NURLAELATI

one day one product pendidikan akan berhasil jika ada sinergitas dan dukungan dari berbagai fihak...

Selengkapnya
Navigasi Web

Cooprative script

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menitikberatkan pada pengamatan aktivitas peserta didik dan kemampuan literasi pada materi pencemaran di kelas VIIF SMP Negeri 1 Maja yang diharapkan dengan menggunakan model cooperative script maka kemampuan literasi dan aktivitas siswa diharapkan meningkat, sehingga guru akan memperoleh angka atau nilai baik untuk kemampuan literasi yang mencakup kemampuan menjawab pertanyaan, merangkum bacaan, dan menyimpulkan suatu bacaan serta aktivitas belajar yang meliputi bertanya, menjawab, dan presentasi dengan kategori baik.

A. Deskripsi Tiap Siklus

1. Siklus I

a. Pelaksanaan Siklus I

Siklus satu berlangsung satu kali pertemuan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 01 Maret 2017 pada jam pelajaran ke lima sampai dengan ke tujuh tepatnya pukul 10.40 sampai dengan pukul 12.00 WIB. Kegiatan diawali dengan membuka pelajaran dan mengabsen siswa, dan siswa yang tidak hadir waktu itu berjumlah dua orang. Setelah membuka pelajaran kemudian guru memberikan pertanyaan apersepsi, yaitu : “pernahkah kalian melihat warna air di danau Cicinta? Mengapa warna airnya seperti itu?” kemudian guru menulis judul materi yang akan dipelajari dan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat itu.

Guru menugaskan siswa untuk duduk berpasangan kemudian guru membagikan bacaan dengan judul pencemaran air, kemudian guru memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab oleh siswa, setelah selesai mengisi pertanyaan masing-masing pasangan mendiskusikan hasil pekerjaannya. Kemudian guru menugskan masing-masing siswa untuk membuat rangkuman dari bacaan dan menyimpulkan bacaan tersebut.

13

Pada saat kegiatan berpasangan guru mengamati dan menilai semua perilaku siswa di dalam kelas. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bacaan tentang pencemaran air. Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi berpasannya. Setelah selesai presentasi guru membahas dan memberikan pengayaan materi tentang pencemaran air.

Pada kegiatan penutup guru bersama Peserta Didik membuat kesimpulan bersama tentang pencemaran air dan dampaknya serta penanggulangannya serta memberi tugas untuk mencari informasi tentang pencemaran udara yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

b. Hasil Pengamatan Siklus I

1) Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar IPA

Pada siklus I pembelajaran menggunakan model cooperative script dan diberikan bacaan dengan judul pencemaran air. pembelajaran berjalan kurang aktif karena siswa belum terbiasa membaca bacaan yang agak panjang (terdiri dari 2 lembar). Diskusi berpasangan berjalan cukup baik. Dan mulai terlihat keaktifan pada beberapa pasangan.

Aktivitas belajar IPA pada pembelajaran menggunakan model cooperative script dengan bacaan dengan judul pencemaran air diamati dengan menggunakan lembar observasi siswa. Ada tigas aspek yang diamati, yaitu bertanya, menjawab, dan presentasi. Hasil pengamatan aktivitas belajar nampak pada tabel berikut.

No

Jenis Aktivitas

Jumlah Siswa

prosentase

Kualifikasi

1

Bertanya

13

46,4%

Cukup

2

Menjawab

21

75,0%

Baik

3

Presentasi

11

39,2%

Cukup

Jumlah

45

53,6%

Baik

Tabel 3.1. Jumlah Aktivitas Siswa pada Siklus I

Terdapat 13 siswa yang bertanya atau sebanyak 46,4%, 21 orang yang menjawab pertanyaan atau sebanyak 75,0%, dan 11 orang yang presentasi atau sebanyak 39,2%, sedangkan sebanyak 3 orang tidak melakukan aktivitas belajar apapun. Sedangkan kualifikasi untuk aktivitas belajar aspek bertanya dan presentasi memiliki kualifikasi cukup, sedangkan untuk menjawab memiliki kualifikasi baik. Setelah diadakan wawancara dan pendekatan hal ini disebabkan siswa masih belum terbiasa membaca dan belum memahami model pembelajaran yang dilakukan dan merasa takut untuk bertanya dan presentasi.

