Rok Merah dari Bapak (Part 22)
wTantangan Menulis hari ke -76 #TantangaGurusiana
Bu Nisma mencegat sebuah minibus yang melaju. Bertiga kami duduk di deret udepan. Ahmad memilih duduk terpisah di deret bangku belakang kami. Karena masih pagi belum banyak penumpang. Dan itu membuatku merasa lebih nyaman. Aku memilih duduk dekat jendela. Filda berada di antaraku dan Bu Nisma. Jendela kaca kugeser sedikit. Nyess. Hembusan udara pagi berhembus dingin di pipiku. Aku menghirup aroma segar pagi yang dibawa oleh angin. Anak-anak rambut beriap di wajah dan tengkukku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar