Waktu kami kecil dulu, ke mana-mana diboncengkan Bapak naik sepeda adalah sesuatu yang sangat mengesankan. Naik sepeda, itu karena belum ada pilihan lain. Jangankan sepeda motor, sepeda pun sudah tua. Tapi hal itu tidak menyurutkan semangat hidup dan tidak pula membuat kami rendah diri. Sepeda itu menemani dan mengantarkan ke mana pun kami pergi.

Dengan sepeda tuanya Bapak biasa mengantar kami ke sekolah, mengantar ibu ke pasar, membawa anak-anak nonton bioskop (dulu layar tancap di lapangan), bahkan ke pantai yang jaraknya 7-9 km pun Bapak dengan semangatnya mengajak kami pada hari libur dengan mengontel sepedanya. Tak mengenal lelah demi membahagiakan anak-anaknya.

Bapak dan Ibu selalu memberi motivasi kepada kami anak-anaknya bahwa," Kita dalam meraih kesuksesan dan derajat yang tinggi bukan dengan kemewahan tapi dengan ilmu dan agama." Ibu juga sering sekali membacakan ayat Al-Quran Surat At Tahrim ayat 6 yang artinya jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. Dengan pedoman ayat tersebut Beliau selalu berusaha menjaga kami dengan baik walaupun dengan hidup sederhana dalam segala hal.

Ya Allah yang Maha Pengampun, ampunilah dosa kami dan dosa kedua orang tua kami...

Ya Allah yang Maha Penyayang, sayangilah kedua orang tua kami sebagaimana mereka menyayangi kami sejak kecil. Dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka. Aamiin.

#Tagursiana hari ke-20

Kalisalak, 19 Oktober 2020