GURU, INTEGRITAS TIADA BATAS (Tantangan #5)
@Viefa
Seorang guru harus bisa memainkan berbagai peranan. Tuntutan itu berguna untuk mengolah situasi pembelajaran yang tepat sasaran. Bukan hanya mentrasnfer ilmu kepada siswa, tetapi lebih dari sekedar itu. seorang guru harus bisa memerankan diri sebagai orang tua, sebagai kakak, juga sebagai sahabat.
Apapun situasi yang terjadi di kelas, guru memiliki andil yang kuat dan tanggung jawab guru moral untuk mengolahnya. Guru yang berhasil apabila dapat mengkondisikan situasi tersebut sesuai dengan tujuan pemebelajaran, maka diperlukan pemahaman yang baik tentang masing-masing karakter siswa. keadaan semacam ini perlu adanya komitmen yang tinggi.
Sejauh mana komitmen seorang guru itu terbentuk, menjawab pertanyaan semacam ini perlu kesungguhan hati untuk menyatakan bukan sekedar pemanis kata dalam setiap makalah yang dibuat. Harus ada upaya untuk mewujudkan kehendak yang menjadi komitmen tersebut.
Mewujudkan sebuah komitmen seperti itu adalah bagian dari integritas. Komitmen ini adalah dimana seorang guru mempunyai keterikatan baik itu untuk dirinya sendiri, siswanya, lembaganya, juga keterikatan dengan masyarakatnya. Hal ini tidak bisa dipisah, dan itu merupakan bagian dari integritas yang wajib dimiliki seorang guru.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menyebutkan integritas adalah keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan;kejujuran.
Memahami pengertian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan, seorang guru adalah sosok dengan keterikatan yang penuh terhadap berlangsungnya pendidikan, dimana guru tersebut berada. Keterikatan itu juga termasuk keterkaitannya dengan segala hal maupun dengan berbagai kebijakan yang diambil pada lembaga tersebut, tempat dimana guru tersebut melangsungkan pemebelajaran.
Segala potensi kemampuan yang dimiliki hendaknya dicurahkan untuk pengembangan pendidikan, dengan begitu pancaran kewibawaan seorang guru dapat terlihat menjadi pencerah bagi buramnya wajah pendidikan. Kewibawaan itu merupakan efek integritas yang telah menjadi bagian utuh tak terpisahkan melekat pada diri seorang guru.
Sebatas apa integritas itu dilakukan. Pertanyaan semacam ini sama saja menghadapkan wajah guru pada kegiatan untung dan rugi secara materi. Seorang guru bila hanya mengukur dari keuntungan secara materi, maka akan banyak meninggalkan tanggung jawabnya, dan itu sebagai alamat sekaratnya wajah pendidikan di Indonesia. Wajah pendidikan yang ternodai dari tipisnya managemen hati yang dimiliki seorang pendidik yang yang dipanggil guru.
Mendidik itu perlu komitmen yang tinggi, dan komitmen itu salah satu bentuk integritas yang wajib dimiliki. Integritas seorang guru akan terus berjalan seiring perjalanan ruhnya untuk mengabdi. Integritas tiada batas adalah jawaban untuk memajukan pendidikan negeri ini.
MAJULAH UNTUK GURU INDONESIA!
#Tantangangurusiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjju..... T... Semangat...
siiiiii aaaaaa p
Kereeennn
ikutan keren kayak bu Azizah, hehee
Meningkatkan integritas dengan hati dan nurani akan menjadikan wajah pendidikan Indonesia sebagai hal yang manusiawi dan sepatutnya pula mendapatkan apresiasi yang tepat oleh pihak terkait
Mantap bu Enge, integritas tanpa batas adalah tekad seorang guru memoles wajah pendidikan Indonesia secara lebih manusiawi
Mantap bu Enge, integritas tanpa batas adalah tekad seorang guru memoles wajah pendidikan Indonesia secara lebih manusiawi