Oleh: Noeroel Koemala

*******

Pagi tadi sebelum pelajaran dimulai, ada keributan di halaman belakang sekolah. Murid - murid berlarian menuju TKP. Pak Strong, guru olah raga kebetulan ada disana. Setengah berlari dia mendatangi keributan itu. Segera dia membubarkan anak - anak yang berkerumun dan memerintahkan mereka menuju kelas masing - masing. Akhirnya tersisa beberapa anak laki - laki. Mereka semua dibawa pak Strong ke ruang BK.

Di ruang BK sudah menunggu guru BK, ibu Titi Teliti. Ada 4 anak laki - laki yang akan diusut. Ternyata hanya 2 anak laki - laki yang berkelahi, yaitu Joni dan Agus. Yang lainnya hanya melerai. Ibu guru BK pusing melihat 2 anak ini, karena mereka berdua sering berkelahi di sekolah maupun di luar sekolah. Setelah diusut tuntas oleh ibu Titi Teliti, ternyata kasusnya adalah berebut teman wanita. Cewek yang jadi rebutan itu, Aisyah teman sekelas mereka. Karena kasusnya sudah termasuk pelanggaran berat, ibu Titi Teliti akan memanggil orang tua mereka.

Pagi itu juga orang tua mereka ditelepon oleh Wakil Kepala Sekolah untuk datang ke sekolah. Para orang tua itu ditemui ibu Titi Teliti secara bergantian di ruang BK. Respon orang tua Joni dan Agus kurang nyaman. Mereka berdua emosi dan sama - sama merasa paling benar. Ibu Titi Teliti takut kedua orang tua itu bertengkar jika bertemu. Akhirnya mereka dipertemukan di ruang Kepala Sekolah. Pertama ayah Joni yang menemui Kepala Sekolah. Sepuluh menit kemudian ayah Agus masuk ruangan. Ibu Titi Teliti berdiri di pintu dengan wajah cemas. " Lhoh kamu mas ? " kata ayah Agus terkejut. " Lhoh, jadi kamu ayahnya Agus ? " tanya ayah Joni. Lalu mereka berdua berpelukan sambil tertawa keras. " Los kami bersebelahan di pasar. " kata ayah Agus. Ambyaarr..... Ibu Tuti Teliti langsung terduduk di kursi.

*****

Bondowoso, 25 Juni 2020

#gurusiana ke - 70

#belajarpentigraf