2) Hasil Pengamatan Kemampuan Literasi

Kemampuan literasi didapatkan dengan cara siswa menjawab pertanyaan yang setelah diberikan bacaan dengan judul pencemaran air. Dari hasil jawaban pertanyaan siswa di siklus I diperoleh nilai kemampuan menjawab sebesar 106 atau 60,9%, nilai untuk kemampuan merangkum sebesar 20,5 atau sebesar 35,3% dan nilai untuk kemampuan membuat kesimpulan sebesar 37 atau sebesar 63,8%. Sedangkan jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 19 orang atau sebanyak Kemampuan literasi siswa pada siklus I dapat dilihat pada table 4.4 di bawah ini.

Hasil Belajar Siklus I

No.

Aspek

Siswa dengan nilai ≥ 65

Prosentase

Ket

siswa dengan nilai ≥ 65

Prosentase

Ket

1

Menjawab

26

92,8

T

19

67,8

T

2

Merangkum

5

17,8

TT

3

Menyimpulkan

16

57,1

TT

Table 3.2 kemampuan literasi Siswa pada Siklus I

Pada kegiatan pembelajaran di siklus I hasil kemampuan literasi siswa secara umum sudah dinyatakan tuntas, hal dibuktikan sebanyak 19 siswa atau 67,8% siswa memperoleh nilai diatas 65, tetapi jika dilihat tiap aspek yang dinilai dari tiga aspek kemampuan literasi aspek menjawablah yang sudah dikuasai oleh siswa terbukti sebanyak 26 siswa atau sebanyak 92,8% siswa memperoleh nilai ≥ 65. Sedangkan untuk aspek kemampuan merangkum hanya dikuasai oleh 5 siswa atau sebanyak 17,8% dan kemampuan merangkum dikuasai oleh 16 siswa atau sebanyak 57,1%. Jadi pembelajaran di siklus I kemampuan literasi siswa untuk aspek merangkum dan menyimpulkan belum tuntas.

c. Refleksi Siklus I

1) Refleksi Aktivitas Belajar

Pada siklus I telah dilaksanakan pembelajaran model cooperative script dengan bacaan berjudul pencemaran air. Aktivitas belajar baik aspek keberanian bertanya dan presentasi cukup, keberanian untuk menjawab sudah baik, sehingga perlu diupayakan cara supaya siswa berani untuk bertanya apalagi keberanian untuk presentasi.

2) Refleksi Kemampuan Literasi

Pada siklus I telah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model cooperative script dengan bacaan yang berjudul pencemaran air. Kemampuan literasi siswa masih rendah terutama untuk membuat rangkuman dan membuat kesimpulan hal ini menunjukkan bahwa siswa belum memahami materi dan model pembelajaran yang sedang dilakukan.

Refleksi Tindakan Siklus I

Dalam pelaksanaan tindakan ada beberapa hal yang menjadi catatan, yaitu:

v Guru perlu memberikan perhatian lebih kepada pasangan kurang atau tidak aktif.

v Guru perlu lebih tegas menegur siswa yang cenderung pasif atau tidak serius, bercakap-cakap dan bahkan bermain-main dengan teman.

v Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan presentasi secara berpasangan.

v Guru perlu memberikan kesempatan durasi waktu lebih banyak kepada siswa untuk membaca sumber bacaan.

Dari hasil refleksi pembelajaran siklus I aktivitas belajar siswa belum berhasil terutama untuk aspek keberanian bertanya dan presentasi begitu juga untuk kemampuan literasi aspek merangkum dan membuat kesimpulan belum memenuhi indicator kinerja yaitu mencapai ≥ 65%.

2. Siklus II

a. Pelaksanaan Siklus II

Siklus satu berlangsung satu kali pertemuan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 04 Maret 2017 pada jam pelajaran ke satu sampai dengan ke tiga tepatnya pukul 07.40 sampai dengan pukul 09.00 WIB. Kegiatan diawali dengan membuka pelajaran dan mengabsen siswa. Setelah membuka pelajaran kemudian guru memberikan pertanyaan apersepsi, yaitu: “pernahkah kalian mengalami batuk saat menghirup udara dari knalpot motor?” kemudian guru menulis judul materi yang akan dipelajari dan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat itu.

Guru menugaskan siswa untuk duduk berpasangan kemudian guru membagikan bacaan dengan judul pencemaran udara, kemudian guru memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab oleh siswa, setelah selesai mengisi pertanyaan masing-masing pasangan mendiskusikan hasil pekerjaannya. Kemudian guru menugskan masing-masing siswa untuk membuat rangkuman dari bacaan dan menyimpulkan bacaan tersebut.

