanya sekitar 1-1,5 jam saja”. Mendengar hal itu, saya langsung menjawab : “Baiklah”. (Saya tidak terpikirkan, bahwa posisinya masih di sekitar Provinsi Jawa Timur).

Jelang petang, Lilik telpon kembali. “Assalamualaikum Kaaak, acara Adeee selesainya nanti malam”. “Jadi, besok subuh Adeee langsung bergerak jumpa kakak dan siangnya Adee langsung terbang ke Yogyakarta sebab pesawatnya sekitar pukul 14 kurang”. Saat itu, awalnya menjadi pendengar budiman. Tersentak raga ini kaget dan langsung menjawab : “Appaaaaa…??!!!!!!!”. Lilikpun mengulang dengan rencananya itu. Lalu si Kakaknya tetap membujuk dengan segala rayuan. “Kamu maah datangnya mala mini aja, dan jadwal pulang bareng kakak saja pada hari Senin”. Tetap Lilik bilang : “Belum bisa kakak, Adeeee masih membuat materinya” “Dan pesawat Adee tetap hari Ahad siang kakak”. Perundinganpun belum usai, sebab jelang magrib. Akhirnya memutuskan untuk menunaikan salat fardu magrib. Usai itu merekapun menyambung dan saling telepon.

Makin malam semakin asik dan alot diantara keduanya. Lilik sangat ingin berjumpa kakaknya yang datang dari jauh (Kota Batam, Kepri) dan si Kakak tidak mau berjumpa, jika ia jumpa sebentar dan langsung pulang.

Sambil membuat tugas yang diberikan oleh Mas Eko saat menjadi narasumber di kelas editor pelatihan hari ini. Sambil membuka dan membalas WA di laptop. Namun saya telepon ke Mas Yasin, minta bantuan. Andaikan Mas Yasin bisa, malam itu juga usai acara Lilik kami akan menjemput sampai ke Malang. Akhirnya Mas Yasin setuju, walau saat itu, Mas Yasin banyak tamu ( peserta) yang akan dijemputnya. Sekali lagi ngalah, buat si Adeee. Eeeeeh…. Lagi-lagi, Lilik bilang tidak bisa malam ini pergi dan subuh besok baru menuju The Alana Hotel dan siang langsung terbang ke Yogyakarta dan ke Magelang. (pembicaraan melalui WA). Saya langsung membalas WA-nya Lilik : Kakak beri 2 pilihan : (1) Datang berjumpa dan menginap The Alana Hotel dan pulang Senin pagi, dan tiket kereta api kakak yang belikan, (2) Tidak usah datang sama sekali dan tidak usah berjumpa kakak jika hanya sebentar apalagi langsung terbang pesawatmu ke Yogyakarta. Dan disaat itu saya juga dengan posisi hp menelpon Mas Yasin, dan mendengar apa yang saya WA ke Lilik. “Mas Yasin, ngakak abis. (dalam hatinya kejam juga nih Kakaknya)”. “Bentar lagi paling Lilik WA, kata Mas Yasin”. Baru beberapa detik bicara, eeh benar. Llik WA ke Mas Yasin dengan panjang lengkap dengan emotikon nangisnya yang banyak. Saya yang mendengar dari Mas Yasin, balas ketawa ngakak. Keputusan belum juga bulat, waktu terus berputar menunjukkan hampir pukul 21.00 wib. Akhirnya dengan penuh perjuangan salah satu peserta terjauh di kelas editor itu mampu membumihanguskan tiket Sang Editor seharga 1,8 juta. Namun Kakaknya bertanggungjawab, dengan membeli 1/5 dari harga tiket yang telah gosong eeh hangus, karena terbakar rasa rindu yang membuncah dan teramat sangat. Yess, berhasil. Maafkan Kakak Adeeekku Lilik Fatkudiniyah. Yakinlah kisah kita begitu banyak. Kadang mesti kita korbankan harga tiket yang mehong itu. Nantikan kisah perjlanan mereka, sebelum mereka berpisah. Sebab ada wacana tiket kereta pukul 22.00 wib juga bakal dicancel.. hiiikss.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah, akhirnya bisa bersua. Mbak Lilik memang pejuang tangguh. Saya pernah juga janjian ketemuan di Gd Tikomdik Disdik Jabar saat ikut kelas Editor MG. Akhirnya bertemu, rasa senang dan haru pun membuncah. Thanks bu Lilik Fathu

03 Oct
Balas

Betul Bu Rismalasari. Terkadang butuh pengorbanan untuk bisa bersua dan mempererat tali silaturahmi diantara kita...

27 Dec



search

New Post