NUR IMAMAH DWIYANTI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pink, Warna Cinta

Pink, Warna Cinta

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya Ahad tanggal 23 Mei 2021, saya mulai mengikuti Pelatihan Menulis SaguSabu lampung Selatan yang diselenggarakan oleh Media Guru Indonesia bekerjasama dengan Ikatan Guru Menulis Indonesia (IGMI) Lampung yang diketuai oleh Bapak Riswo, S.E., M.SI. Pelatihan ini direncanakan akan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, yaitu tanggal 23 Mei, 30 Mei dan berakhir pada 6 Juni 2021. Namun karena ada sesuatu hal, akhirnya pertemuan ketiga baru bisa dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2021.

Materi demi materi saya ikuti dengan seksama. Mulai dari mengenal jenis buku, mengenal tentang karya inovasi, bagaimana cara membuat outline dan judul yang baik, mengenal tentang plagiarisme, serta bagaimana cara membuat sinopsis yang baik.

Hari ini, adalah hari terakhir pertemuan kami melalui zoom. Bapak Andi M. Yasin membahas tentang Teknik Parafrasa untuk Menghindari Plagiarisme yang dilanjutkan dengan pemilihan tujuh sinopsis terbaik yang akan mendapatkan hadiah cover dari Media Guru.

Setelah menjelaskan tentang teknik parafrasa untuk menghindari plagiarisme, Bapak Andi M. Yasin mulai membacakan satu persatu sinopsis yang terpilih. Sinopsis pertama dengan judul Menerjemahkan Kasih. Sinopsis ini begitu indah, dengan kalimat yang sempurna. Dilanjutkan dengan sinopsis ke dua, Badai di Nusa Bunga oleh Bapak Yasintus Ratu. Sinopsis inipun juga sangat keren. Berlanjut dengan sinopsis ketiga, Sebelah Hati Yang Kunanti. Ah, sinopsis ini juga tak kalah keren dengan sinopsis pertama dan kedua. Demikianpun dengan sinopsis yang keempat. Semua sinopsis ini begitu indah. Rasanya tak ada tempat bagi saya sebagai pemula untuk bisa masuk dalam tujuh sinopsis terpilih. Saya masih harus banyak belajar untuk bisa membuat sinopsis yang indah seperti bapak dan ibu guru hebat di atas.

Saya mulai mundur. Harapan bahwa sinopsis saya akan terpilih menjadi salah satu diantara tujuh sinopsis terbaik, sepertinya harus pupus di tengah jalan. Sayapun mulai menghibur diri.

“Sabar ya, diriku. Kamu harus berlapang dada seandainya sinopsismu tidak terpilih pada hari ini. Sebagai pemula, kamu memang masih harus banyak belajar. Kamu baru beberapa bulan belajar menulis, jadi jangan berharap lebih terhadap karyamu. Yakinlah, suatu saat nanti, kamu juga pasti bisa seperti mereka,” bisik hati saya.

Ditengah kegalauan saya, Bapak Andi M. Yasin membuka sinopsis kelima.

“Ibu. Mengapa aku terlahir bisu? Mengapa aku tidak bisa bicara seperti mereka?” tanya Cempaka sambil mengisyaratkan kata. Air mata kembali meleleh membasahi pipinya. Tangisnya meledak. Ia kembali terisak hingga bantal guling yang dipeluknya menjadi basah.

Alhamdulillaah. Sayapun tak henti mengucapkan syukur. Ternyata sinopsis saya berhasil masuk dalam deretan tujuh sinopsis terpilih pada hari ini.

Terimakasih saya haturkan kepada Bapak Andi M. Yasin dan Bunda Istiqomah, atas semua ilmu dan bimbingan yang telah diberikan kepada kami. Juga kepada Tim Media Guru atas hadiah yang sangat indah untuk saya hari ini. Cover cantik berwarna pink untuk novel saya yang berjudul Kidung Cinta di Hati Cempaka. Pink, warna cinta. Warna yang ku suka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post