Pada saat kegiatan berpasangan guru mengamati dan menilai semua perilaku siswa di dalam kelas. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bacaan tentang pencemaran udara. Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi berpasannya. Setelah selesai presentasi guru membahas dan memberikan pengayaan materi tentang pencemaran udara.

Pada kegiatan penutup guru bersama siswa membuat kesimpulan bersama tentang pencemaran udara, dampak, serta penanggulangannya dan memberi tugas untuk mencari informasi tentang pencemaran tanah yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

b. Hasil Pengamatan Siklus II

1) Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar

Pada siklus II pembelajaran menggunakan model cooperative script dan diberikan bacaan dengan judul pencemaran udara. Pembelajaran berjalan lebih aktif dibandingkan di siklus I karena siswa mulai terbiasa membaca bacaan yang agak panjang (terdiri dari 2 lembar)

Diskusi berpasangan berjalan cukup baik, beberapa pasangan terlihat berdiskusi. Aktivitas belajar pada pembelajaran menggunakan model cooperative script dengan bacaan dengan judul pencemaran udara diamati dengan menggunakan lembar observasi siswa. Ada tigas aspek yang diamati, yaitu bertanya, menjawab, dan presentasi. Hasil pengamatan aktivitas belajar nampak pada tabel berikut.

No

Jenis Aktivitas

Jumlah Siswa

prosentase

Kualifikasi

1

Bertanya

15

53,5%

Baik

2

Menjawab

22

78,5%

Sangat Baik

3

Presentasi

10

35,7%

Cukup

Jumlah

47

56,0

Baik

Tabel 3.3 Jumlah Aktivitas Siswa pada Siklus II

Terdapat 15 siswa yang bertanya atau sebanyak 53,5%, 22 orang yang menjawab pertanyaan atau sebanyak 78,5%, dan 10 orang yang presentasi atau sebanyak 35,7%, sedangkan sebanyak 1 orang tidak melakukan aktivitas belajar apapun. Sedangkan kualifikasi untuk aspek bertanya berkualifikasi baik, aspek menjawab berkualifikasi sangat baik, sedangkan aspek presentasi memiliki kualifikasi cukup. Setelah diadakan wawancara dan pendekatan hal ini disebabkan waktu pembelajaran dirasakan kurang.

2) Hasil Pengamatan Kemampuan Literasi Siklus II

Kemampuan literasi didapatkan dengan cara siswa menjawab pertanyaan yang setelah diberikan bacaan dengan judul pencemaran udara. Dari hasil jawaban pertanyaan siswa di siklus II diperoleh nilai kemampuan menjawab sebesar 147 atau 84,5%, nilai untuk kemampuan merangkum sebesar 54 atau sebesar 93,1% dan nilai untuk kemampuan membuat kesimpulan sebesar 28,5 atau sebesar 49,1%. Kemampuan literasi siswa pada siklus II dapat dilihat pada table 4.3 berikut ini.

Hasil Belajar Siklus II

No.

Aspek

Siswa dengan nilai ≥ 65

Prosentase

Ket

siswa dengan nilai ≥ 65

Prosentase

Ket

1

Menjawab

25

89,2

T

24

85,7

T

2

Merangkum

26

92,8

T

3

Menyimpulkan

7

25,0

TT

Table 3.4 kemampuan literasi Siswa pada Siklus II

Pada kegiatan pembelajaran di siklus II hasil kemampuan literasi siswa secara umum sudah dinyatakan tuntas, hal dibuktikan sebanyak 24 siswa atau 85,7% siswa memperoleh nilai diatas 65, tetapi jika dilihat tiap aspek yang dinilai dari tiga aspek kemampuan literasi aspek menjawab dan merangkum sudah kuasai oleh siswa terbukti sebanyak 25 siswa atau sebanyak 89,2% siswa memperoleh nilai ≥ 65, untuk aspek kemampuan merangkum dikuasai oleh 26 siswa atau sebanyak 92,8% sedangkan kemampuan menyimpulkan baru dikuasai oleh 7 siswa atau sebanyak 25,0%. Jadi pembelajaran di siklus II kemampuan literasi siswa untuk aspek menyimpulkan belum tuntas.

c. Refleksi Siklus II

1) Refleksi Aktivitas Belajar

Pada siklus II telah dilaksanakan pembelajaran model cooperative script dengan bacaan berjudul pencemaran udara. Aktivitas belajar terjadi penurunan untuk aspek presentasi walaupun kualifikasi masih termasuk cukup, kemungkinan penyebabnya adalah waktu pembelajaran yang kurang karena hanya dua jam pelajaran.

