(72). DERITA TIADA AKHIR
Oleh: Noeroel Koemala
#tatika
***
Ketika satu per satu pelayat meninggalkan komplek pemakaman, Miana tetap duduk bersimpuh di samping makam Cindy, putrinya yang baru berusia 2 tahun. Tangisnya tak berhenti sejak dia melihat tubuh mungil putri tunggalnya itu mengapung di kolam ikan di belakang rumahnya. Kini penyesalan bagai sembilu menyayat - nyayat hatinya, setiap kali teringat kelalaiannya membiarkan Cindy bermain di kolam ikan karena dia asyik dengan gawainya.
***
Bondowoso, 28 Juni 2020
#taGur ke-72
#banyak belajar
#banyak membaca
#banyak berkarya
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
bu nurul , tambah bagus nulisnya
Terima kasih apresiasinya. Barakallah Bu.
Ya Allah, betapa menyesalnya ya bu ... semoga segera susut kepedihannya
Terima kasih Bu. Barakallah...
Ya Allah.. Jangan sampai gawai memisahkan kita dengan orang-orang tercinta.. Seringlah berada didunia nyata dari pada dunia maya.. Sebuah pembelajaran untuk kita semua.. Keren sangat bu.. Salute saya idenya
Iya bu.. Semoga Allah selalu melindungi kita. Aamiin.Terima kasih sudah singgah bu.
Keren bun
Terima kasih apresiasinya Bu. Barakallah...
Sip Bun
Terima kasih apresiasinya Bu.