Nurkholis

Aku terlahir dg nama Nurkholis' biasa dipanggil kholis. 'Kesibukanku sehari hari guru, tinggalku di Desa Tutul Kec. Balung Kab. jember: Jawa Timur. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Panggung Sandiwara

Panggung Sandiwara

Dunia ini panggung sandiwara, itulah lirik lagu yang pernah hits pada zamannya, walau hanya sekedar lagu namun benar adanya. Kehidupan di sekitar kita mengajarkan betapa banyak para manusia memasang topeng kepalsuan untuk memainkan sebuah peran kehidupan. Mereka pura–pura kaya dengan jalan mengambil jatah harta orang lain dengan caranya sendiri yang tidak terpuji. Ada korupsi, konspirasi, manipulasi, konglomerasi. Ada pula yang pura pura berkuasa dengan terus membangun dinasti, memasang teman menjadi pagar diri, memaksa orang lain untuk bergeser posisi. Menodongkan ancaman pada mereka yang oposisi. Sterilisasi diri dari semua aksi demi kekalnya sebuah eksistensi, itulah yang dikehendaki. Ada lagi yang sibuk berganti ganti topeng agar tampak serasi dengan status yang dikehendaki, pengakuan atas diri terus dikejar,  meski tanpa sadar sebenarnya yang dicari  terus berlari, mereka lupa bahwa sebutan yang wajar akan lahir dari performa keseharian, belum lagi mereka yang akademis centris, sibuk memasang gelar berderet di depan dan belakang namanya supaya orang mengenalnya sebagai alumni universitas bergengsi. Itulah mereka yang berakting menuruti skenario diri yang dibimbing oleh nafsu yang ternyata palsu.

Sandiwara sejati adalah sebuah peran kehidupan dengan skenario ilahi. Peran apapun yang dimainkan , itulah peran yang terbaik sepanjang sesuai dengan yang Alloh kehendaki. Bisa jadi peran sebagai raja akan lebih hina dari peran rakyat jelata, karena si raja memaksa peran diri dan mengabaikan skenario ilahi, sementara si rakyat  jelata bermain sesuai dengan skenario Alloh yang maha kuasa atas segalanya. itulah peran kehidupan di dunia, manusia tinggal memilih peran masing-masing, yang mendambakan kebahagiaan abadi pasti akan memilih skenario ilahi, sementara yang tergiur dengan gemerlap dunia yang sementara akan condong kepada skenario diri yang serba semu dan menipu.

Sandiwara kehidupan bukan menghalangi manusia untuk berkuasa, terhormat, berkedudukan, berharta, pintar ataupun apa saja, tetapi  haruslah seiring dan seirama dengan petunjuk skenario ilahi, sedangkan yang sering dipandang rendah dan hina akan berunah mulia pada saatnya sepanjang perjalanan hidupnya tak pernah menciderai skenarioNYA. Karena kamera ilahi akan setia mengawal perjalanan manusia didunia sampai saatnya nafas berhenti.

 

Balung, 29 Januari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih telah memotivasi

15 Oct
Balas

Terima kasih telah memotivasi

15 Oct
Balas

Mantap dan keren pak ulasannya.

29 Jan
Balas

Terima kasih sdh membaca. Semoga terus bisa memberi manfaat. Ini yg ke 55

29 Jan

Terima kasih sdh membaca. Semoga terus bisa memberi manfaat. Ini yg ke 55

29 Jan

Terima kasih sdh membaca. Semoga terus bisa memberi manfaat. Ini yg ke 55

29 Jan



search

New Post