NIAT TULUS BERBUAH PETAKA
    Kegelisahan selalu menghantui pikiranku beberpa hari ini ucap Pak Herman, pada istrinya. sebagai seorang Abdi masyarakat di salah satu kelurahan,  beliau punya niat yang tulus ingin melindungi warga binaannya dari bahaya Covid 19, yang sedang berjangkit saat ini. Selain ingin warganya semua terpantau sehat, dan tak ada yang terdampak dari Virus tersebut, beliau juga ingin warganya mengindahkan ajakan serta himbauan pemerintah, untuk selalu menjaga diri dan keluarga dari bahaya virus ini, untuk berdiam diri di rumah.
Salah satu dari ajakan dan himbauan dari pemerintah tersebut, agar tidak berkumpul-kumpul melakukan aktivitas dengan jumlah banyak, supaya rantai dari covid 19 yang sangat mematikan itu dapat terputus.Â
      Namun, siang ini selepas Pak Herman menunaikan sholat dzuhur, beliau melangkahkan gontai kakinya ke sebuah warung yang berada tak jauh dari rumahnya. Di warung itu terlihat segerombolan Bapak-bapak yang tengah asyik bermain domino, beliau menghampiri warung tersebut.
   Dengan nada rendah dan sangat menghormati, beliau menegur warganya yang terlihat masih saja melakukan perkumpulan di tengah wabah yang berkecamuk saat ini. Melakukan Sosialisasi, seruan dan himbauan ia lakukan didepan Bapak-bapak yang tengah main, agar tidak mengulangi lagi perbuatan yang telah terjadi.
     Kekhawatiran terhadap warga yang tidak mau menerima dan mengindahkan himbauan dari pemerintah, menjadi tanggung jawabnya, sebagai Abdi masyarakat di tempatnya. Setelah Pak Herman sampai dirumah, sekembalinya dari berberapa warung yang ia hampiri. Tiba-tiba ada seorang warga memanggilnya untuk menemui seorang Bapak yang juga sebagai orang terpandang di tempat itu.Â
   Usul punya usul ternyata seorang Bapak itu adalah paman dari pemilik warung yang kemaren siang di hampirinya. Dengan senang hati Pak Herman memenuhi panggilan Bapak tersebut, tak salahnya juga seorang yang lebih tua memenuhi panggilan seorang yang lebih muda, walaupun setingkat ia memiliki jabatan. Karena bagi Pak Herman semua orang selalu terlihat baik dimatanya.Â
   Namun naas, setibanya Pak Herman di hadapan Bapak tersebut, tanpa ada ba, bi, bu, sebuah tonjokan panas melayang di pelipis kiri matanya, tak hanya itu pukulan keraspun bertubi-tubi mengenai tubuhnya, tangan dada dan perut. Pak Herman tak berdaya tak dapat mengelakkan pukulan demi pukulan dari Bapak tersebut.Â
   Bapak itu merasa panas hati, karena keponakannya mengadu setelah kedatangan Bapak Herman, warungnya menjadi sepi nyaris tak satupun orang yang datang. Pak Herman seolah telah menutup pintu rezekinya, dengan himbauan yang telah Pak Herman lakukan terhadap warga di warungnya.Â
   Niat baik yang disalah artikan, Pak Herman yang tergeletak tak berdaya akibat pukulan itu, dilarikan warga ke puskesmas terdekat, pelipis dan mata kirinya lebam membiru mengeluarkan bercak darah, sulit bagi Pak Herman dapat melihat dengan jelas. Kini Pak Herman mendapatkan perawatan intensif dari niat tulusnya.Â
   Tak semua niat baik berbuah manis, dan diterima baik. Harus perlu kesabaran dan ke ikhlasan dalam menerima tiap balasan dari perbuatan itu, baik dan buruknya dari apa yang telah kita lakukan, Hanya Allah SWT yang akan membalas semua kebaikan dengan niat tulus yang telah kita lakukan juga dibalas dengan beribu kebaikan.Â
  Â
  Â
      Â
     Â
Â
    Â
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Memang begitu kebanyakan Bu. Tidak semua org bisa menerima kebenaran dan kebaikan, yg naasnya ya seperti itu. Subhanallah.
Iya bu... Banyk sekali orang salah artikan kebaikan yang kita berikan.. Jika nasib naas menimpa. Kita hanya bisa bersabar bu..
Semoga pak Heman cepat sehat ....ya buk is...
Aamiin.. Iya un. Mudah2 jadi pembelajaran bagi kita un.. Tak semua kabaikan kita di nilai baik.