DIRGAHAYU PINRANG-KU, JAYA SELALU BUMI LASINRANG
💜💜💜💜💜💜💜
Wanua Penrang wassele'na
Koko doang bale sibawa ase
Iyanaro wassele maegana
Pakkampong ri Wanua Penrang
Wanua Penrang maega polena
Pole ri siagae wanua
Atuotuongenna masagena
Mappasiddi watakkale
Uwillaoi ri puang marajae
Kuammengngi nawerekki pammase
Reso resona pallaong rumae
Namasagena atuo tuongenna
pada toha nia' Negarata
pada toha nia' Negarata
*************
Mendengar alunan lagu daerah "WANUA PENRANG" nan merdu yang didendangkan oleh para remaja dengan pakaian adat baju BODO dan LIPA' SABBE itu, membuatku sangat terharu. Betapa tidak?? Saya pernah kehilangan momen seperti ini selama puluhan tahun lamanya.
Sesungguhnya saya tidak terlahir di kota ini. Tetapi Almarhum Bapak tercinta adalah asli putra daerah Pinrang. Saya lahir dan dibesarkan di Kota Toli-toli Sulawesi Tengah, menjalani masa remaja di Luwuk Banggai, masih di Provinsi Sulawesi Tengah. Menginjakkan kaki dan kemudian bermukim di Pinrang nanti setelah saya masuk di Madrasah Aliyah Negeri Pinrang.
Mungkin sangat terlambat untuk menjadi warga Pinrang meskipun Bapak memang asli orang Pinrang. Namun itu bukan alasan untuk tidak mencintai Pinrang. Saya justru jatuh cinta setengah mati pada Pinrang, tanah asal Almarhum Bapak tercinta. Kecintaan itu semakin subur ketika memutuskan untuk meninggalkan kota Pinrang, untuk kemudian merantau ke Kota Tanjung Redeb Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. 14 tahun menjadi warga di sana, tidak menyurutkan cinta ini.
Itu pula yang menjadi alasan saya bergabung dengan Kerukunan Keluarga Pinrang (KKP) Kabupaten Berau. Kecintaan itu tak pernah luntur sedikitpun. Justru dari waktu ke waktu, semakin bertumbuh dan berkembang menjadi cinta tanpa batas dan tanpa syarat. Seperti cintanya Qais pada Lailah, seperti cintanya Romeo pada Juliet.
14 tahun lamanya, saya kehilangan momen berharga di setiap tanggal 19 Februari. Namun, akhirnya semuanya kembali dapat saya rasakan tatkala kembali pulang ke Pinrang. Pinrang adalah rumahku, tempat pulangku. Wanua PENRANG, Tana Ogi' Malebbi'ku.
Sebagaimana pesan yang disampaikan oleh "Tomatoa Malebbi'ku", dalam Bahasa Bugis :
Pappasekku' ri idi' maneng silessurekku' (pesanku untuk semua saudaraku)
Narekko mabelani laota' (jika telah jauh kau pergi)
Taruntu'ni decengnge (dan Sukses di sana)
Aja' lalo tallupai (janganlah lupa)
Tapagilingngi atitta', (Kenanglah selalu)
Tapalisui uddanitta' (rindukan selalu)
Ri onroang pajajiatta' (tanah kelahiran)
Ri Wanua PENRANG Tana Ogi'Malebbi'ta' (Kota Pinrang Tanah Bugis kebanggaan kita)
Akhirnya, tepat di tanggal 1 April 2015, saya resmi kembali pulang ke Pinrang. Saya resmi mengabdikan diri di Pemerintahan Daerah Kabupaten Pinrang, setelah SK mutasi saya keluar dari Pemerintah Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. Alhamdulillah wa Syukrulillah. Akhirnya dapat menikmati kembali momen HUT Pinrang setiap Februari.
*Selamat Hari Jadi Kab.Pinrang yg ke-61*
#JayaSelalu
#PenrangWanuaku
#LovePinrangSoMuch
#Tantangan Menulis Hari Ke-340
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ibu . semoga berjaya makmur sentosa kota Pinrang
Semoga Pinrang semakin berjaya .salam literasi bu
Keren bund. Selamat Ultah untuk Penrang. Salam literasi