Nurhijrah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mawas Diri dan Lingkungan
Negara bukan milik segelintir orang pun bukan milik perorangan maka kemaslahatan bersama jagalah dan segala kepemilikan negara jagalah demi eksistensi bersama

Mawas Diri dan Lingkungan

NEGERI MENTAL MENERABAS

Oleh: @Hijrah89

Alangkah nistanya hidup di negeri kolam susu

Tapi susu susah terbeli oleh ibunya

Bayi bayi kurang gizi di mana mana

Hanya mampu diberi tajin beras atau air putih oleh ibunya di sana

Negeri sejuta kampus Perguruan Tinggi tapi masyarakatnya bodoh berbalut keterbelakangan

Negeri berkalang emas bertabur berlian

Tapi rakyatnya banyak melarat kesulitan membeli sesuap nasi

Negeri yang kabarnya pembangunan sukses

Tapi utang negara semakin berlapis lapis

Menunggu tagihan utang bagi 1000 lapis turunan

Negeri religius tapi jiwa kawulanya pada beku

Terlilit beban moral kemunafikan dan berpihak kepentingan sesaat

Negeri berasas Falsafah bangsa yang kuat

Tapi mental menerabas menguasai para insan di sini

Hingga korupsi dan kebobrokan menggurita di segala lini kehidupan

Merajai kebaikan dan kejujuran yang masih bercokol di sebagian kecil para pewaris proklamasi

Sungguh sangat ironis di kehidupan kini

Negeriku bagai tergerus para mapia penghisap api semangat sisa perjuangan

Mereka memasuki semua labirin kehidupan

Hingga kebebasan, kekuatan dan semangat juang ideal bangsaku nyaris tak bersisa

Berhitung dari mana lagi kebaikan akan mencul

Ketika titik akhir perjuangan pun mulai redup

Semua bagai mengisap racun kematian

Mati iman, mati kejujuran, mati keberanian, mati rasa malu, mati harga diri, mati semangat kerja murni, mati keikhlasan, mati segala kebaikan

Sungguh miris hati setengah melongoh

Melihat derita panjang tak berkesudahan ini

Pendidikan ujung tombak revolusi mentalpun sangat menghawatirkan

Para guru telah lupa idealialisme paedagogik panduan guguhannya

Dari balik peribadatan agamapun berbungkus segala asa serba pamrih

Para saudagar negeri bersekongkol dalam percukongan nakal

Hingga membatasi daya beli Sipapah

Para dokter tak berani melayani tanpa secarik kartu Askes

Hingga Si miskin banyak yang mati tanpa layanan

Para politisi pada sibuk menipu rakyat kecil dengan janji dan uang haram

Hingga rakyat terbebani untuk membayar lewat suara tak ikhlas mereka

Tuhan...

Akankah negeriku terus hidup dalam bayang fatamorgana

Menipu diri sendiri tanpa ampun

Menjual harga diri bangsa tanpa perasaan berdosa

Padamu pahlawan kami berharap maaf

Atas dosa besar ini

Kiranya jiwamu masih hidup bersisa di generasi kini dan nanti meski ragamu telah berkalang tanah revolusi

Kiranya jiwa dan ragaku, masih berpihak padamu wahai kusuma bangsa

Andai suara peringatan ini hidup terus membahana menghias hati generasi Indonesia selamanya

Takalar, 14 Mei 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah

19 Sep
Balas



search

New Post