Sketsa Alam
Suara angin menyentuh kulit pekat menyelusuri malam.
Dada ini terasa sesak ,himpitan lara menyentuh jiwa."aku akan pergi tinggal ke pulau tempat tampatan hatiku"seru Anovo Bilar.Tetesan air mata ini ku tahan,terasa sakit menghimpit luka ku.Sesal menyelimuti langkahku,aku diam membisu.
Pengorbanan tanpa makna,keringat bercucuran hanya seketsa alam dalam kehidupan.Biarkan kidung itu meratap hari esok.Aku diam mencari cahaya dimada tuaku.
Biarkan alam mencoret lembar kertas ,membuat sektsa butir-butir cerita.Sendiri tanpa harapan,berjuang hanya menciptakan duka dikemudian hari.Aku berjalan mengikuti arus,semoga aku tenang menghadapi usia senja,menanti alam,di kehidupan dunia lain."alam kubur"
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mengharukan bu Nurlinayanti, salam kenal, izin Follow ya bu, dan follow balik
Salam kembali,Barakollah@silakan terima kasih.ya akan kt follow balik.