NUR IMAMAH DWIYANTI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Bu Jarwo Kena Tilang

Bu Jarwo Kena Tilang

"Gendhiiis, cepetan Nduk. Nanti terlambat!" teriak Bu Jarwo dari halaman sambil menyalakan motornya.

"Iya Buk. Sebentar!" jawab Gendhis dari dalam rumah.

Dengan agak tergesa, Gendhis mengenakan kaos kaki lalu memakai sepatu hitamnya. Sejurus kemudian, iapun berlari mendapatkan ibunya yang sudah duduk diatas motor dengan mesin yang sudah menyala.

"Kok lama banget to Nduk. Sudah siang ini lho,” kata Bu Jarwo setelah Gendhis berada di sampingnga.

"Maaf Buk," jawab Gendhis.

"Ayo, cepetan naik,' kata Bu Jarwo sambil menoleh pada Gendhis.

Gendhispun segera naik ke boncengan.

"Berdo'a dulu," kata Bu Jarwo.

Gendhis berdoa. Setelah selesai, segera Bu Jarwo melajukan motornya pelan keluar dari halaman rumahnya. Melaju hingga sampai ke jalan raya untuk mengantar Gendhis ke sekolah.

Selama pandemi, sekolah Gendhis sudah mengadakan tatap muka terbatas. Dalam satu minggu, siswa masuk dua kali dan bergilir. Shift satu dan shift dua. Hari ini, Gendhis mendapat bagian shift pagi, masuk jam tujuh sampai jam delapan.

Bu Jarwo terus melajukan motornya. Menyalip beberapa kendaraan lain, menerobos lampu merah hingga sampai di depan kantor Polsek.

"Priiit," seorang polisi menghentikan laju kendaraannya.

Bu Jarwo menghentikan sepeda motornya lalu menepi.

"Selamat pagi Ibu," sapa Pak Polisi dengan ramah.

"Selamat pagi Pak," jawab Bu Jarwo.

"Mau pergi ke mana Bu?" tanya Pak Polisi sambil berdiri di depan motor Bu Jarwo.

"Mau ngantar anak sekolah Pak," jawab Bu Jarwo.

"Boleh lihat surat-suratnya Bu?" tanya Pak Polisi.

Segera Bu Jarwo mengeluarkan dompet yang disimpan di dalam tasnya, mengeluarlan SIM dan STNK lalu menyerahkannya kepada Pak Polisi.

"Lengkap Pak," katanya.

"Helmnya mana Bu?" tanya Polisi itu.

"Lha ini to Pak. Lha wong helmnya sudah saya pakai gini lho Pak. Masa iya tidak kelihatan," kata Bu Jarwo sambil memegang helm yang dipakainya.

"Helm untuk anaknya," jawab Pak Polisi.

"Ooo, kalau anak saya memang tidak memakai helm Pak. Dia kan masih kecil," kata Bu Jarwo dengan santai.

"Ibu, meskipun masih kecil, adik ini juga harus memakai helm karena Ibu berkendara di jalan raya. Semua ini demi keselamatan Bu. Seandainya anak Ibu jatuh, terus kepalanya membentur benda keras sedangkan dia tidak memakai helm, kan bahaya Bu. Bisa menyebabkan gegar otak lho. Apa Ibu tidak kasihan kalau seandainya semua ini terjadi pada anak Ibu?" tanya Pak Polisi.

"Iya Pak. Maaf," jawab Bu Jarwo sambil tersenyum.

"Terus, maskernya mana ini. Kenapa nggak dipakai?" tanya Pak Polisi sambil memandang Bu Jarwo dan Gendhis bergantian.

"Maaf Pak, lupa e. Tadi tergesa-gesa soalnya," jawab Bu Jarwo sambil tersenyum malu.

"Ibu, masker itu sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok. Jangan sampai lupa. Setiap kali keluar rumah, wajib memakai masker, agar kita terhindar dari penyakit. Enak mana sih Bu, sakit atau sehat?" tanya Pak Polisi.

"Ya enak sehat lah Pak," jawab Bu Jarwo.

"Maka dari itu, kita harus tetap menjaga kesehatan kita dan juga keluarga," kata Pak Polisi.

"Iya Pak. Maaf," jawab Bu Jarwo.

"Maaf ya Ibu. Karena Panjenengan melanggar tata tertib, maka hari ini panjenengan saya tilang," kata Pak Polisi.

"Iya Pak," jawab Bu Jarwo Pasrah.

Pak Polisi itu lalu membuatkan surat tilang dan memberikannya kepada Bu Jarwo.

"Monggo Bu, kalau akan melanjutkan perjalanan. Ini surat tilangnya. Jangan lupa, setelah dari sini langsung membeli masker. Itu, di pinggir-pinggir jalan banyak orang yang menjual masker. Dan jangan lupa, anaknya dibelikan helm juga," kata Pak Polisi.

"Siap Pak," jawab Bu Jarwo lalu memasukkan surat tilang ke dalam tasnya dan melanjutkan perjalanan mengantar Gendhis ke sekolah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

18 Jun
Balas

Terimakasih Bapak. salam literasi

18 Jun

Aduh, kena tilang. Salam literasi.

18 Jun
Balas

hehe. Terimakasih kunjungannya Bunda. salam literasi

18 Jun

Wah. Tambah ongkos.

18 Jun
Balas

Keren cerpennya. Salam literasi

18 Jun
Balas

Terimakasih. Salam literasi

18 Jun



search

New Post