nuriah, s.pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Bukan Alasan untuk Marah

13.06.

Alangkah kecewa nya hati ini.

ketika.....aku minta tolong adikku untuk berganti peran menjaga bapak

Hari ini,selasa 5 Desember 2017.

bapak sakit. sepertinya maag kronisnya kumat lagi.

makan apa? aku juga tidak tahu. asalkan salah makan pasti saja kumat.padahal aku yakin bapak selalu menjaga pola makan. Sepertinya bapak sedang memikirkan sesuatu yang enggan dia ceritakan padaku. alhasil mungkin sedikit stress. memaksakan untuk berceritapun engan ,di bawa ke dokter ga mau,di bawa ke tempat terapi tidak mau.lalu.... tidur saja yang dia perlukan.

Tibalah pagi hari, yang merupakan kewajiban ku untuk mengabdi pada negara, mencerdaskan kehidupan bangsa. akupun berangkat dengan meninggalkan 2 anak balita yang dijaga oleh bapak. aku yakin bapak bisa bangkit bisa semangat dengan bermain dengan cucu nya. Elya yang lagi menggemaskan. syakib yang tingkahnya menggereget. berangkat lah aku setelah segala sesuatu aku urus untuk bapak.

sehari sebelumnya

di wa

Dik. aku minta tolong jaga bapak. sebentar pukul 14.30 aku sudah tiba di rumah.datang saja jam 10.00.

"baik nanti aku datang" .pasti sekali jawabannya. membuat aku senang bukan main.bisa menggantikan jagain bapak.

anak anak aku memang anteng.mandiri saat di tinggal kerja bundanya. paling pup sama makan yang harus di ladeni.selebihnya mereka bermain sendiri.aku g pernah kerepotanurus anak anak balita aku.asalkan aku tetap berada di depan mereka. kalo mengerjakan pekerjaan irt...uhh.malah suka berantem. mereka cuman butuh kehadiran orang dewasa.

lalu

tepat jam 11.00.

wa ku balayangkan" bapak sudah makan"

" q belum jalan ternyata banyak cucian dan aku lupa""

serentak semua adrenalin aku meningkat. jantung bersebar, tangan mengepal.muka terasa panas ..

bibirku bergumam... astagfirullah ya robb...

berkali kali tak henti.mencoba menahan emosi ingin rasanya aku teriak dan menangis. ingin sekali aku bisikan padanya Bapak maaf kan aku

14.30 tepat aku sampai rumah.

2 menit sebelum masuk perumahan aku berpapasan dengan adikku. uhhhhhh.ingin rasanya aku maki maki bla bla bla bla....namun sudahlah aku menghargai bapak.tidak mungkin aku kasih nasihat dia depan bapak.karena nasihat aku pasti tidak akan masuk pada otaknya. bahkan mungkin bapak menyalahkan aku.karena bapak selalu merasa merepotkan anak anak. atau mungkin sudah paham bagaimana karakter anaknya yang satu ini. aku tidak ingin bicara selama dia ada di rumah. bagiku percumah saja.

setiba di rumah.bapak hanya mengenakan sarung dan switer. duduk selonjoran...sambil memperhatikan anak anak.sudah makan pak? anak anak anteng? alhamdulilah anteng , jawabnya singkat. ku letakkan tas, jaket, ganti baju, dan tak kuhiraukan yang ada di hadapanku.ku lanjutkan untuk menu makan siang bapak.

selepas dia pamit. aku pikir bapak mau tidur dan istirahat kembali namun bapak malah main dan bercanda dengan anak anak. malahan aku sendiri yang merasa kantuk.senangnya hati ini bisa melihat senyum bapak. aku tahu anak anak adalah energi supersonik untuk mu untuk bangkit.

terlelap dalam hitungan menit.

bukan alasan untuk marah karena aku yang akan menjaga bapak

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post