KADO FITRI UNTUK MAMA Tantangan Hari Ke-55
Belum lagi genap setahun di perantauan telah membuat Rara begitu kangen sama mamanya, Rara yang baru saja menempuh jenjang perkuliahan di pulau Jawa hidup sendirian tanpa ada sanak saudara di sana.
Semenjak adanya Wabah Covid-19 melanda seluruh penjuru dunia, dan tak terkecuali negeri tercinta Indonesia. Seluruh mahasiswa di liburkan dan perkuliahan di laksanakan lewat WFH, dengan begitu Rara mendapatkan kesempatan untuk pulang kampung melepaskan kerinduan yang telah mendalam di hatinya.
Selama di perantauan Rara hanya bisa berkomunikasi dengan mamanya lewat Video Call untuk bisa melihat raut wajah mama yang saban hari ada di pikirannya.
Rara adalah anak kedua dari dua bersaudara, Rara memiliki seorang saudara laki-laki sulung yang bernama Ronal. Bahagianya hati Rara tak dapat di gambarkan, bisa bertemu dan berkumpul bersama keluarga tercinta telah menjadi idamannya.
Kepulangan Rara di sambut hangat keluarganya, selama di rumah Rara telah dapat melewati bulan puasa dan bahkan lebaran bersama keluarga penuh dengan suka cita.
Bahagia yang dirasakan Rara, lebih bahagia lagi yang di rasakan sang Mama, anak bungsu dan anak perempuan satu-satunya kembali pulang, membuat separoh Jiwa mama yang hilang selama ini dapat kembali lagi, walau hanya sesaat, ini sangatlah berarti bagi sang Mama.
Gemaan Hari lebaran yang Fitri, yang penuh dengan kegambiraan, dapat di rasakan oleh semua umat Islam di segala penjuru, karena hari penuh kemenangan dan kesucian, mengembalikan kefitrahan jiwa semua insan yang beriman dan bertaqwa.
Di hari fitri ini pula hari kebahagiaan sang mama sedikit berbeda, double kebahagiaan menyelimuti hatinya, di mana pada tanggal 28 Mei adalah hari bertepatan pada hari kelahirannya.
Malamnya Rara dan abang Ronal saling catt lewat WA untuk bahas kado yang tepat untuk di berikan pada mama. Lama sudah saling catt an dapatlah sebuah kesepakatan dari hasil catt malam itu, dengan keputusan Raralah yang akan membeli dan membungkus indah kado untuk di serahkan bersama untuk mama tepat pada hari ultah sang mama.
Rara yang tak akan pernah melupakan hari bersejarah mamanya itu, diam-diam ke keluar untuk membelikan kado special berupa bingkisan yang selama ini belum di dapatkan mamanya. Kado yang akan di serahkan di hari jadi mamannya ini, Sengaja tidak memberi tau kepada mamanya, niat Rara ingin memberikan surprise yang luar biasa kepada mama, supaya moment ini selalu di ingat mamanya nanti.
Hanya abang dan Rara yang tau kalau Rara keluar untuk membelikan kado yang akan di berikan di hari jadi mamanya ini.
Dengan hati yang riang gembira Rara si gadis manis berkulit sawo matang inipun berdandan dengan anggunnya menggenakan gaun gamis yang elegant berangkat menuju sebuah toko.
Tidak begitu lama Rara untuk sampai ke toko yang ia tuju, karena jarak yang di tempuh Rara dari rumah ketoko tidak begitu jauh, lari sepeda motornya hanya berkisaran 40 km/jam saja.
Apa yang di cari Rara telah di dapatkan, bingkisan kado ultah mamanya telah tersampul indah, sepucuk surat kecil yang telah Rara persiapkanpun ikut di selipkan dalam kado yang akan di serahkan kepada mama nantinya.
Rarapun segera pulang, kado yang telah terbungkus rapi itu di letakkan Rara di depan motor maticnya, di tenggah perjalanan, Rara yang tak menyadari kalau gaun indah yang ia kenakan telah tetlilit roda motornya, alhasil Rara yang tenggah konsentrasi mengendarai motor tiba-tiba terjatuh dan terpental keras ke aspal jalan.
Orang-orang yang menyaksikan kejadian itu langsung mengangkat tubuh Rara dan segera membawanya ke rumah sakit, berselang beberapa menit kemudian Dokter mengatakan kalau nyawa Rara tak dapat tertolong lagi.
Innalillahi wainnailaihi roji'un Rara telah berpulang ke rahmatullah, kepergian Rara begitu cepat, Rara yang tak tertolong lagi di karenakan Rara telah banyak kehabisan darah sebelum sampai kerumah sakit, terbukti dari besarnya robekan luka di kepala Rara yang menganga. Akibat benturan keras aspal tepat mengenai kepalanya.
Kado yang akan di serahkan Rara pada hari ultah mamanya kini bukan lagi kado penuh kegembiraan, namun telah berubah menjadi sebuah kado kepedihan, kado di hari Fitri untuk mama, menjadi kado kesedihan sepanjang hayat yang tak dapat di lupakan mamanya.
Tubuh Rara yang kini telah terbujur kaku, tak lagi bisa merayakan ultah mama dengan penuh suka cita, kado yang di siapkan Rara untuk kado terindah mama tercinta tergeletak di sampingnya, membisu seperti Rara yang tak lagi bisa bersuara.
Tangisan mama Rara tak dapat di bendung, melihat jasad Rara yang semalam masih bersamanya, kini, telah pergi untuk selamanya.
Sepucuk surat yang ada dalam bingkisan kado itu di buka sang mama ternyata bertuliskan.
Dear Mama.
"Mama.. Rara sangat mencintai dan menyayangi mama, maafkan jika selama ini Rara telah banyak berbuat salah sama mama, kado ini adalah kado yang Rara pilihkan special untuk mama di hari jadi mama saat ini, agar mama dapat terus mengenangnya bila Rara jauh dan sudah tidak di samping mama lagi, mama adalah orang tua yang paling baik sedunia yang Rara punya, Love you Mama 💞💞💞💌💌." ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
Dari anak gadismu mama
Ttd
( "RARA ANGRAINI" )
Payakumbuh, 29 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap say
Trm ksh bu.. Salam
Keren ceritanya Bu Nur
Barakallah ..Trm ksh bu..
Salam kenal bu Nur dan salam literasi
Iya bu.. Salam kenal kembali dari payakumbuh