Ada ungkapan bijak “ Jika hendak menangkap kupu-kupu jangan tangkap kupu-kupunya, karena kupu akan terbang. Tanamlah bunga, maka kupu akan datang membentangkan sayapnya yang indah. Bahkan bukan hanya kupu, lebah, capung akan datang menambah keindahannya.” Itulah sebabnya, Siapa saja yang sanggup menciptakan taman bunga, merekalah yang akan mendatangkan kupu warna-warni silih berganti, taman menjadi asri dan nyaman untuk dinikmati.

Hidup keseharian, mengajarkan kepada kita bahwa tidak semua bunga tumbuh di atas media yang sama, Ada bunga yang hanya bisa hidup diatas tanah gembur dan subur, ada pula yang hanya hidup di media bebatuan , juga ada yang memilih hidup di perairan yang penuh timbunan kotoran, dihutan belukar dan bahkan di atas gurun panas bercadas. Itulah bunga hidup  dengan misi yang sama, yakni memberi warna agar sedap dipandang mata.

Demikian halnya kita manusia, tidak hidup di atas hamparan satu warna, hidup dengan kesibukan yang berbeda, di tempat yang tak sama , dengan kapasitas beragam, tetapi satu hal yang mesti sama adalah bagaimana kita memberi tanaman kebaikan sehingga kebaikan lain berdatangan. Kebaikan tidak  bertepi, dan tidak pula berbatas,  Seperti bunga yang hidup di tempat berbeda dengan musim tidak sama.  Hutan yang lebat telah menjadi tempat tumbuh bunga anggrek yang  penuh pesona, bunga dahlia lebih memilih perairan sebagai tempat memberi arti sebuah lingkungan, bunga arum dalu memiliki  waktu tertentu untuk beraroma, demikian pula bunga paku lebih suka tumbuh di atas batu, lain pula edelweis bunga abadi yang hanya hidup di tempat tinggi, Hidup bukan tentang siapa dan di mana , tetapi lebih pada bagaimana menjadikan diri bermakna selama hidup didunia.

Berada di dunia tidak selamanya, hidup sekali haruslah berarti, hidup yang abadi adalah hidup sesudah mati, yang kita miliki tidaklah akan menemani kecuali tanaman kebaikan yang akan menjadi teman menuju bahagia selamanya.

Balung, 27 Nopember 2020