Oleh

NURUL KUMALA

*******

Saya sangat prihatin dan sedih membaca peta perkembangan Covid-19 di kota saya, Kota Bondowoso. Sampai hari ini tanggal 1 Juni 2020, jumlah kasus terkonfirmasi positif menjadi 17 orang. Sedangkan di Kota Situbondo meningkat menjadi 51 orang. Saya belum mendapat berita perkembangan di kota tetangga lainnya. Tetapi dari berita di televisi, jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Jawa Timur meningkat, menempati peringkat ke-2 setelah DKI Jakarta.

Dilansir dari Laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, # update perkembangan Covid-19 di Indonesia, di 34 provinsi, per 1 Juni 2020 ; jumlah kasus terkonfirmasi positif #Covid-19 di Indonesia menjadi 26.940 kasus, dengan 7.637 sembuh dan 1.641 meninggal.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah pasien yang terkonfirmasi Covid-19, baik yang dirawat maupun yang sudah meninggal mengalami peningkatan. Minimnya tingkat kedisiplinan masyarakat menjadi faktor utama pemicu meningkatnya jumlah kasus terkonfirmasi Covid--19. Kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan dalam upaya memutus tali penyebaran virus Corona di seluruh Indonesia.

Khusus kota Bondowoso yang termasuk kota kecil yang sedang berkembang, dengan sebagian besar masyarakatnya yang masih menjunjung tinggi adat dan tradisi Madura yaitu menganut sistem kekerabatan dalam suatu komunitas. Artinya warga yang tinggal di suatu komunitas masyarakat masih memiliki hubungan darah. Maka untuk menerapkan protokol kesehatan dengan tertib sangat sulit terutama dalam kedisiplinan memakai masker dan menjaga jarak sosial. Karena merasa saudara bukan orang lain. Besar kemungkinsn akan timbul banyak orang tanpa gejala (OTG).

Meningkatnya angka-angka tersebut sebagai akibat dari perilaku masyarakat sendiri selama bulan Ramadhan maupun ketika Hari Raya Idul Fitri, dimana ketika mendekati lebaran, sebagian masyarakat memenuhi toko-toko dan mall untuk berbelanja keperluan lebaran. Mereka berdesak-desakan dari pagi sampai malam. Begitu juga ketika lebaran. Tradisi berkunjung ke saudara dan kerabat baik yang dekat maupun jauh di luar desa atau di luar kota, sambil membawa kue- kue dan makanan yang di tempati wadah yang disebut 'tenong' tetap berlangsung di masa pandemi ini. Walhasil, jumlah pasien ODP dan terkonfirmasi meningkat dan membuat Bondowoso menjadi kabupaten zona merah.

Sebagai dampak dari peningkatan angka terkonfirmasi positif Covid-19, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bondowoso menerbitkan Surat Edaran yang isinya tentang perpanjangan Belajar Jarak Jauh bagi siswa dan bekerja dari rumah bagi guru, kepala sekolah dan pengawas sampai tanggal 14 Juni 2020. Kami harus menerima keadaan ini dengan sabar dan ikhlas karena kami juga takut melaksanakan pembelajaran di saat pandemi masih tinggi. Bagaimana mau menerapkan protokol kesehatan dengan tertib di Sekolah Menengah Pertama yang murid-,muridnya dalam usia pubertas yang selalu aktif bergerak ? Dan masih banyak pertanyaan saya yang belum terjawab.

Semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir sehingga kami bisa menjalani kehidupan ini dengan normal seperti semula. Dan semoga Allah memberikan hidayah dan petunjuk pada masyarakat agar segera sadar dan mau berjuang bersama - sama memutus mata rantai penularan Covid-19. Aamiin Ya Rabbal'aalamiin....

TAMAT

Bondowoso, 1 Juni 2020

#Tantangan Menulis hari ke-46