2) Refleksi Kemampuan Literasi

Pada siklus II telah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model cooperative script dengan bacaan yang berjudul pencemaran udara. Kemampuan literasi siswa yang masih rendah dalam membuat kesimpulan hal ini menunjukkan bahwa siswa belum memahami cara membuat kesimpulan dari suatu bacaan.

Refleksi Tindakan Siklus II

Dalam pelaksanaan tindakan ada beberapa hal yang menjadi catatan, yaitu:

v Perlu jam pelajaran yang cukup untuk kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model cooperative script

v Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk presentasi secara berpasangan.

v Guru perlu memberikan kesempatan durasi waktu lebih banyak kepada siswa untuk membaca sumber bacaan.

Dari hasil refleksi pembelajaran siklus II mulai terlihat keberhasilan terutama pada kemampuan literasi aspek merangkum tetapi untuk aspek menyimpulkan hasilnya menurun begitu juga untuk aktivitas aspek keberanian presentasi.

3. Siklus III

a. Pelaksanaan Siklus III

Siklus satu berlangsung satu kali pertemuan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 08 Maret 2017 pada jam pelajaran ke lima sampai dengan ke tujuh tepatnya pukul 10.40 sampai dengan pukul 12.40 WIB. Kegiatan diawali dengan membuka pelajaran dan mengabsen siswa. Setelah membuka pelajaran kemudian guru memberikan pertanyaan apersepsi, yaitu : “mengapa tanah menjadi tidak subur?” kemudian guru menulis judul materi yang akan dipelajari dan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat itu.

Guru menugaskan siswa untuk duduk berpasangan kemudian guru membagikan bacaan dengan judul pencemaran tanah, kemudian guru memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab oleh siswa, setelah selesai mengisi pertanyaan masing-masing pasangan mendiskusikan hasil pekerjaannya. Kemudian guru menugskan masing-masing siswa untuk membuat rangkuman dari bacaan dan menyimpulkan bacaan tersebut.

Pada saat kegiatan berpasangan guru mengamati dan menilai semua perilaku siswa di dalam kelas. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

20

bertanya mengenai bacaan tentang pencemaran udara. Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi berpasannya. Setelah selesai presentasi guru membahas dan memberikan pengayaan materi tentang pencemaran tanah.

Pada kegiatan penutup guru bersama siswa membuat kesimpulan bersama tentang pencemaran udara, dampak, serta penanggulangannya.

b. Hasil Pengamatan Siklus III

1) Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar

Pada siklus III pembelajaran menggunakan model cooperative script dan diberikan bacaan dengan judul pencemaran tanah. pembelajaran berjalan lebih aktif dibandingkan di siklus I dan II karena siswa mulai terbiasa baik membaca bacaan yang agak panjang (terdiri dari 2 lembar) maupun model pembelajara yang dilakukan.

Diskusi berpasangan semakin biasa mereka lakukan dan berjalan cukup baik, keaktifan terjadi pada hamper semua pasangan. Aktivitas belajar pada pembelajaran menggunakan model cooperative script dengan bacaan dengan judul pencemaran tanah diamati dengan menggunakan lembar observasi siswa. Ada tiga aspek yang diamati, yaitu bertanya, menjawab, dan presentasi. Hasil pengamatan aktivitas belajar nampak pada tabel berikut.

No

Jenis Aktivitas

Jumlah Siswa

prosentase

Kualifikasi

1

Bertanya

22

78,5%

Sangat Baik

2

Menjawab

23

82,1%

Sangat Baik

3

Presentasi

16

57,1%

Baik

Jumlah

61

73,0%

Cukup

Tabel 3.5 Jumlah Aktivitas Siswa pada Siklus III

Terdapat 22 siswa yang bertanya atau sebanyak 78,5%, 23 orang yang menjawab pertanyaan atau sebanyak 82,1%, dan 16 orang yang presentasi atau sebanyak 57,1%, secara umum aktivitas belajar terlihat ada kemajuan. Baik untuk aspek bertanya, menjawab, ataupun aspek presentasi.

2) Hasil Pengamatan Kemampuan Literasi

Kemampuan literasi didapatkan dengan cara siswa menjawab pertanyaan yang setelah diberikan bacaan dengan judul pencemaran air. Dari hasil jawaban pertanyaan siswa di siklus II diperoleh nilai kemampuan menjawab sebesar 147 atau 84,5%, nilai untuk kemampuan merangkum sebesar 54 atau sebesar 93,1% dan nilai untuk kemampuan membuat kesimpulan sebesar 28,5 atau sebesar 49,1%. Kemampuan literasi siswa pada siklus II dapat dilihat pada table 4.6 berikut

Hasil Belajar Siklus III

No.

Aspek

Siswa dengan nilai ≥ 65

Prosentase

Ket

siswa dengan nilai ≥ 65

Prosentase

Ket

1

Menjawab

27

96,4

T

27

96,4

T

2

Merangkum

27

96,4

T

3

Menyimpulkan

8

28,5

TT

Table 3.6 kemampuan literasi Siswa pada Siklus III

Pada kegiatan pembelajaran di siklus II hasil kemampuan literasi siswa secara umum sudah dinyatakan tuntas, hal dibuktikan sebanyak 27 siswa atau 96,4% siswa memperoleh nilai diatas 65, tetapi jika dilihat tiap aspek yang dinilai dari tiga aspek kemampuan literasi aspek menjawab dan merangkum sudah kuasai oleh siswa terbukti sebanyak 27 siswa atau sebanyak 96,4% siswa memperoleh nilai ≥ 65, sedangkan kemampuan menyimpulkan baru dikuasai oleh 8 siswa atau sebanyak 28,5%. Jadi pembelajaran di siklus III kemampuan literasi siswa untuk aspek menyimpulkan masih belum tuntas.

c. Refleksi Siklus III

1) Refleksi Aktivitas Belajar

Pada siklus III telah dilaksanakan pembelajaran model cooperative script dengan bacaan berjudul pencemaran udara. Aktivitas belajar terjadi kenaikan baik aspek keberanian menjawab, bertanya, mapun keberanian untuk presentasi walaupun secara kualifikasi masih cukup, kemungkinan penyebabnya adalah pembiasaan.

2) Refleksi Kemampuan Literasi

Pada siklus III telah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model cooperative script dengan bacaan yang berjudul pencemaran tanah. Kemampuan literasi siswa yang masih rendah pada aspek membuat kesimpulan sehingga siswa perlu terus dilatih untuk kemampuan membuat kesimpulan.

Refleksi Tindakan Siklus III

Dalam pelaksanaan tindakan ada beberapa hal yang menjadi catatan, yaitu:

v Guru selalu memberikan bacaan yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.

v Memberikan alngkah-langkah yang lebih rinci dalam membuat kesimpulan

v Guru memotivasi siswa untuk memiliki keberanian dalam presentasi

Dari hasil refleksi pembelajaran siklus III mulai terlihat keberhasilan terutama pada kemampuan literasi aspek menjawab dan merangkum bacaan, sedangkan untuk aktivitas hanya aspek keberanian presentasi yang masih memiliki kualifikasi cukup, sedangkan untuk aspek bertanya berkualifikasi baik dan aspek menjawab memiliki kualifikasi sangat baik.

B. Pembahasan

Sebagian permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan literasi dan aktivitas belajar. Hal tersebut disebabkan karena guru belum menggunakan model yang tepat untuk membantu siswa mempelajari materi pencemaran lingkungan sehingga siswa menganggap bahwa pelajaran IPA sulit, membosankan dan tidak menarik. Perlu pemilihan model pembelajaran yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut. model yang dimaksud adalah model pembelajaran cooperative script. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus, penggunaan model pembelajaran cooperative script pada siklus I, II, dan III berbeda pada bahan bacaan Pada siklus I menggunakan bahan bacaan dengan judul pencemaran air pada siklus II menggunakan bahan bacaan dengan judul pencemaran udara, sedangkan pada siklus II menggunakan bahan bacaan dengan judul pencemaran tanah. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran cooperative script ternyata berdampak pada kemampuan literasi dan aktivitas belajar.

