Nur Ismanidarti

Nur ismanidarti terlahir pada hari sabtu dini hari 40 th silam, mengajar dan mendidik menjadi panggilan hati nurani dan cita-citanya. Ada kebanggan dan ke...

Selengkapnya
Navigasi Web
Semakin Sulitnya Hidup Ditenggah Pandemi Virus Corona  Hari Ke-17

Semakin Sulitnya Hidup Ditenggah Pandemi Virus Corona Hari Ke-17

Banyaknya cara untuk mendapatkan rezeki dari Allah SWT,  apapun dapat kita lakukan untuk mengumpulkan pundi-pundi keuangan dengan cara halal, asalkan ada kemauan, semangat dan kegigihan menjalaninya.Tidak saja berjuaan di kios-kios, pedagang kaki lima,  bahkan rela keliling kampung untuk menjajakan dagangan meraup rezeki lepas makan saja sudah bersyukur, apalagi dengan kondisi ekonomi saat ini, semuanya merasakan pahitnya penghidupan.Termasuk para penjual bahan-bahan dapur, sayur dan segala kebutuhan masak keliling yang menggunakan sepeda motor sebagai alat angkutnya ini,  telah exis kita sebut para penjual garendong, keliling kampung dengan membawa beban yang amat berat. Bahkan Penjual ember plastikpun mereka rela berkeliling berjalan kaki dengan alas kaki seadanya, sambil pukul dagangannya hanya untuk orang yang mendengar suara embernya tahu kalau dia jualan ember berkeliling tiap hari, kalau mau dipikir siapa juga yang mau beli ember tiap hari, tapi karena adanya keyakinan dari hati kalau rejeki datang dari ALLAH Yang Maha Kuasa yang mengatur segalanya.

Tak akan ada usaha yang sia-sia sepanjang kita mau berusaha. Beginilah contoh mereka yang gigih dalam mencari rezeki, menjalaninya dengan ikhlas dan penuh kesabaran asalkan mereka dapat membeli beras, dan lauk sebagai asupan makan setiap hari.

Lain lagi halnya dengan Fitri,  seorang ibu muda memiliki seorang balita berumur 3 tahun ini,  semenjak menikah dengan Farhan ia memutuskan untuk hidup mandiri,  hidup bersama keluarga kecilnya dengan mengontrak sepetak rumah yang berada di daerah tetangga tempat orang tuanya tinggal. Sedangkam Farhan suaminya hanya bekerja sebagai pelayan di sebuah Rumah Makan yang berdekatan dari rumah kotrakkannya. Dengan kondisi saat ini tak banyak yang dapat di perbuat Farhan,  rumah makan yang biasanya ramai pengunjung kini sangatlah sepi, bos tempatnya bekerja memutuskan untuk menutup sementara usaha Rumah Makannya,  degan begitu membuat Farhan juga ikut berhenti dari tempatnya mencari rezeki. Lagi-lagi di karenakan oleh pandemi corona yang semakin hari semakin meluas. 

Sehari,  seminggu. Dua minggu bahkan hingga satu bulan, Fitri dapat bertahan hidup dengan sisa gaji Farhan yang di dapat selama bekerja di Rumah Makan, cadangan itupun habis terkikis karena saban hari mengutil lembar demi lembar,  bahkan tak tersisa selembarpun untuk dapat di jadikan pembeli kebutuhan yang akan di santap anak dan suaminya. Bagaimana bisa bertahan dengan tidak menghasilkan uang sepersenpun setip harinya, akhirnya Fitri menjual satu persatu dari perabotan yang ada di rumahnya ke tempat penampungan jual beli barang bekas, tak banyak memang perabotan yang di miliki Fitri karena baru memulai bahtera rumah tangga. Yang ada hanya kasur, televisi, magic, kompor gas dan galon air minum. Alhasil semua perabotan telah habis terjual, hanya satu2nya kompor gas yang belum,  karen masih di pakai untuk masak. Terlintaslah di benak Fitri untuk mengajak suminya kembali kekampung dan tinggal bersama orangtuanya lagi. Tak mampu lagi bertahan dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, semua telah habis terjual untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk ongkos Fitri menuju kekampung halaman tidaklah cukup,  kompor gas yang masih panas bekas masak nyaris di antarkan Fitri kepenampungan barang bekas, Farhan sang suamipun ikut menjajalkan ponsel kesayangan nya di sekitar tempat tinggalnya. Tak banyak lembar uang yang mereka dapatkan, hanya sekedar ongkos dan pembeli makan anak balitanya dalam perjalanan kekampung. Setelah ini ntah bagimana nasib Fitri dan Farhan. Mampukah mereka bertahan di tenggah paceklik pandemi corona saat sekarang ini. Hanya Allah yang akan memberinya jalan kemudahan untuk bisa bertahan hidup dalam kesulitan ini,  dan merekapun dapat membesarkan anaknya yang masih balita.

 

Payakumbuh, 21042020

#Tantangan menulis Hari ke-17#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post