' JENDELA ILMU MEMBIRU PEMATRI PEDIH ANAK MILENIAL'
Mendidih darah ini dan terasa perih hati ini... terbaca di salah satu berita komunitas.. disana... tadi tanggal 05 / 04 / 2021 pukul 10.00 Wita tepatnya saat aku vaksinasi C_19 di puskesmas kejadian terjadi... bukan jam itu.. tapi dari sana kronologis kejadian itu. Bukan disini... tapi disana... di Desa Pentadu Timur, Kabupaten Boalemo... betul sekali masih di Indonesia.
Seorang guru yang mungkin terlalu bersemangat atau mungkin memiliki masalah di rumah tangga ataupun mungkin di tertangganya... entahlah.... Rasanya saat menulis inipun perasaanku jadi geram... Seorang guru wanita... yang harusnya mengayomi anak didiknya, menempatkan dirinya sebagai ibu bagi siswanya... ternyata hari ini menampilkan sisi ganas dan menakutkan. Kutau mungkin bukan maksudnya untuk menyakiti... dia seperti itu untuk memberikan efek jera ke siswannya dan mungkin di fikirnya itu untuk kebaikannya. Dilema memang... perasaan itu sudah kurasakan sebagai seorang guru SD, dimana muridku berasal dari berbagai macam keluarga dan dari ekonomi rata rata di garis kemiskinan, memang agak sulit memposisikan diri untuk mengimbas semuanya sehingga kurikulum yang di targetkan pemerintah bisa tercapai. Namun guru ini perlu masuk sekolah Guru Penggerak atau minimal mengikuti pelatihan pengembangan diri supaya paradigma berfikirnya tidak sesempit daun pintu wc dikamar mandi umum.
Coba baca baik - baik :
" Anak ini dikurung dikelas karena tidak mengerjakan tugas matematika lalu karena anak ini sudah kelaparan dan cuaca hujan deras, anak ini berusaha keluar dari jendela, namun bajunya tersangkut dan menjerat lehernya hingga meninggal.."
Inilah berita yang kubaca itu... bagaimana...miris kannn....??!!
Kronologi kejadiannya “ pukul 10.00 Wita sang guru matematika memberikan tugas ke muridnnya yang berada di kelas 4 dan yang sudah mengerjakan tugas boleh pulang duluan. pukul 11.00 siswa yang sudah selsai tugasnya pulang , tinggal dua orang tinggal di kelas. pukul 11.30 siswa kedua selsai dan meninggalkan korban sendiri yang belum selsai. pukul 16.00 korban ditemukan tergantung dijendela dalam keadaan tidak bernyawa lagi.....”
Tidak habis kuberfikir... bagaimana bisa seorang guru meninggalkan siswanya yang kelas 4 sendirian di sekolah.... apakah pembelaannya kemudian " saya kira dia sudah pulang, karena tidak ada anak dalam kelas". Terus...bahgaimana pertanggung jawaban seorang guru tidak mengecek sekeliling ruangannya sebelum pulang, membiarkan ruang kelasnya dengan posisi pintu jendela tetap terbuka begitu...?? Betul - betul guru yang ceroboh yang perlu sekali di coaching dan dimentoring...
Disinilah pengetahuan dibutuhkan... dimana ilmu makin terus berkembang, masa telah berubah...otomatis cara menangani anak juga berubah... mereka adalah anak milenial... mereka bukan di zaman kita yang tidak ada tv dan gadget... Menyalahkan mereka sebagai anak milenial...? tidak bisa juga... karena ilmu pengetahuan telah berkembang pesat dan juga memberikan dampak positif dan negatif ke anak yang kemudian membutuhkan pengertian dan tekhnik mengajar yang lebih pareatif yang membuat tekhnologi itu seimbang. Ki Hajar Dewantara telah memberi batas tentang pendidikan, dan itu dsangat masuk akal dan manusiawi... pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Disini anak mendapatkan pendidikan tanpa kita melupakan kodrat mereka sebagai seorang anak yang masih memiliki dunia bermain. Kenapa kita harus merebut dunia mereka sementara waktu tidak bisa diputar mundur... Dunia ini tidak akan bisa di flashback ulang. Literasi dan numerasi... itu memang hal terpenting yang harus tersampaikan, namun janganlah lupa buka cakrawala ilmu bagaimana kita menempatkan mereka dan bagaimana cara kita menarik perhatian mereka sehingga mereka belajar tanpa terbebani . Guru SD memiliki beban berat yaitu membentuk karakter, memberikan dasar ilmu numerasi dan literasi. Dasar keilmuan itu yang penting.. Kalau karakter mereka sudah terbentuk, kemudian dasar ilmu sudah mereka kuasai tinggal menunggu hasi pengembangannya saat mereka di jenjang SMP dan SMA maupun perguruan tinggi nanti. Di sekolah Guru Penggerak saya mendapatkan ilmu untuk pembelajaran diferensiasi dan pengelolaan emosi dan pembinaan karakter... ini adalah ilmu yang sangat bagus dan harus diberikan kepada semua guru dan harus dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan guru.. Kenapa...? karena inilah hal utama yang kalau diterapkan dengan baik akan menghasilkan generasi cerdas, kuat, bahagia dan berkarakter; dimana murid bahagia belajar gurupun bahagia mengajar.
Entah bagaimana penyelsaian masalah ini… TIba – tiba jadi teringat dengan materi dari Sekolah Guru Penggerak tadi… bagaimana kita diajar untuk menyelsaikan sebuah dilema dengan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan yang di dalamnya ada pengujian benar salah, pengujian paradigma benar lawan benar, juga investigasi opsi trilema. Seandainya semua guru sebagai pemimpin pembelajaran memiliki ilmu ini, pasti akan terasa lebih mudah dalam memahami dan menyelsaikan masalah baik itu masalah dalam lingkungan sekolah maupun yang dari luar sekolah. Ditambah dengan seorang guru bisa megelola emosinya dengan baik maka kejadian seperti diatas bisa diminimalisir atau bisa dicegah sama sekali.
Ok guys… selsai curhatku hari ini… lumayan lega sekarang karena sudah keluar unek – unek yang bikin sesak dari tadi.
Do,a special untuk anak milenial ini... semoga Bahagia di surga dan orang tuanya dikuatkan dan diberikan ganti dengan kebahagiaan dan kedudukan yang lebih mulia. Juga Do,a terbaik bagi para guru, semoga kedepannya kita lebih berhati – hati lagi serta tetap semangat dan Bahagia....!!!!!

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar