(41). CORONA oh CORONA (Part 2)
Oleh
NURUL KUMALA
*******
Waktu berlalu begitu cepat, meninggalkan jejak rekam sejarah untuk kenangan di masa depan. Sudah kehendak Allah Yang Maha Kuasa bahwa akan terjadi pandemi penyakit karena virus Corona di tahun 2020 melanda banyak negara di seluruh dunia yang menyebabkan tatanan kehidupan manusia berubah total. Karena penyebaran virus Corona ini sangat cepat maka untuk mencegahnya adalah dengan menjauhi kerumunan. Masyarakat diminta untuk diam di rumah. Boleh keluar rumah jika ada kepentingan yang sangat mendesak. Walhasil, dunia menjadi sunyi karena jalan, pertokoan, sekolah, perkantoran dan tempat-tempat umum ditutup sampai wabah virus Corona (Covid-19) lenyap.
Di negara- negara yang melaksanakan karantina wilayah (lock down) suasana lingkungan di masyarakatnya sepi dan lengang. Bahkan tak nampak seorangpun berada di tempat umum. Begitu sunyi mencekam. Dunia dilanda ketakutan. Karena jika seseorang terinfeksi Covid-19, dia akan dirawat di ruang khusus isolasi bagi pasien Covid-19. Jika dia sehat dan mempunyai imunitas yang kuat maka dia akan sembuh. Tetapi sebaliknya jika sebelum terinfeksi Covid-19 dia sudah mempunyai penyakit penyerta, dan mempunyai imunitas yang buruk atau berusia di atas 65 tahun, maka dia akan meninggal.
Bagaimana dengan negara kita Indonesia tercinta ? Wabah Covid-19 melanda di seluruh wilayah Indonesia pada awal Maret 2020. Pasien pertama yang terinfeksi berasal dari DKI Jakarta. Lalu menyebar begitu cepat sampai ke wilayah Papua. Pemerintsh langsung menerapkan protokol kesehatan yang harus dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Pada pekan ke dua bulan Maret 2020, sekolah di seluruh Indonesia diliburkan tetapi pembelajaran tetap diberikan oleh para guru yang bekerja dari rumah (work from home) melalui metode daring (on line).
Indonesia adalah negara besar, baik dari luas wilayahnya maupun jumlah penduduknya. Wilayahnya berupa daratan yang berbentuk pulau - pulau yang jumlahnya ribuan tersebar di samudra yang sangat luas. Penduduknya juga terdiri dari banyak suku dan ras. Kekayaan alamnya berupa gunung-gunung dan hutan yang sangat luas tersebar di seluruh pulaunya. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur maupun pembangunan sumber daya manusia di setiap daerah tidak sama bergantung dari letak geografisnya. Artinya kemakmuran dan kesejahteraan belum merata. Tingkat pendidikan masyarakat juga tidak sama antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan di pedalaman pulau terpencil.
Lalu bagaimana respon masyarakat Indonesia yang majemuk ini menghadapi Covid-19 ? Karena tingkat pendidikan masyarakat itu bermacam- macam dan budaya yang dianut di setiap daerah juga tidak sama maka di masyarakat muncul tiga kelompok, yaitu : 1. Kelompok orang yang sangat ketakutan terinfeksi virus Corona sampai menimbulkan stress., 2. Kelompok orang yang melaksanakan protokol kesehatan dengan tertib karena menganggap virus Corona berbahaya., 3. Kelompok orang yang tidak peduli atau cuek, menganggap virus Corona sama dengan penyakit flu biasa, dan tidak mau melaksanakan protokol kesehatan dengan tertib. Jika diingatkan mereka akan menjawab jika mati itu apa katanya Allah.
Kenapa saya menulis tentang Covid-19 panjang lebar ? Karena sampai hari ini pandemi belum berakhir. Jumlah korban meninggal di seluruh dunia terus meningkat. WHO mengatakan bahwa pandemi ini tidak akan berakhir. Di Indonesia banyak daerah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Berarti jumlah korban terinfeksi virus Corona setiap hari bertambah. Bahkan kemarin, Presiden Ir. Joko Widodo menyampaikan bahwa mulai hari ini pemerintah akan mengerahkan TNI dan POLRI untuk menertibkan tempat-tempat yang ada keramaian. Ini berlaku di seluruh provinsi di Indonesia.
Mengapa jumlah pasien terinfeksi Covid- 19 terus bertambah walaupun pasien yang sembuh juga bertambah ?
(BERSAMBUNG)
Bondowoso, 27 Mei 2020
#Tantangan Menulis hari ke - 41
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ibu pandemi ini tidak akan berakhir karena masyarakat agak bandel. Di himbau untuk memakai masker dan tidak mengikuti kerumuman masih saja ada. Kalau begini kapan bisa tuntas ya bu
Betul Bu. Masyarakat yang tidak peduli lebih banyak dari yang peduli dan sadar.Dengan situasi ini sebenarnya kita sudah dilatih dengan Era New Normal. Terima kasih Ibu Asra.
Semoga cepat berlalu pandemi ini
Aamiin. Terima kasih sudah singgah Pak Sadan. Barakallahu fiik.
Ya Allah ya Tuhan...hindarkan kami dari.virus corona ini....berilah kami kesehatan dan keleluasaan. Hapuskanlah corona ini dari muka bumi...manrtap Bu tulisannya.
Aamiin. Terima kasih. Ibu Khatijah.
semoga segera berlalu
Semoga segera berakhir bu... aamiin