DARI JENDELA KERETA
DARI JENDELA KERETA
Anganku dalam detik yang terlewat
Rona pagi selimuti dingin
Melayang tinggalkan jenuh dan penat
Senyum ranum iringi rehat
Anganku di pematang sawah
Duduk di gubuk nikmati padi
Burung bangau berdiri di tepi
Was-was diantara tali dan boneka petani
Anganku di tepi sungai
Percikan tetes air tersibak
Kabut diatas hamparan pepohonan
Ilalang rimbun basah sejuk segar
Anganku di terowongan
Gelap pekat dalam gulita
Takut bak berada di lain dunia
Tak tampak bayang meski kubelalak
Anganku di atas gunung
Melayang nikmati cuaca terang
Jauh di ketinggian himpitan rumah
Dari curam jurang dan dasar alam
Anganku hilang dalam deru suara
Terdengar lonceng menggema
Seiring laju kian melandai
Terhenti di stasiun kereta
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Trimakasih Pak...salam literasi kembali .
Trimakasih Pak...salam literasi kembali .
Trimakasih Pak...salam literasi kembali .
Trimakasih Pak...salam literasi kembali .
Keren Bunda, salam literasi. Sehat dan sukses selalu.
Terimakasih.. Aamiin, semoga sehat dan sukses juga bunda Rina