Teman Satu Hati
Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke 16
Bagian 7: Pecel Lele
Arimbi resmi pindah kost. Tempatnya tak terlalu jauh dari kampus. Kost itu hanya menyediakan lima kamar. Alhamdulillah, semua penghuninya ramah. Mereka sudah seperti keluarga sendiri. Ada yang unik di sana, untuk konsumsi sehari-hari, mereka masak sendiri dipiket bergantian dengan iuran uang di awal bulan. Mirip kehidupan di pondok pesantren. Kalua ingin menu yang beda, mereka bisa beli sendiri di sekitar kampus.
Minggu ini perkuliahan sudah aktif. Bagi mahasiswa baru, Senin dan Selasa menjadi hari yang panjang di kampus. Pukul lima sore baru bisa beranjak pulang. Arimbi selalu pulang bersama Seruni, teman sekelas yang kebetulan kostnya sejalur. “Kamu pernah mencicipi pecel lele pojok di ujung gang itu?” tanya Seruni pada Arimbi. Yang ditanya hanya menggeleng.
Akhirnya keduanya sepakat mampir ke warung tersebut. Disana tiap orang membuat sambal sendiri, sehingga level pedasnya pun bisa disesuaikan selera. Di atas meja sudah disediakan beberapa wadah berisi garam halus, cabe, tomat dan terasi yang sudah digoreng dan dihaluskan.
Sambal hasil racikan mereka diserahkan ke penjual untuk dipenyet dengan lele, digabung dengan nasi dan lalapan. Pecel lele ini nampaknya sangat nikmat, batin Arimbi. Sayang sudah sore, jadinya makanan itupun dibungkus dibawa pulang.
Ponorogo, 16 Ramadhan 1442
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar