Senja itu sudah berlalu,langkah kaki penuh semangat.Harapan dan cita-cita meraih impian dalam heningnya rasa.Karakter jiwa menuai segenggam butiran mutiara yang bercahaya.

Hari demi hari meninggu waktu ,mengerjakan tugas tanpa kenal lelah.Pagi ketemu pagi,subuh berjumpah subuh tampa batas waktu.Dia sakit dan menyeruh kesakitan,aku tak peduli.sehingga terucap sumpah serapah.Bianglala sumber mala petaka.Aku diam membisu tiada kenal lelah.Yang ku kerjakan tugas dan tugas.Sang nurjana menampakkan rasa menggampai asa.Aku terlena dalam rasa yang tidak bermakna.

Pedih dan sakit rasa itu,nar-nar menggelegar napas tersendak.Pilu dan duka bercampur rasa.Ternyata usahaku sia - sia,Kerja kerasku hampa tiada makna.Doa ku dimala-malam buta.Tetesan air mata membasahi sujud malamku.Tampa rasa namun ada itu ada.Aku tidak pernah mengerti masih ada bercak noda di antara pemuja malam yang menyinari bintang tampa bulan purnama bersinar.Semoga Allah membuka pintu hati mereka yang terlena memuja dunia.Rasa memang sakit,namun asa tidak akan pernah berdusta.Selamat tinggal  ketidak adilan,.Rasa itu tidaka akan pernah musna ditelan masa,namun asa akan menggapai harapan.