1. Kemampuan Literasi

Kemampuan literasi dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III menunjukkan peningkatan. Jika dibandingkan mulai dari siklus I, siklus II, sampai ke siklus III kemampuan literasi aspek menjawab ada 26 siswa atau sebanyak 92,8% di siklus I, sebanyak 25 siswa atau 82,9% di siklus II, dan 27 siswa atau sebanyak 96,4% terlihat adanya penurunan dari siklus I ke siklus II sebanyak 1 siswa atau sebesar 9,9% sedangkan dari siklus II ke siklus III mengalami kenaikan sebanyak 2 siswa atau sebesar 13,5%. Untuk kemampuan literasi aspek merangkum sebanyak 5 siswa atau sebesar 17,8% di siklus I, sebanyak 26 siswa atau sebesar 92,8% di siklus II, dan sebanyak 27 siswa atau sebesar 96,4% di siklus III. Sedangkan kemampuan literasi aspek menyimpulkan terlihat adanya penurunan dari siklus I ke siklus II sebanyak 9 orang atau

23

sebesar 32,1% tetapi dari siklus II ke siklus III mengalami sedikit sekali kenaikan yaitu sebanyak 1 siswa atau sebesar 3,5%.

Perubahan kemampuan literasi dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III dapat dilihat pada grafik berikut

Grafik 3.1 Prosentase Perubahan Kemampuan Literasi untuk setiap aspek

Kemampuan literasi secara umum dari kondisi siklus I terdapat 19 siswa atau sebesar 67,8% yang memiliki kemampuan literasi menjadi 24 siswa atau sebesar 85,7% di siklus II dan meningkat lagi menjadi 27 siswa atau sebesar 96,4% di siklus III. Pada indikator kinerja penelitian indikator keberhasilan direfleksikan dengan 65% siswa memperoleh nilai ≥ 65 pada siklus I, 70 % siswa memperoleh nilai ≥ 65 di siklus II dan 75% siswa memperoleh nilai ≥ 65 di siklus III. Berdasarkan hasil analisis di atas bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa kelas VII F SMP Negeri 1 Maja tahun pelajaran 2016/2017 dari siklus I memperoleh nilai sebesar 67,8 % di siklus I, 85,7 di siklus II dan menjadi 96,4% di siklus III. Perubahan kemampuan literasi secara umum dapat digambarkan pada grafik berikut

Grafik 3.2 Prosentase Perubahan Kemampuan Literasi

2. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar diamati pada aspek bertanya, menjawab menunjukkan adanya peningkatan , sedangkan untuk aspek presentasi mengalami penurunan dari siklus I ke siklus II, tetapi terlihat adanya kenaikan dari siklus II ke siklus III. Peningkatan prosentase aktivitas belajar dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 4.4 Prosentase Aktivitas Belajar IPA

Grafik 3.3 Prosentase Perubahan aktivitas belajar untuk setiap aspek

Grafik di atas menunjukan bahwa prosentase aktivitas belajar, di siklus I Terdapat 13 siswa yang berani bertanya atau sebanyak 46,4%, 21 siswa yang berani menjawab atau sebesar 75,0%, dan 11 siswa yang berani presentasi atau sebesar 39,2% di siklus II terdapat 15 siswa atau sebanyak 53,5% yang berani bertanya, 22 siswa atau sebesar 78,5% yang berani menjawab, dan 10 siswa atau sebesar 35,7% yang berani presentasi. Sedangkan di siklus III ada 22 siswa atau sebesar 78,5% yang berani bertanya, 23 siswa atau sebesar 82,1% yang berani menjawab, dan 16 siswa atau sebesar 57,1% yang berani presentasi.

Aktivitas siswa secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut, aktivitas bertanya dari siklus I ke siklus II sebesar 7,1 % dan dari siklus II ke siklus III sebesar 25%, untuk aktivitas menjawab mengalami kenaikan sebesar 3,5% dari siklus I ke siklus II dan kenaikan sebesar 3,6% dari siklus II ke siklus III, sedangkan aktivitas presentasi mengalami penurunan sebesar 3,5% dari siklus I ke siklus II, tetapi terjadi lagi kenaikan dari siklus II ke siklus III sebesar 21,4%. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut ini

Grafik 3.4 Prosentase Perubahan aktivitas belajar

Dengan melihat hasil kemampuan literasi dan aktivitas belajar di siklus I, II, dan III maka penggunaan model pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan aktivitas belajar bagi siswa kelas VII F SMP Negeri 1 Maja Tahun Pelajaran 2016/2017.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post