Jodoh Maya
Tagur 3
Part 4
Setiap hari Andrian selalu mengingatkan istrinya untuk rajin minum susu dan menjaga kehamilannya. Meski sudah beberapa kali gagal USG, Andrian mencoba menenangkan Maya untuk selalu berpikir positif.
Suatu sore, menjelang Maghrib. Anak Kak Mala, Azka namanya. Usianya sekitar tiga tahun. Azka tak mau pulang saat Kak Mala datang menjemput. Ia memang sering main di rumah neneknya, apalagi sejak Maya tinggal di sana. Azka selalu nyaman bermain bersama Maya. Rumah Kak Mala hanya berjarak beberapa meter saja. Maya tersenyum melihat ulah Azka dan meminta kakaknya pulang saja. Nanti Kak Iyan yang akan mengantarnya pulang.
Maya mengawasi Azka yang asyik main mobil-mobilan sambil mengelus-elus perutnya yang terasa sakit. Tiba-tiba, Azka dengan mimik takut, berteriak,” (Mi...angan uka peyut Mimi. Utupin!)
("Mi, jangan dibuka perut Mimi, tutupin!")
"Emang kenapa, Azka sayang?" Maya kaget dan langsung menutup perutnya sesuai permintaan Azka.
Azka diam tak menjawab. Ia hanya menggelengkan kepalanya kemudian lanjut bermain lagi.
Adzan Maghrib berkumandang. Suara merdu Muazin menggetarkan hati manusia yang menghamba hanya kepada-Nya. Maya mengajak Azka masuk ke kamarnya dan bersiap-siap melaksanakan salat Magrib. Tiba di kamar, Maya mengambil minyak kayu putih dan mencoba membalurkan ke perutnya yang masih terasa sakit.
Tiba-tiba Azka teriak lagi dan meminta Maya kembali menutup perutnya. Kali ini teriakannya lebih kencang hingga menghentikan langkah kaki ayah dan ibu yang mau berangkat ke Mushola. Azka bahkan menutup wajahnya pakai tangan. Tak lama ia langsung lari pulang ke rumahnya.
Maya dan kedua orang tuanya sangat terkejut dan heran melihat tingkah aneh Azka. Selepas sholat Maghrib, Maya mencoba menghubungi bunda Azka lewat pesan WA. Maya langsung menanyakan sikap aneh ponaannya itu. Tak lama, pesan Maya dibalas. Kata kak Mala, besok ia akan tanya langsung ke anaknya. Rupanya tiba di rumah Azka langsung masuk ke kamar dan tertidur pulas. Untung sebelumnya ia udah makan di rumah neneknya.
Esok harinya di depan rumah Azka, Maya dan bundanya menanyakan langsung kejadian aneh sore kemarin. Azka yang saat itu sedang bermain, berhenti sejenak. Dia menggelengkan kepala sambil melihat ke bundanya. Awalnya ia tak mau menjawab. Tapi karena penasaran, Maya dan kak Mala terus membujuk hingga akhirnya Azka bercerita.
"Aka acian ama Mimi ama dek bayi di peut Mimi. Ada oyang jahat mau ambil dek bayi. Teus Putul-putul kepaya Mimi."
("Azka kasian sama Mimi sama adek bayi di perut Mimi. Ada orang jahat mau ambil Adek bayi Pukul-pukul kepala Mimi.")
Deg, kak Mala kaget mendengar penjelasan Azka. Terlebih Maya. Ia sangat sok dan cemas. Bayangan pernah diganggu makhluk aneh saat tinggal di kontrakan lama kembali terlihat jelas di depan mata. Lingkungan tempat tinggal mereka waktu di Jakarta memang terkenal angker dan juga sepi. Perumahannya padat tapi banyak tak berpenghuni. Tapi kejadian itu sudah berlangsung beberapa bulan sebelumnya. Maya juga pernah diganggu oleh sosok makhluk tak dikenal yang tiba-tiba terlihat di dalam rumahnya kemudian menghilang begitu saja.
Maya beristighfar dalam hati dan mencoba menenangkan diri. Kak Mala pun melakukan hal yang sama. “Perbanyak ngaji dan dzikir Alma’tsurat ya dek! Minimal dzikir pagi dan sore. Insya Allah tak ada apa-apa,” ucap kak Mala menenangkan.
Beberapa hari kemudian, Andrian pamit ke luar kota bersama rekannya. Ia akan membuka cabang Bimbel baru di daerah Kabupaten Rokan Hulu, tepatnya di Ujung Batu. Rencananya ia empat hari berada di sana. Untungnya Maya masih tinggal bersama kedua orang tuanya.
Sore itu Maya merasakan perutnya sakit sekali. Sakitnya makin menjadi-jadi. Berbagai usaha sudah ibu sarankan, mulai dari balurkan minyak telon hingga rebahan di kasur dengan posisi yang nyaman. Namun sakitnya tak kunjung hilang. Maya sudah tidak tahan. Ibu minta tolong kak Mala mengantar Maya ke dokter kandungan.
Bersambung . . .
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ceritanya, Bu. Salam sukses selalu.
Keren ceritanya bunda. Salam sukses selalu.