Oleh

NURUL KUMALA

@@@@@

Two Weeks Later...

Pagi ini seperti biasanya aku berangkat ke kantor pk.06.15 WIB. Aku sudah siap mau berangkat hanya belum memakai sepatu. Sepatu hitamku aku letakkan di rak sepatu paling bawah. Aku ambil sepatuku lalu aku pindah ke dekat pintu dapur karena mau aku bersihkan. Baru saja sepatu aku letakkan di lantai, tiba-tiba keluar seekor kalajengking dari dalam sepatu. Aku terkejut sampai terjengkang ke belakang, hampir jatuh. Tapi kali ini aku tidak takut seperti kejadian dua minggu yang lalu. Aku lihat ada 2 ekor kalajengking dengan panjang kira-kira 3 cm merayap perlahan keluar dari sepatuku. Aku mencari-cari alat yang dapat aku gunakan untuk memukulnya sambil mataku tetap mengawasi binatang-binatang berbisa itu, aku takut mereka lepas dari penglihatanku. Syukurlah ada botol sprayer obat nyamuk. Langsung aku semprotkan ke tubuh kalajengking-kalajengking itu. Mereka tidak segera mati. Tubuh mereka masih bergerak-gerak.

Aku menunggu mereka berhenti bergerak. Walaupun aku tidak kalut seperti dulu, tapi aku masih merasa takut. Akhirnya binatang predator ini berhenti bernafas. Aku buang bangkai mereka ke selokan di depan rumah setelah sebelumnya aku tumbuk dengan batu. Hah...aku kok kejam ya ?

Sebenarnya aku masih ingin memeriksa lantai dapur, barang-barang dan sepatu-sepatu di rak sepatu. Aku takut masih ada kalajengkin yang bersembunyi. Tapi karena waktu sudah menunjukkan pukul 06.45 WIB, aku segera berangkat ke kantor.

Dalam perjalanan ke kantor aku berpikir keras. Berarti dulu itu, ada beberapa kalajengking yang lolos dari penglihatanku Lalu mereka bersembunyi di tempat yang gelap di dapur. Pasti mereka baru masuk ke dalam sepatu tadi malam karena sepatu itu masih aku pakai kemarin. Aku takut saat ini masih ada teman-temannya bersembunyi di dalam rumahku.

Selama dua minggu mereka bersembunyi. Karena lapar mereka mulai keluar dari persembunyiannya. Menurut para ahli, kalajengking termasuk hewan yang kuat tidak makan dalam waktu lama. Mereka mahluk predator. Bahkan kalajengking betina jika lapar akan memangsa kalajengking jantan, seringkali juga memangsa anak-anak mereka. Kejam sekali kalajengking betina ya. Kalajengking berasal dari daerah padang pasir. Lalu bagaimana bisa mereka ada di sela-sela buah pisang? Menurutku, kalajengking betina membuat sarang yang hangat dari rumput-rumput kering di sela- sela buah pisang. Menurut ahli binatang, kalajengking senang tinggal di tempat yang empuk dan lunak seperti kain. Nah, nampaknya sepatu cocok menjadi rumah mereka.

Selama di tempat kerja, aku tidak tenang. Akhirnya, aku pamit pada teman-teman untuk pulang lebih awal. Sampai di rumah, aku buka semua pintu karena anggota keluargaku masih ada di luar semua. Sambil membawa botol sprayer obat nyamuk dan serangga aku menyusuri lantai dapur daan duang makan. Rak sepatu aku pindah ke halaman depan. Aku periksa satu persatu sepatuku. Alhamdulillah tidak ada.

Setelah hampir satu jam aku bersih-bersih rumah, aku ke kamar mandi mau buang air kecil (maaf). Begitu aku di dalam kamar mandi, pintu aku tutup. Aku jongkok mau duduk. Tiba-tiba mataku melihat suatu benda hitam di belakangku. Tahu-tahu benda itu bergerak menuju ke arahku. "Haahh", aku berteriak keras sambil membuka pintu kamar mandi dengan gemetar dan lari keluar. "Ya Allah, tolong hamba." Aku berlari mengambil botol sprayer obat pembunuh nyamuk dan serangga.

*THE END*

(Based on the true story of the writer)

Bondowoso, 7 Juni 2020

#Tantangan ke 52

#belajar menulis cerpen