NUR HIDAYATI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Selamat Jalan Pahlawan Keluarga..!!

Jumat 10 November 2017 jam 22.15 hp ku berbunyi.. aku yang barusan tertidur tergagap.. dan segera meraih hp dimeja kecil samping tempat tidur. Rasa tak nyaman tiba2 muncul setelah terbaca nama kakakku dijogja di layar hp. Kakakku yang merawat bapakku, 2 hari lalu mengabari kalai bapak tak enak badan, samoay kejang, dan tak tidur lama tanpa reaksi lebih dari setengah hari. Tapi siang hari saat kutelpon lagi, katanya sudah membaik lagi dan sudah mau makan, katanya beberapa kali bapak memang pernah begitu jika kaget atau tak enak badan.

Ternyata firasatku benar.. diseberang sana kakakku dg terisak mengabari, bahwa bapak sudah menghembuskan nafas terakhirnya beberapa menit yang lalu. Aku terhenyak, dan reflek berkata oada kakakku, "padahal aku kan sudah bilang, desember akan pulang lagi! "sambil terisak. "Sudahlah, bapak sudah tenang disana, tadi meningalnya mudah sekali seoerti mau tidur saja! ". Aku diam saja, teringat percakapan terakhit dengan bapak hati minggu lalu, "Bapak, disehat-sehatkan ya.. nanti lebaran ..kami pulang lagi. Pengin makan atau jajan apa, bilang saja sama Mbak Ni.. nanti kukirim uang lg. " seperti biasa, bapakku selalu menjawab"Nggih." sambil menyunggingkan senyum khasnya. terbayang iti, banjir air mataku

Suamiku segera menghiburku dan mengingatkan untuk segera mencari tiket pulang. Tak berapa lama aku sudah dapat 2 tiket dari langgananku untuk ke Jogja jam 07.45 esok pagi. Suamiku memintaku cepat todur untuk persiapan dini hari berangkat ke bandara karena jarak rumah ke bandara sekitar 3 jam. Sepanjang malam mataku nyaris tak bisa terpejam. kelebatan bayangan ayahku terus memenuhi alam pikiranku.

Dini hari sekitar jam 03.30 kami sudah bangun dan segwra mempersiapkan diri dan memberi tahu anak sulungku bahwa kami terpaksa tak bisa membawa semua anak2 karena mendadak. Bungsuku yang ikut terbangun setelah diberi oengertian bansa mbah kakung meninggal, ayah dan ibunya harus segera kesana.. dengan pemahamannya yg masih dangkal ternyata tidak menangis saat harus tinggal dirumah bersama pengasuhnya. Aku sungguh terharu dibuatnya.

Jam 04.00 kami meluncur ke pekanbaru. sepanjang perjalanan benakku terus dipenuhi dengan kenangan dengan bapak. Sejak kecil bapak adalah pahlawan bagi kami sekeluarga. Bapaknadalahnpetaninyangbgigih, ulet dan tak pernah putus asa. Saat diawal pernikahanu.. Bapaklah yang selalu mendampingi kami belajar bertani untuk mencari rezki yang halal. Saat aku mulai dapat pekerjaan, Bapak juga yang membantuku menjaga anak sulungku yang masih balita. Saat suamiku ke Sumatra, dan aku melahirkan Bapak yang mendampingiku melahirkan dalam mobil.

Bapak adalah seorang yang sangat penyabar, penyayang dan selalu iklas dalam menjalani hidup. Kerja keras selama hidupnya tak nampak menghasilkan kelebihan materi di keluarga kami, namun bapak tak pernah mengeluh dan berputus asa. Aku nyaris tak bisa mengingat, kapan bapak pernah marah kepada kami kecuali saat kami masih kecil dan lypa sholat karena asyik bermain. Bapak akan datang membawa katu kecil untuk memukul kami agar segera sholat.. dan kami langsung lari terbirit-birit. Saat ibuku ngomel, dan kami memprotesnya bapakku selalu tersenyum dan berkata, "emakmu itu kan orang tidak sekolah, jadi wajar kalau salah.. kalian yangbsekolah harus lebih pinter dan bisa memakluminya. "

Bapakku saat meriang dan diajak kerumah sakit selalu menjawab" orang sakit iti kan kalau dia ngomong, kalau aku nggak ngomong sakit.. ya berarti tidak sakit. " kadang orang yangnmendengar menganggap itu sebagai hal yang menyelelekan, tapi aku menabgkap maknanya.. bahwa ada saatnya kita tak perlu mengeluh pada orang lain.. cukup dinikmati saja..karena kadang mengeluh akan menjadi kebiasaan.

