Mengikuti kelas menulis sagusabu di pelelawan untuk kali pertama ini sesuatu banget bagiku. Why..??

sejak SD aku sudah sangat menyukai pelajaran bahasa indonesia, saat kuliah aktif di aktivis penerbitan kampus, sering jadi peserta maupun panitia dalam seminar atau lokakarya karya tulis ilmiah, aktif mengkritisi banyak tulisan atau kalimat orang namun belum pernah sekalipun bisa menghasilkan buku atau artikel yang dipublikasikan secara mandiri baik di lokal maupun nasional.

Nah.. Di kelas sagusabu ini, aku merasa memperoleh amunisi baru untuk bisa berkarya. Materi yang disampaikan cukup simple dan mudah dicerna didukung dengan tim media guru indonesia yang siap sedia membimbing semua peserta dalam menulis buku serta prosedur penerbitan yang terasa lebih Manusiawi (tak semata profit oriented saja).

motivasi terbesar yang kumiliki kali ini muncul dari statement salah satu nara sumber tentang pentingnya memiliki prinsip "tetap hidup walau pun kita sudah mati". iming-iming amal jariyah dan kemanfaatan jauh lebih penting daripada sekedar melengkapi syarat kenaikan pangkat atau mencari royalti. salah satu caranya dengan menghasilkan buku berguna bagi banyakatau melakukan hal yang besar dan istimewa yang layak dibuat tulisan oleh orang lain. Bagiku pilihan pertama lebih mungkin kulakukan selagi aku tetap istiqomah belajar, berlatih, dan tidak menyerah sebelum menghasilkan buku. Guru bermutu adalah yang menulis buku. Semangat berkarya...pasti bisa.

semangat..!!!

(penulis adalah peserta pelatihan sagusabu pelelawan#23-24 sept 2017)