Nur Ismanidarti

Nur ismanidarti terlahir pada hari sabtu dini hari 40 th silam, mengajar dan mendidik menjadi panggilan hati nurani dan cita-citanya. Ada kebanggan dan ke...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kepicut Api Cemburu

Kepicut Api Cemburu

Hari ini tak seperti biasanya, Elsa dengan raut wajah yang begitu manis nampak ceria dan kegirangan, semenjak kedatangan Aldo dari Surabaya beberapa hari ini. Aldo memang sudah rindu sekali sama Elsa, sudah 3 tahun lebih mereka tak bertemu muka, tentunya ketampanan wajah Aldo sudah semakin mempesona di mata wanita yang meliriknya, kulitnya putih, hidung mancung, berlesung pipi menghiasi ke gagahan Aldo, wanita mana yang tidak akan tertarik dengan tatapan yang aduhai bila Aldo tersenyum. Elsa sendiri tidak merasa puas bila memandang wajah Aldo, seolah tak ingin memalingkan pandangannya dari wajah tampannya, Aldo lelaki yang ia cintai dan sayangi selama ini.

Sudah beberapa hari Aldo menemani keseharian Elsa, indah terasa hari-hari yang mereka lalui berdua, canda tawa menghiasi gurauannya, terkadang Elsa duduk mesra di samping Aldo layaknya sepasang kekasih, meluapkan segala rindu yang mendera hati mereka selama ini.

Semenjak mewabahnya covid-19 dijagat raya, hubungan Elsa sedikit renggang dengan Johan, lelaki yang telah menjalin hubungan dengan Elsa 5 tahun silam, yang menjadi kekasihnya semenjak mereka sama-sama duduk di bangku SMA.

Berkali-kali Johan mencoba menghubungi ponsel Elsa, namun terkadang tak mendapatkan balasan, bahkan nyaris 2 hari tanpa komunikasi. Sapa manis selamat pagi, dan selamat bobok yang biasanya di lontarkan Elsa, namun akhir-akhir ini kalimat mesra itu sirna begitu saja tanpa ada angin badai memberikan tanda.

Kekecewaan dan kecemburuan Johan semakin memuncak, sesak didadanya seakan menembus dadanya yang bidang, perlakuan Elsa sudah keterlaluan terhadapku, Gumam Johan. Apa yang telah membuatnya lupa akan diriku yang mencintainya selama ini, apa ada yang lain dihatinya, hingga aku di tinggalkan begitu saja tanpa ada sebab. Berbagai asumsi berkecamuk dalam benak Johan.

Sore ini Johan mengendarai motor kesayangannya, hendak membeli paket internet di counter yang biasa dia beli, melewati sebuah taman yang berada di pinggiran kota, jalan yang di telusuri sore ini begitu indah, cuacanya yang sedikit mendung, tanpa di iringi rintik hujan. Sorot mata Johan begitu tajam, melirik kiri kanan di setiap jalan yang di lalui.

Laju motor Johan terhenti mendadak di pinggiran taman kota, pandangannya tertuju pada sosok wanita yang seolah dia kenal, sedikit penasaran dengan apa yang telah ia lihat dari kejauhan, berulang-ulang kali ia mengerdipkanmatanya sembari mengusap dengan jari, memastikan sosok yang tengah ia lihat.

Johan turun dari motor kesayangannya, mengendap-endap mengintip dari balik daun, matanya seolah tak berkedip, pandangannya begitu menantang, terlihat jelas sepasang insan yang tenggah asyik bercengkrama begitu mesra, detak jantungnya mulai tak beraturan, keringat dingin telah membasahi sekujur tubuhnya, seluruh badan gemetaran dan seakan tubuhnya yang kekar tak sanggup lagi berdiri menyaksikan apa yang tengah ia lihat.

Oh Tuhan, “itu Elsa, tenggah asyik dengan lelaki lain, siapa lelaki itu?” lirih Johan

“ pantesan saja ia tidak menghiraukan aku lagi, ternyata sudah ada lelaki lain di hatinya, siapa lelaki yang beruntung dekat dengannya saat ini,” dengan indra yang berkaca-kaca, Johanpun berlalu dari sosok yang di lihatnya.

Laju lari motor yang di kendarainya tak hiraukan rambu-rambu lalu lintas, bergegas pulang membawa rasa kecewa yang teramat dalam, membayangkan Elsa wanita kesayangannya telah jatuh kepelukan lelaki lain.

