Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke 10

Tagur hari ke 10

Bagian ke 1

"Sendiri"

Kehidupan di kota dengan kesibukan yang padat membuat penduduknya tak sempat bertegur sapa. Baru sehari tinggal di asrama mahasiswa putri, serasa setahun di benak Arimbi. Dia belum punya kenalan, kebetulan teman sekamarnya belum ada. Dia benar-benar sendirian. Sebenarnya dia ingin berkeliling asrama sambal mencari info barangkali ada teman satu jurusan, satu angkatan atau minimal satu fakultas. Namun niatan itu diurungkannya. Ini bukan daerahnya, bisa jadi niatan baiknya disalahartikan.

Semangatnya kembali membaja, saat ingat pengumuman jalur undangan, dia diterima di jurusan yang diinginkannya. Kimia menjadi pelajaran favoritnya, dan Malang dianggapnya sebagai kota pelajar dengan suasana sejuk yang akan membuatnya lebih konsentrasi dalam mengamati percobaan di laboratorium. Masalahnya, tak ada seorangpun teman madrasah aliyahnya dulu yang mengikuti jejaknya.

Arimbi cepat-cepat menepis kegalauannya. Dia bertekad akan mewujudkan impiannya, menjadi peneliti hebat yang mengharumkan nama bangsanya. Dia berjanji melewati semua rintangan yang dihadapi di tempat baru ini. (bersambung)

Ponorogo, 10 Ramadhan 1442