Hari ini, Sinta akan membuat dimsum. Bagi yang belum tahu, dimsum adalah makanan tradisional cina yang terdiri atas berbagai jenis makanan seperti kulit pangsit dan siomay yang dikukus atau digoreng dan disajikan dalam porsi kecil.

Dimsum ini merupakan makanan favorit dua jagoan kecilnya, yaitu Eri dan Feri.

Anak-anak Sinta turut semangat melihat sang Ibu memasak di dapur.

"Bu, buat dimsum yang banyak ya. Jadi Feri ga berebut sama Eri." Pinta Feri jujur.

Sinta tersenyum, "Ok! Bantu ibu ya, anak-anak."

"Siap!" Sahut Eri dan Feri kompak.

"Feri, tolong ambil daging ayam cincang di kulkas ya, sekalian telur ayamnya 3, daun bawang 3 tangkai dan wortel 2."

Feri segera melesat ke arah kulkas.

"Eri, tolong ambilkan tepung tapioka di sebelah wadah bumbu warna ungu." Sinta memperjelas suruhannya pada Eri.

Eri pun setengah berlari ke arah yang ditunjuk ibunya. Di sebelah wadah bumbu, ternyata ada 4 wadah tepung. Keempat tepung tersebut disimpan di wadah yang berbeda warna.

"Ibu tadi bilang, tepung tapioka ya. Apa yang merah ini?" Gumam Eri.

"Ah, daripada salah, aku bawa saja semuanya." Putus Eri sambil nyengir.

Sementara, Feri sudah sukses membawakan beberapa item yang diminta Ibu. Ketika melihat Eri datang, Ibu tersenyum. Eri terlihat kesusahan membawa empat wadah sekaligus.

"Ngapain bawa tepung banyak gitu, Eri?" Tanya Feri heran.

"Aku ga tahu tepung tapioka yang mana. Ibu, kenapa banyak sekali tepung, sih?" Protes Eri.

"Semua tepung itu berbeda, sayang."

"Berbeda apanya, Bu?" Tanya Feri dan Eri penasaran.

"Begini, di wadah merah ini adalah tepung terigu. Tepung terigu dibuat dari bijih gandum yang digiling. Bisa dibuat mie, donat, kue dan pancake." Sinta mulai menjelaskan.

"Kalau yang wadah kuning?" Eri bertanya. Sorot matanya memancarkan rasa ingin tahu.

"Itu tepung sagu. Tepung ini dibuat dari saripati batang pohon sagu. Biasa digunakan untuk membuat bakso. Warnanya juga berbeda dengan tepung terigu kan?"

"Iya, Bu. Tepung sagu lebih putih dari terigu." Tukas Feri sambil memperhatikan kedua tepung di tangannya.

"Pintar!"

"Terus yang di wadah coklat?" Eri kembali bertanya.

"Nah, ini tepung tapioka, terbuat dari pati tanaman singkong. Teksturnya lebih lembut dari terigu. Biasanya digunakan sebagai pengenyal cireng, pempek dan dimsum."

Eri mengangguk, matanya melirik ke wadah tepung berwarna biru.

"Itu tepung maizena. Tepung ini dibuat dari pati tanaman jagung. Tepung ini bisa digunakan sebagai pengental dalam sup."

"Hoo, jadi sup jagung yang kemarin ibu buat, pakai tepung maizena ya?"

Eri membuat kesimpulan.

"Cerdas!" Sinta mengelus kepala anaknya.

"Harusnya ibu beri nama di setiap wadah, biar tidak muncul jenis tepung baru." Kata Eri

"Maksudmu apa?" Tanya Feri tidak mengerti. Sinta pun mengernyitkan keningnya.

"Tepung bingung, Bu."

Sinta spontan tertawa. Ada-ada saja tingkah laku anaknya.

"Yuk, kita mulai membuat dimsum, anak-anak!"

"Ayoooo!"

Hari ini, satu pengetahuan baru didapat Eri dan Feri dari dapur. Belajar bisa bersumber darimana saja, kan?