Nurkholis

Aku terlahir dg nama Nurkholis' biasa dipanggil kholis. 'Kesibukanku sehari hari guru, tinggalku di Desa Tutul Kec. Balung Kab. jember: Jawa Timur. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
KETIKA MERASA SEDANG MENGUASAI JIWA

KETIKA MERASA SEDANG MENGUASAI JIWA

Lihatlah di sana ketika seorang remaja melajukan motor dengan kecepatan tinggi di antara kerumunan mereka yang sedang mengais rezeki. Orang-orang akan bergumam “dasar anak tidak tahu diri”, tetapi tidak bagi si remaja, ia berbangga karena merasa segalanya. Tanpa menyadari bahwa apa yang ia lakukan berbahaya buat sesamanya.

Padahal hidup ini mesti dibangun atas prinsip “tidak boleh membahayakan orang lain, tidak pula dibuat bahaya oleh orang lain” jelasnya hidup ini mesti saling menjaga sesama, berperilaku semaunya memang hak kita semua, tetapi mendapatkan jaminan keamanan adalah hak juga yang tak bisa diabaikan. Dunia ini laksana kapal besar yang sedang berlayar di tengah samudera dengan deburan ombak yang berkejaran, dengan satu jaminan semua penumpang harus selamat, tetapi apa yang terjadi jika ada satu di antara penumpang berteriak lantang biarkan aku melubangi bagian dasar kapal yang sedang berjalan di tengah lautan, kapal dengan seluruh penumpangnya akan tenggelam. Mereka yang tak berdosa, anak kecil yang asyik bermain. Para lansia yang sedang istirahat dan masih banyak lagi, akan menanggung akibat kecerobohan seorang yang merasa bisa melakukan apa saja tanpa ada hambatan.

Seperti itu pula yang terjadi pada ibu pertiwi yang sedang dilanda pandemi, sejatinya ingin berkata kepada kita, lindungi sesama, jagalah mereka, berikan rasa aman. Menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, menghindari kerumunan adalah upaya membingkai kita penduduk negeri ini terlindungi dari pandemi. Namun jujur di antara kita masih ada yang merasa kuat lalu seenaknya berbuat, merasa tak ada beban hingga bebas berkeliaran, merasa tidak ada hambatan meski tidak cuci tangan, merasa kerumunan bagian dari gaya hidup yang tak bisa ditinggalkan. Itulah sebabnya merasa segalanya adalah bentuk kesombongan dalam jiwa yang menutupi diri sehingga tak lagi melihat bahaya yang sedang melanda sesamanya. Dan Jangan biarkan “ Merasa ..........” menguasai jiwa.

Kini saatnya, kita bergandeng tangan, merapatkan barisan seraya menyadari bahwa kita senasib dan sepenanggungan menuju upaya nusantara yang bebas dari corona. Jalanan kembali ramai, ekonomi bergeliat , kantor kantor buka seperti sedia kala , karyawan kembali ke perusahaan, sekolah kembali tatap muka. Itulah mimpi kita bersama. Semoga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post