Nurlinayanti S.Pd

Nama : Nurlinayanti,S.Pd Alamat :Jl.Kencana Utama ,Kavling Arung Dalam Pekerjaan:PNS Guru ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Libur Kenaikan Kelas

Liburan Kenaikan Kelasku

Pembagian rapot sudah dilaksanakan kemarin di sekolah. Aku dinyatakan naik ke kelas VI dengan nilai yang cukup baik. Meskipun aku tidak masuk rangking, aku tetap senang karena bagiku yang penting adalah aku naik kelas dan tidak diremedial. Akhirnya aku pun bisa menikmati liburan panjang yang menyenangkan.

Sudah terbayang olehku bahwa Ayah dan Ibu akan mengajakku berlibur ke tempat wisata yang menyenangkan seperti biasanya. Bahkan, aku sudah menyiapkan baju dan perlengkapan lainnya sejak jauh-jauh hari. “Kali ini aku akan berlibur kemana ya?” Tanyaku dalam hati. “Ah, kemanapun itu, yang penting liburanku menyenangkan!”

Aku pun lalu menemui Ibu dan Ayahku yang kebetulan sedang di meja makan. Lantas aku pun bertanya, “Ayah, Ibu, liburan kali ini kita akan kemana?” Terlihat Ayah dan Ibu saling pandang, dan kemudian Ayah pun berkata, “Nak, kali ini kamu liburan sama Ibu di rumah, ya. Soalnya, Ayah kali ini sedang ada tugas di luar kota. Nanti kalau ada waktu libur lagi, Ayah janji kita akan berlibur lagi seperti biasa.” Aku kecewa mendengar pernyataan itu. Namun, aku hanya bisa menerima keputusan dari Ayahku.

Hari-hari liburku pun hanya bisa kulewati di rumah saja. Sebetulnya, aku ingin sesekali pergi ke luar rumah, entah itu sendirian ataupun bersama teman. Namun sayangnya, Ibuku melarang dan aku pun malah disuruhnya membantu setiap pekerjaan rumah. Kalaupun aku ke luar rumah, biasanya hanya ke pasar saja, itu pun juga ditemani oleh Ibu.

Ibuku berkata bahwa aku tidak boleh keluar rumah karena Ibu ingin mengajariku cara mengurus rumah, memasak, mencuci, dan menyetrika baju selama liburan sekolah. Ibu mengajariku hal-hal tersebut agar aku bisa mandiri jika suatu saat nanti aku kuliah atau bekerja di perantauan.

Selain mengajarkan hal-hal tersebut, Ibu juga ingin supaya aku fokus belajar di rumah guna menyambut ujian nasional dan sejumlah ujan lain yang akan aku hadapi nanti. Jujur saja, aku sebetulnya ingin menolak apa yang Ibu lakukan kepadaku. Namun, apa boleh buat, aku hanya bisa menerima dan mengikuti saja apa yang Ibu perintahkan kepadaku.

Pada suatu sore, Ibu tiba-tiba mengetuk pintu kamarku. Aku pun membuka pintu dan berujar, “Ada apa, Bu?”

“Kamu sekarang mandi. Ibu tunggu di luar.”

“Loh, kita memang mau kemana, Bu?”

“Ibu mau ajak kamu ke taman kota. Ya, hitung-hitung liburan lah, masa mau di rumah terus?”

“Hah, yang betul? Baiklah kalau begitu, aku mandi dulu ya, Bu.”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Asyiik..main keluar. Nanti di taman ada Bunga kembang sepatu warna merah dan putih (artikelku)

29 May
Balas

Bermain ditaman bunga

30 May

kerenditunggu cerbungnya

29 May
Balas

Ku maha?

30 May



search

New Post