Oleh

NOEROEL KOEMALA

@@@@@

Akhirnya tiba waktunya saya berangkat ke tanah suci. Rombongan jamaah umroh dari kota saya bergabung dengan rombongan dari Surabaya. Kami berangkat dari Bandara Juanda ke Jakarta. Di Bandara Soekarno- Hatta, kami bertemu dengan rombongan dari daerah lain. Pesawat yang akan membawa kami ke Jeddah adalah Air Asia. Pada pukul 23.00 WIB pesawat kami berangkat. Karena rasa bahagia mau ke Baitullah membuat saya tidak takut. Saya berserahdiri kepada Allah SWT.

Pagi harinya pesawat transit di Thailand selama 60 menit. Setelah itu perjalanan dilanjutkan. Alhamdulillah, pesawat kami mendarat dengan selamat di Jeddah. Kami melanjutkan perjalanan ke kota Mekkah naik bis. Bis membawa kami ke hotel tempat kami menginap selama empat hari. Saat kami tiba di kota Mekkah hari sudah siang. Syukur Alhamdulillah hotel kami hanya berjarak 100 meter dari Masjidil Haram. Sesampainya di hotel kami diperkenalkan pada Mutawwif yang akan memandu kami melaksanakan ibadah umroh dan akan mengantar kami ke tempat- tempat bersejarah di kota Mekkah. Kami disarankan untuk beristirahat dulu setelah melewati perjalanan jauh yang melelahkan, sambil menunggu koper-koper jamaah yang belum datang. Ternyata koper saya termasuk yang belum datang.

Sore menjelang magrib, koper saya datang. Setelah saya terima, saya amati bagian retsliting koper dan gemboknya, ada bekas dibuka dengan paksa. Setelah saya buka koper, isinya sudah tidak beraturan lagi. Sepertinya sudah diacak-acak. Pasti penjahatnya kecewa karena tidak menemukan uang dan barang berharga di dalamnya. Saya tidak tahu, di bandara mana koper saya dibuka. Saya sudah mulai waspada dan hati-hati.

Setelah semua jamaah mandi dan makan malam. Mutawwif mengantar kami ke Madjidil Haram. Betapa bahagia hati saya tak dapat dilukiskan ketika pertama kali melihat Masjidil Haram. Suasana tidak seramai ketika musim haji. Saya perhatikan paling banyak jamaah dari Indonesia. Jamaah dari Indonesia mudah dikenal karena memakai pakaian seragam batik berwarna- warni dan memakai scarf warna terang.

Rombongan saya sampai di depan Ka'bah pukul 9 malam waktu Mekkah. Pada waktu itu tidak terlalu banyak orang tawaf. Apa yang saya rasakan ketika pertama kali melihat Ka'bah pasti dirasakan oleh jamaah lainnya. Tanpa terasa air mata mengalir sambil bibir tak henti menyebut Asma Allah. Hati bergetar bahagia serasa Allah ada di depan mata. Selama tawaf mengelilingi Ka'bah air mata terus mengalir. Apalagi Mutawwif menyampaikan jika malam ini malam peringatan hari Isra' Mi'raj. Rasanya saya tawaf bersama Rasulullah Muhammad SAW yang sangat saya cintai. MasyaAllah. Tabarakallah...

Pukul 01.00 kami melanjutkan Sai dari Safa ke Marwah. Sepanjang tepi jalan banyak kran air zam-zam. Air zam-zam bukan hanya diminum tapi juga dibuat berwudhu. Setiap selesai minum air zam- zam, tubuh terasa segar dan bersemangat. Tak ada rasa lelah. Sai ditutup dengan mencukur rambut. Alhamdulillah. Pukul 03.00 kami telah menyelesaikan umroh pertama. Kami langsung kembali ke hotel untuk ganti pakaian dan beristirahat sebentar karena sebelum adzan Subuh kami akan kembali ke Masjidil Haram untuk melaksanakan sholat Subuh.

#BERSAMBUNG#

#tantangan ke-54

Bondowoso, 9 Juni 2020