HUJAN
HUJAN
Tantangan Hari ke -3 #TantanganGurusiana
Hujan turun setelah kering yang kerontang. Mengalir dan pasrah. Tunduk pada kemauan bumi yang menerima titah dariNya.
Hujan adalah rahmat. Anugerah dari Sang Malik. Menyegarkan. Tidak hanya udara namun juga kenangan. Aroma tanah basah dan butir hujan di dedaunan. Menghadirkan kembali wajah jalan dimana kitaberlari-lari di bawah guyuran hujan. Saat itu kita masih kanak-kanak dan nyaris tanpa pakaian.
Hujan menumbuhkan.Tak semata pada tanaman namun juga harapan. Senyum merekah dan binar mata petani selepas menyemai benih di ladang. Juga pada seorang anak yang berdiri kuyu di bawah naungan payung hitam sembari giat menawarkan payung di genggaman pada yang lalu lalang. Pun penjual bakso, mie sop dan soto berharap hujan datang membawa pelanggan. Sekedar untuk berteduh dan semangkok bakso yang sudah cukup menghangatkan badan.
Hujan adalah kerinduan. Pada dentingnya di sore menjelang malam. Pada kasih ibu yang menghangatkan. Pada aroma kayu bakar di tungku perapian. Nun di masa silam.
Hujan adalah keadilan. Amarahnya disebabkan pengkhianatan. Panyabungan, sore menjelang malam, 17012020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar