Menjadi Guru Bahagia
Menjadi Guru Bahagia
oleh Nurhikmah, S.S
(Tagur 7)
Zaman sekolah dulu, pernahkah Anda merasa tidak menyukai sebuah pelajaran?
Atau awalnya Anda tidak menyukai sebuah pelajaran karena gurunya, namun begitu gurunya ganti, Anda menjadi suka bahkan sangat suka dengan pelajaran itu? Mungkin banyak di
antara kita yang mengalami kasus seperti ini, termasuk saya. Nah, sebagai seorang pendidik tentunya kita mau menjadi guru yang disenangi dan dirindukan oleh siswa kita bukan?
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menjadi guru bahagia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahagia adalah keadaan atau
perasaan senang dan tenteram. Semua orang dari segala umur, jenis kelamin bahkan kelas
sosial yang berbeda berburu mencari yang namanya ‘bahagia’, termasuk seorang guru.
Kenapa guru harus bahagia? Karena guru yang bahagialah yang bisa membahagiakan para
muridnya. Ada juga pepatah yang mengatakan hanya orang bahagia yang dapat membahagiakan orang lain. Jika dikaitkan dengan profesi guru tentunya hanya guru yang bahagia yang dapat membahagiakan muridnya sehingga sekolah akan terasa sebagai sekolah yang
membahagiakan, bukan sebaliknya.
Yakin dan percayalah, seorang guru yang selalu bahagia, para siswa akan semangat menyambut kehadirannya dengan bahagia. Alhasil ilmu yang diberikan dalam suasana bahagia dan ceria Insya Allah akan melekat di pikiran dan jiwa mereka. Lalu bagaimana menjadi guru bahagia? Berikut penulis akan membagikan tiga tips:
Bersambung . . .
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar