Nuriana Yulianti

Guru Bahasa Arab di MAN 1 Ponorogo Jawa Timur dan Pengajar di Pondok Pesantren Ittihadul Ummah Ponorogo...

Selengkapnya
Navigasi Web

Perkawinan Anak

Tagur ke 5

Pernikahan dini menggambarkan kesan ketidaksiapan, mendadak dan penuh drama. Istilah yang kini lebih dikenal dengan perkawinan anak ini memang kerap terjadi.

Beragam alasan bermunculan dalam melegitimasi kepentingan masing-masing. Diantaranya, muncul stigma di masyarakat bahwa perempuan yang tidak segera menikah dianggap akan menjadi perawan tua.

Selain itu, dengan segera menikah, orang tua akan merasa lepas tanggungjawab terkait pembiayaan hidup. Sebab otomatis biaya hidup sang anak sudah menjadi tanggungjawab suaminya.

Apapun alasan yang mengemuka di masyarakat, alangkah bijaknya jika kita berempati pada si anak, khususnya pihak perempuan. Seyogyanya kita juga berpikir bagaimana pendidikannya, kesiapannya dan cita-cita hidupnya. Kalau bukan kita, siapa lagi yang mendampingi mereka.

Ponorogo, 19 Mei 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post