Filosofi yang paling dipegang bapak dan tak bosan disampaikan pada kami adalah kejujuran dan hukum sebab akibat. jangan pernah mau menyogok untuk mencari pekerjaan misalnya. orang jujur hidupnya tenang. Saat kita ditimpa masalah, kita harus menimbang,, -nimbang.. sebab apa yang sudah kita buat..sehingga kita bisa belajar dari hal tersebut.

Aku bersyukur libur lebaran tahun ini cukup lama, sebulan lebih. Aku meminta izin suamiku untuk pulang lebih dulu bersama anak-anak karena libur suamiku terlalu mepet dengan lebaran. Selain anak-anak yang merengek untuk cepat bertemu sepupunya, aku pun berpikir ingin merawat bapak, menggantikan kakakku yang selama ini sudah merawat beliau di saat kami, 5 anaknya yang lain sibuk dengan urusan pekerjaan dan tempat yang tinggal yang jauh. Alhamdulillah suamiku mendukung keputusanku.. mumping masih ada kesempatan , katanya

Ramadhan minggu ke 2 aku sudah sampai Jogja. liburan sebelumnya kami cuma punya waktu paling lama 5 hari sehingg lebih sering keluar rumah daripada di rumah. kali ini aku meniatkan diri untuk fokus ke bapak yang sudah tak bisa melakukan apa-apa sendiri. Sampai dirumah..aku mendapati bapak sedang tidur. tubuhnya yang dulu tinggi tegap dan gagah, sekarang nampak memendek karena bungkuk.

Hari-hafi selama liburan kuisi dengan mengurus bapak sebagai hal utama. Pagi-pagi membuatkan susu, mengganti pakiannya yang basah, mencuci baju, memandikan, menjemur pakaian dan kasur serta menyediakan makanan yang disukainya. Bapak sama seleranya denganku.. suka soto, bakso, wedang jjahe, bubur kacang ijo, Tidak sulit meladeni bapak, beliau tidak pernah minta dibelikan apa pun. Setiap ditanya pengin makan apa, jawabannya cima satu,"Manut! "

Aku kadang bercerita tentang masa lalu, dan tiap kutanya, "Bapak masih ibgat? " beliau cuma tersenyum, sesekali bilang" yo Iseh! " Diusia senjanya, kadang baoak juga lupa siapa aku, tapi itu tidak oenting bagi kami. Kenangan manis saat aku digendong bapak dan dinyanyikan lagunpengantar tidur..tiba2 menyeruak dan membuat air mataku semakin deras.

Jam 10.00 tepat pesawat mendarat di jogja. Butuh waktu sekitar setengah jam sampai ke rumah. Setelah menyalami beberaoa taku dan saudara.. aku segwra mencari jenazah bapak yangbternyata baru diangkat untuk disholatkan di masjid sebelah rumah. Hujan mulai turun.. semakin lama semakin deras. aku menghampiri keranda.. namun aku sudah tak dapat melihat wajah baoak lagi.. aku hanya bisa menyentuhnya.. beribubrasa tak terucap mengusik relung hatiku. rasa oedih kehilangan sungguh mebyayay hati saat itu. aku merada sangat pusing dan berat di belakang kepala. Mungkin efek menangis semalam dan tak bisa tidur.

Hujan yang tak kunjung reda.. memaksa keluargaku untuk segera menyemayamkan bapak agar tak terlalu lama menunggu. sekitar jam 13.00 kami berangkat ke makam. Aku mengukuti dari belakang dan tetap berada di samping bapak untuk mengantarkan ke peristirahatannya yang terkahir. Tubuh kaku bapak diturunkan ke liang lahat pelan-pelan dan disambut oleh suami dan abangku. Aku menyaksikan dengan segenap rasa duka yang tersisa.

Saat sedikit demi sedikit tanah basah itu menimbun jasad bapak.. aku memejamkan mata dan khidmat berdoa dalam hati " Ya Allah, ya Tuhan Kami, terimalah amal ibadah Bapak, ampunilah semua kesalahannya, sayangilah dia, masukkanlah ke dalam Jannah-Mu dan berilah Beliau tempat yang baik disi-Mu. Aamiin. "

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post