Nur Ismanidarti

Nur ismanidarti terlahir pada hari sabtu dini hari 40 th silam, mengajar dan mendidik menjadi panggilan hati nurani dan cita-citanya. Ada kebanggan dan ke...

Selengkapnya
Navigasi Web
Maafkan Bapak Ya Nak Tantangan Gurusiana H-3

Maafkan Bapak Ya Nak Tantangan Gurusiana H-3

MAAFKAN BAPAK YA NAK

Tantangan H-3

Terpaan dari virus corona atau covid -19 membuat para pedagang dan rakyat kecil keluhkan kehidupannya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka harus keliling kampung mengosong dagangannnya, yang biasa hanya berdiam duduk dipinggir taman kota, dan dipelataran sekolahan.

Para pembeli biasanya telah datang menghampiri, tidak menunggu waktu lama merekapun telah meraup lembaran uang untuk mereka jadikan pembeli kebutuhan hidup, sisanya dapat dijadikan membeli susu anak mereka.

Sejak Pemerintah memberikan himbauan agar siswa belajar di rumah, pedagang jajanan dan asongan yang biasa mangkal di taman kota dan sekolahan mengeluh sepi. Penjualan mereka turun drastis dan nyaris tak terjual satupun.

Karena tidak seramai hari biasanya, karena mayoritas pelanggan mereka kebanyakan para siswa dan anak-anak.

Beginilah yang dialami oleh seorang pedagang mainan anak-anak yang berusia 56 tahun ini, tak kuasa menahan tangisnya lantaran sejak dua hari ia berjualan, tak satupun barang dagangannya yang laku.

Tamim, begitu ia disapa, terlihat bingung dan ragu untuk pulang ke rumah dengan tangan hampa, tak dapat membeli susu bagi anaknya yang masih berusia 1 tahun.

Bapak yang biasa berjualan mainan anak-anak itu, nampak murung saat bejalan menuju pulang bersama sepeda usang miliknya.

Dua hari ia menjajakan jualannya, tak satupun barang dagangannya laku oleh pembeli. Mainan yang dibanderol seharga Rp3000-5000/buahnya itu masih terlihat utuh di atas sepedanya.

Walaupun ia telah berusaha menjajakan dagangannya ke pelosok kampung, namun, tak satupun anak-anak yang menghampiri dagangannya untuk dibeli. Ia pun mengaku bingung tak tau harus bagaimana lagi, seakan malu dengan istri dan ketiga anaknya, yang setia menantinya di rumah. Ironisnya, anak bungsunya yang masih berusia 1 tahun harus minum susu setidaknya 3 kali sehari.

" Bu, hari ini dagangan Bapak tidak ada yang laku. Tidak ada yang bisa Bapak berikan pada Ibu." Tidak ada sesenpun uang yang dapat Bapak berikan untuk beli beras dan susu anak kita." Sambil mengangkat topi lusuh yang ia kenakan.

" Iya Pak. Ndak papa yang penting Bapak sudah berusaha, semuanya ini tak lepas dari kehendak Tuhan Pak, kita perlu banyak bersabar. "

pria paruh baya itu hanya bisa menyapu air mata yang tak kuasa ditahannya, dengan ujung baju kaos lusuh yang ia kenekan.

Tak mampu beli beras dan susu anak ditenggah terpaan virus corona yang melanda saat ini.

“Maafkan Bapak ya nak,” hari ini kita tak punya beras untuk di masak, juga tak ada susu untuk menghantar tidur malammu.

Payakumbuh, 08042020

Tantangan Gurusiana H-3

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post