Malam sudah semakin gelap. Tubuhnya terasa begitu lunglai. Jantungnya terasa berhenti, rasa tak percaya itu kembali menghantuinya. “Elsa? Apa benar itu Elsa?” Pernyatan ini terus melintas di benak Johan. Ingin sekali aku menelpon Elsa saat ini, namun hatiku sedikit berat, aku tak percaya apa yang telah ku lihat sore tadi. Aku tak sangka kepercayaanku terhadap Elsa selama ini ternyata salah. PERCUMA, untuk apa aku mencintai wanita yang tak pernah mencintaiku. Rintih hati Johan

Tak terasa air mata mengucur deras walau berulang kali aku ingin men-stopnya. Bukan karena aku dibilang lelaki cenggeng, namun karena aku teramat mencintaimu Elsa, demi kamu apa saja aku rela berkorban, tapi tidak seperti saaat ini, kamu tinggalkan aku demi orang lain yang belum kamu kenal.

Semua jadi berantakkan setelah Johan melihat sosok wanita di taman ketika itu, hari-hari yang di lewati Johan terasa tak berarti, tanpa ada lagi sapa manja yang di terimanya tiap pagi dan malam pada ponsel kesayangannya, yang di dapat dari seseorang yang menjadi pujaan hatinya selama ini. Johan benar-benar sakit hati.

Kali ini kegundahan hati Johan tak terbendung lagi, Ia beranikan diri untuk mendatangi Elsa kerumahnya. Johan ingin memastikan apa yang telah ia lihat di taman. Langkah kaki Johan terhenti di depan pintu, ketukan demi ketukan di mainkan oleh tangannya, memastikan ada orang di dalam rumah.

“ Assalamu’alaikum,”suara Johan terdengar dari luar rumah.

“ Wa’alaikumussalam,” jawaban salam Johan terdengar dari dalam .

Ternyata suara sahutan itu dari seorang wanita, “Eh, Johan. Mari silahkan masuk,” ucap Elsa mempersilahkan Johan masuk kedalam.

“ Silahkan duduk,” ulas Elsa lagi

Johan terasa gugup, kembali detak jantungnya tak beraturan, seakan tak kuasa melihat tatapan mata Elsa tertuju padanya,namun ia berusaha untuk menenangkan. Helaan nafas panjang sedikit melegakan sesak di rongga dadanya.

Dengan uluran tangan bersalaman Johan memulai pembicaraannya dengan Elsa, “ Hai, Apa kabarmu?”

“kabarku baik-baik saja.” Jawab Elsa

“Dan kamu apa kabar?” tanya balik Elsa pada Johan.

“ Alhamdulillah, Aku juga baik.” Jawab Johan lagi

“Kenapa akhir-akhir ini kamu sulit untuk di hubungi, berkali-kali aku coba menghibungimu tak satupun ada jawaban darimu.”tanya Johan sedikit menahan amarah

“ Hpku rusak, saat ini masih berada di counter untuk di perbaiki,” jawab Elsa dengan nada pelan.

“ Maafkan aku ya, karena tidak memberi tahumu, kalau Ponselku rusak,” ucap Elsa sedikit manja

“ oh, begitu.” Kenapa kamu tak memberi kabar, sekiranya ponselmu sedang dalam perbaikan, aku sudah salah sangka dan berasumsi tidak baik padamu.” Jawab Johan panjang lebar

“ Kemaren sore kamu dengan siapa? Siapa lelaki yang menemanimu di taman kota, ku lihat kamu begitu mesra dengannya.” Kali ini pertanyaan Johan sedikit panas, sepanas api cemburu di dadanya.

“ Eeeemm, heeheeheeee...oh yang itu, lelaki yang bersamaku waktu itu adalah adik kandungku. Aldo namanya, dia baru pulang dari Surabaya.” ketawa sumbringgah Elsa menjawab pertanyaan Johan.

Ternyata Johan tidak mengetahui kalau Elsa punya adik laki-laki, sealama ini Elsa tidak ada bercerita padanya kalau Aldo adalah adik kandungnya. Api cemburu yang membakar dadanya seakan redam setelah mendengarkan keterangan dari Elsa.

Keberadaan virus Covid-19 hampir saja memutuskan tali cinta antara Johan dan Elsa, gara-gara kepulangan Aldo dari Surabaya, adik kandung Elsa yang hanya menghindari agar tidak terjangkitnya dari virus ini . Kini Johan dan Elsa kembali baikan, canda tawa mereka kembali menghiasi ruangan tamu yang telah lama tidak mereka tempati. Kemesraan keduanya kembali menyatu bersama haru birunya hati mereka.

Tantangan Menulis Hari ke-9

#Gurusiana#

Payakumbuh, 13042020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

heheheh,,,cembuuuruu nih yee....

13 Apr
Balas

Kwkwkwk... Akak...

13 Apr

Wah..kalau sudah cemburu selalu salah alamat dah.. salam literasi dari Bondowoso

13 Apr
Balas

Iyaaa bu.. Salam literasi kembali dari payakumbuh sumbar

13 Apr

Hehehe...Keren Bu

13 Apr
Balas

Trm ksh bu.. Salam literasi

13 Apr



search

New Post